commit to user
atlet tamat sekolah. Mengingat sebagian atlet kelas 3 yang sudah tamat akan meninggalkan PPLP. Sementara yang ikut pertandingan kejuaraan adalah
umumya atlet kelas 3, padahal usia ini telah mendekati golden age, kemandirian atlet sudah muncul, kewibaannya ada. Jadi jika telah lewat Juli pelaksanaan
pertandingan dilakukan atlet -atlet sudah sibuk mengurusi kebutuhan masa depannya dengan melanjutkan studinya tes PTN, SECABA, atau lainnya, memang
semuanya berkaitan dengan sistem penganggaran, tetapi pelaksanaan pendidikan pada bulan Juni-Juli.
3. Pelaksanaan manajemen sarana dan prasa rana di Pusat Pembinaan
Latihan Olahraga Pelajar PPLP Pencak silat Jawa Tengah Dari gambaran di atas diperoleh temuan: Rencana pengadaan sudah
disusun dalam program kerja Kepala Balai Pelatihan Pemuda dan Olahraga melalui Pusat Pembinaan dan Latihan Ol ahraga Pelajar PPLP Pencak silat Jawa
Tengah. Penentuan barang atau sarana yang akan dibeli dimusyawarahkan dengan seluruh pengelola PPLP Pencak silat Jawa Tengah .
Seperti iventarisasialat latihan, kebutuhan perlengkapan asrama atlet dan fasilitasnya, perlengkapan staf keuangan, tata usaha, kebersihan dan keamanan
lingkungan asrama dan lain -lain. Pemanfaatan sarana dan prasarana latihan telah optimal seperti alat-alat latihan yang di PPLP Pencak silat Jawa Tengah . Begitu
juga dengan penyimpanan peralata n latihan yang ada disesuaikan dengan tempatnya setelah latihan alat -alat dikembalikan. Pencatatan dan pelaporan
sudah ada seperti buku inventaris peralatan yang dipakai, daftar barang, penerimaan dan penggunaan barang. Laporan dil akukan sejalan dengan l aporan
smesteran atau 6 bulan sekali.
commit to user
Gambaran tentang pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana PPLP Pencak silat Jawa Tengah di atas menunjukkan bahwa dinilai dari keterlaksanaan
semua kegiatan sudah berjalan baik yang meliputi: perencanaan, pengorgani sasian atau penyediaan, pendayagunaan atau pemanfaatan, penyimpanan atau
pemeliharaan dan pencatatan data atau pelaporan. Subagio mengemukakan: Pengelolaan Sarana dan Prasarana merupakan proses
kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengadaan, pemelihara an, penghapusan dan pengendalian logistik atau sarana dan prasarana
Subagio MS, Manajemen Logistik Jakarta: CV Mas Agung, 1990, h. 11 .
Pemeliharaan, perawatan sarana dan prasarana olahraga sudah cukup baik. Ini terlihat dari kebersihan dan keteraturan keadaan asrama Pusat Pembinaan dan
Latihan Olahraga pelajar PPLP Pencak silat Jawa Tengah . Bangunan arama memakai sistem bertingkat 2 dua sehingga halaman atau pekarangan asrama
dapat dimanfaatkan untuk atlet latihan dan bermain. Tetapi prasarana Pusa t Pembinaan dan Latihan Olahraga pelajar PPLP
Pencak silat Jawa Tengah terhadap latihan belum sepenuhnya baik, artinya Prasarana latihan yang mendukung hanya 6 0 saja dari keseluruhan cabang
olahraga yang ada. Peralatan menunjang yang lain belum memadai seperti wight trainingnya yang masih minim atau peralatan lain penunjang latihan terutama
pemanfaatan alat bantú latihan . Padahal untuk pengelolaan prasarana dan sarana di Pusat Pembinaan Dan
Latihan Olahraga Pelajar PPLP dapat di artikan sebagai berik ut: a. Prasarana dan sarana yang dipergunakan dalam penyelenggaraan Pusat
pembinaan dan latihan olahraga pelajar PPLP wajib memenuhi jenis, jumlah dan standar Nasional.
commit to user
b. Standarisasi prasarana dan sarana olahraga yang dipergunakan untuk Pusat pembinaan dan latihan olahraga pelajar PPLP harus disesuaikan dengan
standar Nasional. Bagaimana mungkin Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga pelajar
PPLP Pencak silat Jawa Tengah dapat mencapai suatu prestasi di tingkat Nasional maupun Internasional, j ika prasarana latihannya saja belum mendukung
sepenuhnya untuk berlatih. Prasarana latihan adalah sangat penting dan sangat mendukung dalam menunjang atlet berprestasi.
Seperti yang dikatatakan Adhyaksa “di sadari bahwa turunnya prestasi olahraga Indonesia memang tidak lepas dari aspek-aspek seperti rendahnya perhatian
pemerintah terhadap olahraga Indonesia dan terbatasnya sarana dan prasarana olahraga, minimnya kompetisi yang rutin serta kurangnya penghargaan terhadap
atlet-atlet yang berprestasi” Adhyaksa Dault, Hal Aktual Keolahragaan Indonesia , Jakarta: Majalah Forum Olahraga Diknas 2004, h.
13.
Sehingga sampai saat ini Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga pelajar PPLP Pencak silat Jawa Tengah hanya memaksimalkan prasarana yang ada saja
dalam berprestasi. Untuk itu perlu adanya perencanaan dan penilaian dari DISPORA Pencak
silat Jawa Tengah yaitu Balai Pelatihan Pemuda dan Olahraga melalui Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga pelajar PPL P melakukan koordinasi dengan
pemerintah daerah dan KEMENPORA dalam hal ini perhatian untuk melengkapi sarana prasarana latihan di Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga pelajar PPLP
Pencak silat Jawa Tengah agar atlet yang berpotensi dalam prestasi olahraga dapat terwujud.
4. Pelaksanaan manajemen keuangan.