44
adalah metode Kolmogorov Smirnov. Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal
adalah jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5, maka distribusi adalah tidak normal. Namun jika nilai signifikansi nilai
probabilitasnya lebih dari 5 maka distribusinya adalah normal Soemarsono, 2002:40
3.5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.5.1 Teknik Analisis Korelasi Product Moment
Korelasi merupakan
teknik analisis yang termasuk dalam salah
satu teknik pengukuran asosiasihubungan measures of association. Pengukuran asosiasi merupakan istilah umum yang mengacu pada
sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel.
Pengukuran asosiasi mengenakan nilai numerik untuk mengetahui tingkatan asosiasi atau kekuatan hubungan antara variabel. Dua variabel
dikatakan berasosiasi jika perilaku variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lain. Jika tidak terjadi pengaruh, maka kedua variabel
tersebut disebut independen. Dalam korelasi sebenarnya tidak dikenal istilah variabel bebas dan
variabel tergantung. Biasanya dalam penghitungan digunakan simbol X untuk variabel pertama dan Y untuk variabel kedua.
45
Ada perbedaan mendasar antara korelasi dan kausalitas. Jika kedua variabel dikatakan berkorelasi, maka kita tergoda untuk mengatakan
bahwa variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lain atau dengan kata lain terdapat hubungan kausalitas. Kenyataannya belum tentu.
Hubungan kausalitas terjadi jika variabel X mempengaruhi Y. Jika kedua variabel diperlakukan secara simetris nilai pengukuran tetap sama
seandainya peranan variabel-variabel tersebut ditukar maka meski kedua variabel berkorelasi tidak dapat dikatakan mempunyai hubungan
kausalitas. Dengan demikian, jika terdapat dua variabel yang berkorelasi, tidak harus terdapat hubungan kausalitas.
Terdapat dictum yang mengatakan “correlation does not imply causation”. Artinya korelasi tidak dapat digunakan secara valid untuk
melihat adanya hubungan kausalitas dalam variabel-variabel. Dalam korelasi aspek-aspek yang melandasi terdapatnya hubungan antar variabel
mungkin tidak diketahui atau tidak langsung. Oleh karena itu dengan menetapkan korelasi dalam hubungannya dengan variabel-variabel yang
diteliti tidak akan memberikan persyaratan yang memadai untuk menetapkan hubungan kausalitas kedalam variabel-variabel
tersebut. Sekalipun demikian bukan berarti bahwa korelasi tidak dapat digunakan
sebagai indikasi adanya hubungan kausalitas antar variabel. Korelasi dapat digunakan sebagai salah satu bukti adanya kemungkinan terdapatnya
hubungan kausalitas tetapi tidak dapat memberikan indikasi hubungan kausalitas seperti apa jika memang itu terjadi dalam variabel-variabel yang
46
diteliti, misalnya model recursive, dimana X mempengaruhi Y atau non- recursive, misalnya X mempengaruhi Y dan Y mempengaruhi X.
http:www.jonathansarwono.infokorelasikorelasi.htm Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Korelasi Product Moment, yakni analisis korelasi yang berguna untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan
suatu variabel dengan variabel lain. Jadi, tidak mempersoalkan apakah variabel tertentu tergantung kepada variabel lain. Simbol dari besaran
korelasi adalah r yang disebut koefisien korelasi sedangkan simbol parameternya
rho Husein Umar, 2002:259 . Menurut Umar 2002:259 , nilai koefisien korelasi berkisar
antara -1 sampai +1, yang kriteria pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut :
1. Nilai r 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier positiv, yaitu
makin besar nilai variabel X independen, maka makin besar pula nilai variabel Y dependen atau makin kecil nilai variabel X maka
makin kecil pula nilai variabel Y. 2.
Nilai r 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier negativ, yaitu makin kecil nilai variabel X , maka makin besar nilai variabel Y atau
makin besar nilai variabel X maka makin kecil pula nilai variabel Y. 3.
Nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X dengan variabel Y.
47
4. Nilai r =1 atau r = -1, artinya telah terjadi hubungan linier sempurna,
berupa garis lurus, sedangkan untuk nilai r yang makin mengarah ke angka 0 nol maka garis makin tidak lurus.
Adapun rumus Korelasi Pearson adalah sebagai berikut : r =
2 2
2 2
1 1
Y Y
n X
X n
Y X
Y X
n
i i
Sugiyanto, 2004 : 177 Dimana :
i = 1, 2
r = Koefisien Korelasi Pearson
Y = Eksistensi perbankan syariah
X
i
= Variabel X
1
dan X
2
X
1
= Pelaksanaan pembiayaan mudharabah X
2
= Risiko n
= Banyaknya data
3.5.2 Uji Hipotesis