Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
sebagai pengacuan tanda-tanda bahasa pada hal-hal ekstralingual yang dibicarakan. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pragmatik
adalah ilmu linguistik yang mengkaji tentang makna yang disampaikan oleh
penutur kepada mitra tutur pendengar berdasarkan konteks yang menyertainya. 2.
Konteks
Konteks memiliki peranan penting dalam sebuah peristiwa tutur. Tarigan 1990:35 mengartikan konteks sebagai setiap latar belakang pengetahuan yang
diperkirakan dimiliki dan disetujui bersama oleh pembicara dan penyimak serta yang menunjang interpretasi penyimak terhadap apa yang dimaksud pembicara
dengan suatu ucapan tertentu. Mey 2001
:39 mendefinisikan konteks sebagai “the surroundings in the widest sense, that enable the participants in the communication process to
interact, and that make the linguistic expressions of their interaction intelligible ”
situasi lingkungan dalam arti luas yang memungkinkan peserta pertuturan untuk dapat berinteraksi, dan yang membuat ujaran mereka dapat dipahami.
Kridalaksana 2008:134-135 menyatakan bahwa konteks sebagai aspek- aspek lingkungan fisik atau sosial yang kait-mengkait dengan ujaran tertentu.
Konteks juga merupakan pengetahuan yang sama-sama dimiliki pembicara dan pendengar sehingga pendengar paham akan apa yang dimaksud pembicara.
Di dalam proses komunikasi, terjadi peristiwa sosial dalam interaksi antara penutur dengan mitra tutur dalam peristiwa atau situasi tertentu yang biasa disebut
dengan peristiwa tutur. Hymes 1974:62 membagi komponen tutur menjadi 16, yaitu speaker, addressor, hearer, addressee, writer, reader, message, form
message, purposed-outcomes, purposed-goal, setting, scene, norm interpretation, channel, form of speech, ton dan types. Keenam belas komponen tutur tersebut
diakronimkan menjadi SPEAKING. a.
S settingscene, setting mengacu pada waktu dan tempat tutur berlangsung. Sedangkan scene meliputi situasi tempat dan waktu suasana pembicaraan.
b. P participant, pihak-pihak yang terlibat dalam pertuturan, mencakup penutur,
mitra tutur, dan pendengar yang terlibat dalam suatu interaksi verbal. c.
E end, mengacu pada maksud dan tujuan yang ingin dicapai dari proses tuturan yang terjadi.
d. A act sequence, mengacu pada bentuk dan isi ujuran apa yang terkandung di
dalamnya ketika seorang penutur sedang melakukan pembicaraan action. Hal ini berkenaan dengan pilihan kata yang digunakan, hubungan antara apa yang
diujarkan dengan topik yang sedang dibicarakan. e.
K key, mengacu pada nada bicara, sikap, cara bicara, dan penjiwaan saat ujaraan disampaikan.
f. I instrumentalities, mengacu pada alat yang digunakan dalam suatu peristiwa
tutur, misalnya menggunakan bahasa lisan, tulisan, maupun isyarat. g.
N norm, mengacu pada norma-norma yang berlaku dimana peristiwa tuturan tersebut terjadi.
h. G genres, mengacu pada bentuk penyampaian pesan tersebut, misalnya
berupa pidato, dongeng, puisi, prosa, dialog, dan sebagainya. Berikut merupakan contoh penggunaan SPEAKING dalam film Bienvenue
chez les Ch’tis karya Dany Boon.