Jenis dan Desain Penelitian Fokus Penelitian Partisipan Penelitian

18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami partisipan penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah Iskandar, 2008; Moleong, 2007. Penelitian kualitatif mengandalkan data berupa ungkapan partisipan untuk menggali dan mengeksplorasi suatu permasalahan atau fenomena penelitian Supratiknya, 2015. Desain penelitian menggunakan analisis isi dengan pendekatan deduktif atau analisis isi terarah directed content analysis. Hsieh dan Shannon 2005, dalam Supraktiknya, 2015 mendefinisikan analisis isi kualitatif sebagai metode untuk menafsirkan isi data berupa tesk secara subjektif, melalui sebuah proses klasifikasi sistematik berupa pengkodean dan pengidentifikasian berbagai tema. Hsieh dan Shannondalam Supraktiknya 2015 mengemukakan analisis isi terarah bertujuan untuk melakukan validasi atau menguji kembali sebuah kerangka teoritis. Teori atau hasil penelitian digunakan untuk merumuskan pertanyaan penelitian dan menentukan skema awal pengkodean atau skema awal hubungan antar kode. 19

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian adalah melihat gambaran strategi koping siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan yang mengalami homesickness.

C. Partisipan Penelitian

Partisipan adalah orang dalam latar penelitian yang memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Moleong 2003 menyatakan penelitian kualitatif mengambil jumlah partisipan yang lebih kecil dibandingkan dbentuk penelitian lainnya. Unit analisis dalam penelitian kualitatif adalah individu atau perorangan. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling untuk pemilihan partisipan. Peneliti memilih individu yang sesuai dengan masalah penelitian. Thurber 1995 menyatakan siswa asrama memiliki kemungkinan besar untuk mengalami homesickness. Partisipan adalah siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan yang mengalami homesickness. SMA Pangudi Luhur adalah sekolah berasrama. Siswa kelas X rentan mengalami homesickness, karena pada masa ini para siswa dihadapkan pada banyak tuntutan dan perubahan. Peneliti membagikan survei sederhana yang berisi pernyataan-pernyataan singkat kepada siswa kelas X di SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan. Pernyataan-pernyataan dalam survei merupakan penjabaran indicator homesickness. Survei yang bertujuan untuk melihat tingkat homesickness yang dialami siswa kelas X disusun dengan metode penskalaan rating scale atau skala pilihan berupa skala pilihan Allen Yen, dalam Supratiknya, 2014. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 Partisipan secara lansung memberikan jawaban terhadap pernyataan dengan cara memilih salah satu diantara dua pilihan jawaban yang disediakan. Pilihan jawaban yang disediakan ada lah “ya”dan “tidak”. Setelah data terkumpul, untuk menganalisis data tersebut masing-masing pilihan jawaban mendapatkan skor, skor 1 untuk pilihan jawaban “ya”dan skor 0 untuk pilihan jawaban “tidak”. Peneliti menggunakan hasil analisis survei untuk menentukan partisipan yang memiliki skor tertinggi. blueprint dari rancangan survei homesickness terlampir di halaman 73

D. Prosedur Pengumpulan Data