Lokus Penelitian Teknik Pengumpulan Data

commit to user kualitatif ini, peneliti membuat desain penelitian. Desain penelitian adalah perencanaan dari keseluruhan penelitian yang hendak dikaji. Hal ini terkait dengan cara berpikir, cara menggambarkan dan memvisualisasikan rencana penelitian. Desain penelitian mencakup empat area utama: strategi, conceptual frameworks, pertanyaan tentang siapa dan apa yang akan diteliti, dan alat-alat yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisa materi-materi empiris Punch, 1998:149. Desain menempatkan peneliti pada situasi dunia empiris. Tujuan penggunaan metode penelitian kualitatif sebagaimana yang disampaikan oleh Strauss dan Corbin 1990 adalah untuk menemukan dan memahami makna dibalik fenomena yang sedikit telah diketahui. “ Qualitative methods can be used to uncover and understand what lies behind a ny phenomenon about which little is yet known”.

2. Lokus Penelitian

Lokus penelitian ini bersumber pada data-data dari media-media promosi SIPA dan SIEM, khususnya data-data poster SIPA dan SIEM serta katalog SIPA dan SIEM. Pemilihan lokus disesuaikan dengan tujuan penelitian ini, yakni untuk mendeskripsikan pesan-pesan budaya dan mengetahui alasan konstruksi pesan-pesan budaya tersebut.

3. Teknik Pengumpulan Data

Sutopo 2002 menjelaskan ada berbagai macam teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif. Berbagai macam teknik pengumpulan commit to user data dilakukan supaya dapat menjawab pertanyaan penelitian. Adapun teknik pengumpulan data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Dokumentasi Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dokumen tertulis dan arsip yang dijadikan sumber data. Dokumen ini berupa dokumen poster SIEM dan SIPA, dokumen katalog SIEM dan SIPA, serta dokumen pemberitaan SIEM dan SIPA di surat kabar harian maupun surat kabar online. Dari dokumen- dokumen ini peneliti mencari sumber data yang memiliki posisi penting, utamanya jika sasaran kajian mengarah pada latar belakang atau mengarah pada berbagai peristiwa yang terjadi di masa lampau dan sangat berkaitan dengan kondisi atau peristiwa masa kini yang sedang diteliti. Dokumen ini beragam macamnya, dari yang tertulis sederhana sampai yang lebih lengkap. Demikian pula halnya dengan arsip. Pada umumnya arsip berupa catatan-catatan yang sifatnya lebih formal. Sebagai sebuah catatan formal, arsip sering memiliki peran sebagai sumber informasi yang sangat berharga bagi pemahaman suatu peristiwa. Dalam penelitian ini, peneliti bukan sekadar mencatat isi penting yang tersurat dalam dokumen atau arsip, namun menekankan pada makna yang tersirat di dalam tulisan tersebut. Namun demikian, peneliti tetap kritis terhadap dokumen atau arsip tersebut. Peneliti tetap menguji keabsahan dari data-data tersebut. 2. Wawancara Dalam penelitian ini, teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara mendalam. Tujuan utama dilakukannya wawancara sesuai dengan commit to user pendapat Sutopo 2002 adalah untuk menyajikan konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai data pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan, dll untuk merekonstruksi bermacam-macam hal sebagai bagian dari masa lampau dan memproyeksikan hal-hal tersebut dengan harapan yang terjadi di masa yang akan datang. Di dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan Ketua SIEM, Putut H Pramono; Ketua SIPA, Irawati Kusumorasri; Ketua Kereta Kencana World Music Festival, Putut H Pramono; Perwakilan Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Surakarta, Keksi Sundari; dan Pengamat Budaya dari Institut Seni Indonesia ISI Solo, Profesor Darsono.

4. Teknik Analisis Data