Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Pembatasan Masalah Kepuasan Pelanggan

16 berkisar di angka 600 jutaan. Nilai tunggakan yang paling tinggi berada pada tahun 2009. Secara signifikan, jumlah tersebut berhasil diturunkan pada tahun 2010 dan 2011. Begitupun, dengan adanya nilai tunggakan yang belum terselesaikan menunjukkan bahwa PDAM Tirtanadi Cabang Medan Kota masih menghadapi masalah dalam hal kolektabilitas tagihannya

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan masalah “Faktor-faktor yang mendominasi tunggakan rekening air di PDAM Tirtanadi Cabang Medan Kota .”

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mendominasi terjadinya tunggakan rekening air di PDAM Tirtanadi Cabang Medan Kota.

1.4. Pembatasan Masalah

Masalah dibatasi pada: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi tunggakan tagihan rekening air ditinjau dari aspek kepuasan pelanggan non teknis. Universitas Sumatera Utara 17 2. Penelitian dibatasi di Cabang Medan Kota karena populasi pelanggan PDAM di Cabang Medan Kota dianggap mewakili populasi keseluruhan pelanggan PDAM

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah: - Bagi perusahaan adalah sebagai sumbangan pemikiran terhadap evaluasi kebijakan yang ditetapkan. - Bagi penulis adalah sebagai penambahan wawasan khususnya dalam bidang keilmuan terkait dengan pertumbuhan pelanggan perusahaan air minum - Bagi program studi Magister Manajemen USU, penelitian ini bermanfaat dalam menambah jumlah literature penelitian, yang pada akhirnya dapat dimanfaatkan lebih lanjut. - Bagi peneliti selanjutnya adalah sebagai salah satu rujukan dalam meneliti, khususnya untuk penelitian yang identik Universitas Sumatera Utara 18

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Kepuasan Pelanggan

2.1.1. Konsep Kepuasan Pelanggan

Konsep Pengukuran Kepuasan Masyarakat atau Pelanggan Menurut Kotler yang dikutip Prasetyani dalam penelitiannya terdapat 4 empat metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut : 1 Sistem keluhan dan saran. Artinya setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan perlu memberikan kesempatanseluas-luasnya bagi para pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhanmereka. Media yang bisa digunakan meliputi kotak saran yang diletakkan di tempat-tempat strategis, menyediakan kartu komentar, menyediakan saluran telepon. 2 Survei kepuasan pelanggan. Artinya kepuasan pelanggan dilakukan dengan menggunakan metode survei, baik melalui pos, telepon maupun wawancara pribadi. Dengan melalui survei, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan sekaligus juga memberikan tanda positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.Pengukuran kepuasan pelanggan melalui metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara,di antaranya sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 19 a Directly reported satisfaction, yaitu pengukuran dilakukan secara langsung melalui pertanyaan, seperti sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, dan sangat puas. b Derived dissatisfaction, yaitu pertanyaan yang menyangkut besarnya harapan pelanggan terhadap atribut. c Problem analysis, artinya pelanggan yang dijadikan responden untuk mengungkapkan dua hal pokok, yaitu i masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan ii saran-saran untuk melakukan perbaikan. d Importance-performance analysis, artinya dalam teknik ini responden dimintai untuk meranking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan pentingnya elemen. 3 Ghost shopping. Artinya metode ini dilaksanakan dengan cara memperkerjakan beberapa orang Ghost shopper untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan pembeli potensial produk perusahaan dan pesaing. Kemudian Ghost sopper menyampaikan temuan-temuan mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut. Universitas Sumatera Utara 20 4 Lost customer analysis. Artinya perusahaan menghubungi para pelanggannya yang telah berhenti membeli atau yang telah beralih pemasok dan diharapkan diperoleh informasi penyebab terjadinya hal tersebut. Tingkat kepuasan pelanggan sangat tergantung pada mutu suatu produk. Suatu produk dikatakan bermutu bagi seseorang kalau produk tersebut dapat memenuhi kebutuhannya. Aspek mutu suatu produk dapat diukur. Pengukuran tingkat kepuasan erat hubungannya dengan mutu produk barang atau jasa. Di samping itu, pengukuran aspek mutu bermanfaat bagi pimpinan bisnis, yaitu i untuk mengetahui dengan baik bagaimana jalannya proses bisnis; ii mengetahui dimana harus melakukan perubahan dalam upaya melakukan perbaikan secara terus-menerus untuk memuaskan pelanggan; iii menentukan apakah perubahan yang dilakukan mengarah ke perbaikan.

2.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

Dalam kaitannya dengan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan, Tjiptono dalam Prasetyani mengatakan bahwa ketidakpuasan pelanggan disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang relatif dapat dikendalikan perusahaan, misalnya karyawan yang kasar, jam karet, kesalahan pencatatan transaksi. Sebaliknya, faktor eksternal yang di luar kendali perusahaan, seperti cuaca, gangguan pada infrastruktur umum, aktivitas kriminal, dan masalah pribadi pelanggan. Lebih lanjut dikatakan bahwa dalam hal Universitas Sumatera Utara 21 terjadi ketidakpuasan, ada beberapa kemungkinan yang bisa dilakukan pelanggan, yaitu : 1 Tidak melakukan apa-apa, pelanggan yang tidak puas tidak melakukan komplain, tetapi mereka praktis tidak akan membeli atau menggunakan jasa perusahaan yang bersangkutan lagi. 2 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi apakah pelanggan yang tidak puas akan melakukan komplain atau tidak, yaitu : a Derajat kepentingan konsumsi yang dilakukan. b Tingkat ketidakpuasan pelanggan. c Manfaat yang diperoleh. d Pengetahuan dan pengalaman. e Sikap pelanggan terhadap keluhan. f Tingkat kesulitan dalam mendapatkan ganti rugi. g Peluang keberhasilan dalam melakukan komplain.

2.2. Standar Kualitas Pelayanan PDAM