Hubungan Antar Kelembagaan implementasi pelaksanaaan undang-undang no 16 tahun 2011 tentang bantuan hukum di propensi bali.

[Type text] belakang miskin atau tidak bisa menunjukkan tanda bukti miskin, maka akan tetap mendapat layanan bantuan hukum mesti tidak dengan menggunakan skema UU Bantuan Hukum. 101 2. Pos Bantuan Hukum Posbakum Diantara OBH yang lulus verifikasi, ada beberapa OBH yang berlokasi di pengadilan negeri atau biasa disebut dengan Posko Bantuan Hukum Posbakum. Dalam penelitian ini belum ada ditemukan keberadaan Posbakum yang berlokasi pengadilan negeri di wilayah Provensi Bali. Keberadaan OBH sebagai Posbakum di pengadilan ini bersumber dari dikeluarkannya SEMA No.10 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum. SEMA tersebut mengamanatkan setiap pengadilan negeri untuk segera membentuk pos bantuan hukum di lingkungan kantor pengadilan. 102 Dalam pelaksanaannya, pemberian layanan bantuan hukum di Posbakum ini sehari-hari dilakukan oleh petugas yang disebut Advocat Piket. Penyedia tenaga Advocat Piket tersebut bisa berasal dari kerjasama antara pengadilan negeri tersebut dengan LSM, organisasi profesi advocat, dan perguruan tinggi. 103 Sebelum diberlakukannya UU Bantuan Hukum, Posbakum hanya menangani perkara litigasi di tahapan persidangan dengan mendapat penunjukan dari Ketua Pengadilan Negeri terlebih dahulu. Dana pemberian bantuan hukum juga sebelumnya dikelola oleh pihak pengaidilan. Setelah diberlakukannya UU Bantuan Hukum, Posbakum tidak hanya memberikan layanan hukum litigasi, tapi juga non-litigasi. Layanan non-litigasi bisa diberikan sejak awal proses 101 Ibid 102 Pasal 6 ayat 1 SEMA No.10 Tahun 2010. 103 Pasal 7 ayat 1 SEMA No.10 Tahun 2010. [Type text] hukum dimuali, seperti pada tahap penyelidikan atau penyidikan. Pengelolaan dan bantuan hukum juga tidak lagi dikelola oleh pengadilan tetapi oleh Ketua dan bendahara dari Posbakum tersebut. 3. OBH dari perguruan tinggi Beberapa OBH yang lulus verifikasi adalah lembagabiro bantuan hukum yang ada di fakultas hukum suatu perguruan tinggi. Dibandingkan OBH lain,OBH dari perguruan tinggi memiliki karakteristik khusus karena pengelolaannya dilakukan oleh Sumber Daya Manusia SDM dari kampus. Dalam penelitian ini ada beberapa OBH dari perguruan tinggi yang menjadi narasumber, yaitu LKBH Universitas Udayana, LKBH Universitas Warmadewa, LKBH Universitas Pendidikan Nasional. OBH kampus yang diwawancarai tidak memiliki banyak pengalaman dalam memberikan bantuan hukum.OBH tersebut mengalami masa vakum dan baru mulai diaktivkan kembali saat akan diberlakukannya UU Bantuan Hukum. 104 Pengelolaan administrasi sehari-hari OBH kampus tersebut dilakukan oleh pihak kampus. Sebelum diberlakukannya UU Bantuan Hukum, kegiatan yang biasa dilakukan oleh OBH berupa bantuan hukum non litigasi, seperti konsultasi hukum dan penyuluhan hukum ke Desa- desa. Dosen-dosen dari fakultas hukum kampus tersebut yang memberikan konsultasi hukum dan penyuluhan hukum. Mahasiswa yang ikut program magang di OBH tersebut juga ikut dilibatkan. 105 104 Wawancara dengan perwakilan LKBH UNUD 7 Agustus 2015. 105 Wawancara dengan perwakilan LKBH Univ. Warmadewa 28 agustus 2015.