commit to user
26 Menurut pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan atau
tidaknya seorang pimpinan mencapai suatu tujuan organisasi yang telah ditentukan, tergantung atas kemampuannya melaksanakan fungsi Motivating ini.
4. Pengawasan Controlling
Pengawasan merupakan proses pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya Sondang, Siagian,h. 135. Menurut Heidjrachman fungsi pengendalian controlling merupakan
peristiwa pembandingan antara pelaksanaan dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, membuat koreksi -koreksi jika pelaksanaan berbeda atau menyimpang
dari rencana Heidjrachman. h. 169. Heidjrachman juga mengungkapkan bahwa fungsi pengendalian penting
dalam kegiatan manajemen karena dengan pengendalian yang baik atau efektif merupakan jaminan bahwa tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana akan tercapai
Sondang, Siagian.h.169 . Kata pengendalian memiliki beberapa konotasi, yaitu: Mengecek atau memverifikasi, mengatur, membandingkan dengan standar, melatih
seseorang atau kelompok untuk bertanggung jawab, dan membatasi kegiatan aga r tidak menyimpang dari rencana .h.170.
Kegiatan pengawasan dapat berbentuk pemeriksaan, pengecekan serta usaha pencegahan terhadap kesalahan yang mungkin terjadi, sehingga bila terjadi
penyelewengan atau pemyimpangan dapat ditempuh usaha -usaha perbaikan. Jadi pengawasan mempunyai tiga fungsi yaitu; 1 Mengkoordinasikan kegiatan yang
commit to user
27 dilakukan masing-masing unit, agar tidak terjadi tumpang tindih kegiatan atau
bahkan mencegah adanya kesalahan atau penyimpangan dari rencana yang telah disusun, 2 Membandingkan dan mengevaluasi hasil yang telah dicapai dengan
rencana yang telah ditetapkan. 3 Mencatat semua hasil pengawasan untuk dijadikan bahan-bahan pertimbangan dan pelaporan.
Di dalam melakukan pengawasan orang harus menggunakan kriteria tertentu. Ada beberapa prinsip pengawasan yang harus diperhatikan; 1 Pengawasan harus
bersifat menyeluruh. Pengawasan harus meliputi seluruh aspek program: personel, pelaksanaan program, material, hambatan-hambatan dan lain-lain, 2 Pengawasan
dilakukan oleh semua orang yang terlibat dalam program. Pengawasan bukan hanya dilakukan oleh pimpinan atau petugas -petugas yang ditunjuk tetapi semua petugas
pelaksanaan program mempunyai tang gung jawab melakukan pengawasan, 3 Pengawasan harus bersifat diagnostik. Pengawasan tidak bertujuan untuk mencari
kesalahan-kesalahan personel, tetapi untuk menemukan kelemahan -kelemahan atau penyimpangan-penyimpangan program yang dapat menghambat tercapainya tujuan.
Dari pernyataan dari ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengawasan controlling adalah pengawasan merupakan proses pengamatan dar i pada
pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Manajemen Pendidikan dan Latihan