FD C lakes adalah dengan membentuk dispersi yang menyebar pada bahan yang diwarnai Winarno, 1997.
Tabel 2. 2 Perbedaan antara dyes dan lakes Sifat
Lakes Dyes
Kelarutan
Cara mewarnai Pure dye content
Penggunaan Ukuran partikel
Stabilitas terhadap : a.
cahaya b.
panas kekuatan mewarnai
efek mewarnai Tak larut pada sebagian
besar pelarut Dispersi
10-40 0,1-0,3
Rata –rata 5 µ
Cukup Cukup
Tidak sebanding dengan proporsi pdc
Bervariasi , tergantung pdc Larut dalam air, propilen
glikol, dan gliserin Terlarut
Warna primer 90-93 0,01-0,03
12 – 200 mesh
Baik Baik
Sebanding dengan proporsi pdc
Konstan
2.3 Efek Pada Kesehatan
Bahan pewarna sintetis yang telah dihasilkan oleh para ahli kimia berasal dari coal-tar yang jumlahnya ratusan. Pewarna buatan sangat disenangi oleh para ahli teknologi
untuk pewarnaan barang-barang industri, baik untuk industri pangan ataupun untuk industri non pangan. Oleh karena itu, perlu ada pemisahan antara pewarna yang hanya
digunakan untuk industri non pangan. Akan tetapi, masih sering terjadi penyalahgunaan pewarna sintetis non pangan untuk pangan Cahyadi, 2006.
Penggunaan pewarna ini tentu akan menimbulkan efek pada tubuh, salah satunya memicu hiperaktivitas pada anak. Hal tersebut diungkapkan para peneliti dari
Inggris yang meneliti dampak zat tambahan dalam makanan, khususnya pewarna, pada 300 anak berusia 3-9 tahun. Ternyata terdapat perbedaan perilaku yang
Universitas Sumatera Utara
mencolok pada anak-anak yang sering mengonsumsi minuman dan makanan warna warni.Hasil penelitian kami menunjukkan efek dari zat tambahan ini tidak hanya
terlihat pada anak ADHD Attention Deficit Hyperactivity Disorder tetapi juga pada populasi umum, kata Jim Stevenson, peneliti.
Bahan pewarna makanan seperti amaranth, allura merah, citrus merah, karamel, erythrosin, indigotine, karbon hitam, Ponceau SX, fast green FCF, chocineal,
dan kurkumin dibatasi penggunaannya. Amaranth dapat menimbulkan tumor, reaksi alergi pada pernapasan, dan dapat menyebabkan hiperaktif pada anak-anak. Allura
merah bisa memicu kanker limpa. Karamel dapat menimbulkan efek pada sistem saraf, dan dapat menyebabkan penyakit pada sistem kekebalan. Indigotine dapat
meningkatkan sensitivitas pada penyakit yang disebabkan oleh virus, serta mengakibatkan hiperaktif pada anak-anak. Pemakaian Erythrosin menimbulkan reaksi
alergi pada pernapasan, hiperaktif pada anak-anak, dan efek yang kurang baik pada otak dan perilaku. Ponceau SX dapat berakibat pada kerusakan sistem urin, sedangkan
karbon hitam dapat memicu timbulnya tumor Srifatimah, 1999.
Tartrazine dapat menyebabkan sejumlah reaksi alergi dan intoleransi bagi orang-orang yang intoleransi terhadap aspirin atau penderita asma. Kasus ini cukup
langka dan menurut pendapat FDA, prevalensi intoleransi tartrazin di Amerika Serikat jatuh pada angka 0,12 360 ribu dari 200 juta penduduk. Beberapa referensi lain
menyebutkan bahwa penggunaan tartrazin dapat menyebabkan biduran urtikaria dengan prevalensi di bawah 0,01 atau 1 dari 10.000 penderita. Jumlah ini cukup
kecil bila dibandingkan dengan angka prevalensi penderita alergi terhadap udang, yaitu sebesar 0,6-2,8 1 dari 50 orang. Gejala alergi tartrazine dapat timbul apabila
senyawa ini terhirup inhalasi atau ditelan ingesti. Reaksi alergi yang timbul berupa
Universitas Sumatera Utara
sesak nafas, pusing, migrain, depresi, pandangan kabur, dan sulit tidur id.Wikipedia.org, 2008.
2.4 Analisis Zat Pewarna Sintetis