Perencanaan program di Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga

commit to user Olahraga Pelajar PPLP Pencak silat Jawa Tengah. Agar menemukan atlet yang berbakat dan memiliki potensi prestasi olahraga yang setinggi -tingginya dikemudian hari, sesuai yang diharapkan KEMENPORA.

2. Perencanaan program di Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga

Pelajar PPLP Pencak silat Jawa Tengah sesuai dengan yang diharapkan KEMENPORA. Berdasarkan temuan di atas, dapat digambarkan pelaksanaan peren canaan program di Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar Pencak silat Jawa Tengah adalah kurang berjalan dengan baik, belum menunjukkan tercapainya sasaran sesuai yang diharapkan KEMENPORA. Yaitu Pendirian Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga pelajar PPLP sebagai salah satu alternatif untuk melakukan pembinaan dan pengembangan olahraga wan pelajar potensial berbakat dan minat yang tinggi dibidang olahraga untuk dikembangkan guna mencapai prestasi optimal, baik sebagai olahragawan regional mewakili daerah maupun menjadi salah satu tumpuan pasokan olahragawan nasional untuk mewakili bangsa dan negara dalam event olahraga internasional Deputi Bidang Piningkatan Prestasi dan Iptek Olahraga, Op Cit,.h.4 Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar PPLP juga memiliki tujuan menghasilkan Olahraga pelajar nasional berprestasi di bidang olahraga dan akademik ibid,. h. 8. Hal ini disebabkan adanya kendala pada pelaksanaan perencanaan program yang tidak berjalan sebagaimana yang direncanakan. Kendala -kendala selama ini adalah masalah kurangnya try -out dilakukan antar PPLP Pencak silat Jawa Tengah karena minimnya kompetisi ataupun keterbatasan anggaran try out dan kurangnya pengetahuan pelatih tentang penyusunan program latihan tahunan. commit to user Padahal jika merujuk pada buku pedoman yang dikeluarkan oleh Deputi Bidang Peningkatan Prestasi dan IPTEK Olahraga Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga bahwa Latihan, Kompetisi, Akademik dan kesejahteraan sudah diatur yaitu kompetisi; a. Kompetisi cabang olahraga antar PPLP dilaksanakan secara periodik b. Setiap kegiatan kompetisi nasional cabang olahraga antar PPLP wa jib diikuti oleh semua PPLP c. Pemerintah Daerah yang ditetapkan sebagai penyelenggara bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kompetisi antar PPLP dengan melibatkan induk organisasi dan masyarakat d. Tata cara kompetisi diatur dalam petunjuk pelaksanaan ibid, h. 25 Sehingga sebagian program -program yang telah direncanakan sebelumnya oleh pelatih tidak dapat terwujud. Bagaimana mungkin mendapatkan suatu tolak ukur keberhasilan hasil suatu latihan, seme ntara try-out jarang dilakukan. Di tinjau dari psikologisnya kesiapan mental atletpun sangat rendah, kapasitas lawan tanding tidak diketahui, akibatnya pelatih tidak bisa membuat suatu gambaran strategi bertanding ketika atletnya mengikuti suatu pertandingan kompetisi. Akhirnya kendala-kendala ini semua sangat berdampak pada hasil prestasi olahraga Pusat Pembinaan dan latihan Olahraga Pelajar PPLP Pencak silat Jawa Tengah. Hanya cabang-cabang olahraga tertentu saja yang bisa mendapatkan prestasi yang tinggi mendapatkan medali emas di Nasional, itu pun hanya sifatnya sementara saja, belum tentu dipertandingan selanjutnya cabang olahraga tersebut dapat mempertahankan prestasinya kembali. commit to user Kemudian uji coba terhadap masing -masing cabang olahraga antar PPLP se-Indonesia tidak pernah dilakukan, hanya mengharapkan pr ogram dari KEMENPORA yaitu kejurnas antar PPLP. Sehingga hanya memaksimalkan hasil latihan rutin yang selama ini dilakukan. Padahal tujuan dari try-out adalah mengharapkan ada sasaran -sasaran untuk kematangan atlet, jam melakukan tanding semakin banyak . Sehingga atlet- atlet ini keterampilannya meningkat, teknik, taktik strategi menghadapi lawan dan akhirnya mental atlet terbentuk dengan sendirinya. Kemudian koordinasi KEMENEPORA dalam hal ini Deputi Peningkatan Prestasi dan IPTEK Olahraga dengan Depdiknas sangatlah kurang. Terkadang jadwal pertandingankejuaraan dilakukan dengan programnya PPLP tidak sesuai, ketika masih pogram masih dalam persiapan umum, tiba -tiba muncul jadwal pertandingan yang sudah didepan mata. Terkadang jadwal mundur, atlet -atlet PPLP bukanlah TNIPolri yang siap kapan saja. Kendala lainnya status atlet yang sudah tamat dari PPLP, mau dipertandingkan atlet sudah bukan a tlet pelajar lagi, bagaimana masalah pertanggung jawaban dan lain -lainnya. Tidak dipertandingkan kasian atletnya . Sementara statusnya sudah tidak lagi pelajar. Kalau diikutkan atlet tersebut sebenarnya tidak pelajar lagi, namanya bukan kejuaraan nasional antar PPLP. Karena bisa saja anak itu statusnya sudah mahasiswa atau pekerja. Sebaiknya adalah dilakukan perencan aan, koordinasi dan penilaian yang lebih baik lagi antara program KEMENPORA dan KEMENDIKNAS dalam pelaksanaan kejuaraan, sebaiknya pertandingan dilakukan pada saat sebelum atlet - commit to user atlet tamat sekolah. Mengingat sebagian atlet kelas 3 yang sudah tamat akan meninggalkan PPLP. Sementara yang ikut pertandingan kejuaraan adalah umumya atlet kelas 3, padahal usia ini telah mendekati golden age, kemandirian atlet sudah muncul, kewibaannya ada. Jadi jika telah lewat Juli pelaksanaan pertandingan dilakukan atlet -atlet sudah sibuk mengurusi kebutuhan masa depannya dengan melanjutkan studinya tes PTN, SECABA, atau lainnya, memang semuanya berkaitan dengan sistem penganggaran, tetapi pelaksanaan pendidikan pada bulan Juni-Juli.

3. Pelaksanaan manajemen sarana dan prasa rana di Pusat Pembinaan