Bensin dan Bilangan Oktan

27

2.4.3.6 Blending

Untuk memperoleh kualitas bensin yang baik digunakan blending pencampuran, terdapat kira-kira 22 bahan pencampur zat aditif yang dapat ditambahkan ke dalam proses pengolahannya. Bahan-bahan pencampur tersebut antara lain: tetraethyllead TEL, MTBE, etanol, dan metanol. Penambahan zat aditif ini dapat meningkatkan bilangan oktan Sutresna, 2008: 250-253.

2.4.4 Bensin dan Bilangan Oktan

Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang paling banyak dikonsumsi untuk bahan bakar kendaraan bermotor. Komponen utama bensin adalah n- heptana C 7 H 18 dan isookatana C 8 H 18 . Kualitas bensin ditentukan oleh kandungan isooktana yang dikenal dengan istilah bilangan oktan. Bilangan oktan n-heptana = 0 dan bilangan oktan isookatana = 100. Jika bensin mengandung 75 isooktana dan 25 n-heptana, berarti bilangan oktan bensin tersebut adalah 75. Kandungan isookatana pada bensin memiliki fungsi sebagai berikut: 1 Mengurang ketukan knocking pada mesin kendaraan. 2 Meningkatkan efisiensi pembakaran sehingga menghasilkan energi yang lebih besar. Selain dapat dilakukan dengan cara memperbesar kandungan isooktana, bilangan oktan bensin dapat juga ditingkatkan dengan cara menambah zat aditif antiketukan, seperti TEL, MTBE, dan etanol. 1 Tetraethyllead TEL TEL memiliki rumus molekul PbC 2 H 5 4 . Untuk mengubah Pb dari bentuk padat menjadi gas, pada bensin yang mengandung TEL ditambahkan zat aditif 28 lain, yaitu etilen bromida C 2 H 5 Br. Logam Pb yang dibebaskan dari pembakaran bensin yang mengandung TEL menjadi masalah bagi lingkungan karena Pb merupakan logam berat yang dapat membahayakan kesehatan. 2 Methyl Tertier Butyl Ether MTBE Senyawa MTBE memiliki bilangan oktan 118 dan rumus struktur sebagai berikut: Senyawa MTBE ini lebih aman daripada TEL karena tidak mengandung logam timbel. Namun, senyawa ini tetap berpotensi mencemari lingkungan karena sulit diuraikan oleh mikroorganisme. 3 Etanol Etanol dengan bilangan oktan 123 merupakan zat aditif yang dapat meningkatkan efisiensi pembakaran bensin. Etanol lebih unggul dibandingakan TEL dan MTBE karena tidak mencemari udara dengan logam timbel dan lebih mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Selain itu, etanol juga dapat diperoleh dari fermentasi tumbuh-tumbuhan sehingga bahan baku untuk pembuatannya tersedia dalam jumlah yang cukup melimpah di alam dan dapat dibudidayakan Sutresna, 2008: 253-254.

2.4.5 Kegunaan Minyak Bumi dan Residunya

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa: kuasi ekspereimen di SMP Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

0 11 152

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (ctl) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa

0 14 195

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MELALUI STRATEGI THINKING EMPOWERMENT BY QUESTIONG TERHADAP HASIL BELAJAR AKUTABSI SISWA KELAS X DO SMK YAYASAN PENDIDIKAN KELUARGA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 2 25