Badan Pendukung Supporting Agency

130 memberikan perannya, yang sifatnya memberikan masukan-masukan kepada instansi pendidikan terkait. P : Selanjutnya Pak, mengenai pembemberian masukan, pertimbangan, dan rekomendasi mengenai kriteria fasilitas pendidikan? DP : Jadi Dewan masih melihat, bahwa fasilitas pendidikan di Kota Yogyakarta masih perlu peningkatan serta pemerataan, tetapi perihal fasilitas pendidikan itu wewenang serta mekanismenya berada pada pemerintah kota maupun BAPPEDA. Dengan demikian selama ini kapasitas dan akses dewan pendidikan hanya sebatas pada memberi masukan, pertimbangan, serta rekomendasi sehingga secara eksplisit peran ini tidak begitu dirasakan oleh beberapa responden. P : Butir terakhir dari aspek peran sebagai badan pertimbangan dalam menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat, tanggapan Bapak seperti apa? DP : Terkait menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat, jadi kita mencoba untuk melakukan sosialisasi peran melalui radio dengan intensitas dua kali dalam satu bulan di Pro 1 RRI dan MQ fm. Melalui siaran inilah kita menjembatani pikiran masyarakat dengan ralita kebijakan pendidikan di Kota Yogyakarta. Di sinilah aspirasi masyarakat ditampung sehingga peran dewan dalam hal ini dirasakan oleh publik.

B. Badan Pendukung Supporting Agency

P : Kemudian beralih ke aspek peran dewan pendidikan sebagai badan pendukung, jadi terkait butir dalam memberi dukungan baik yang berwujud finansial, pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan itu aktualisasinya seperti apa pak? DP : Untuk yang finansial, dewan itu budget-nya tidak ada, budget dewan itu hanya sekedar untuk kegiatan dewan. Jadi memberi dukungan 131 finansial tidak mungkin. Pemikiran itu sebetulnya hanya tidak dirasakan, sehingga responden tidak bisa melihat dimana pemikiran itu masuk ke ranah kebijakan. Memang dewan belum pernah membuat tulisan yg diketahui publik yang tulisan itu memberikan pemikiran secara langsung. Karena dewan itu sifatnya tidak terpisah dari peran. Jadi empat peran itukan terpadu tidak terpisah pisah. Sehingga memang benar pada ranah ini tidak kontra dengan penentu kebijakan. Dewan pendidikan lahir karena dengan undang-undang, berbeda dengan LSM, sehingga dewan pendidikan ini kami bawa dengan cara yang kritis, etis, dan agamis. Persoalannya saat ini masyarakat kita lebih menyukai hal hal yang sifatnya fulgar, terekspos, dan terlihat berbeda. Dewan pendidikan berjalan dengan cara yang terlihat sama namun pemikirannya tetap masuk. P : Untuk dukungan yang berwujud finansial ini, bagaimana pendapat bapak apabila dewan pendidikan mencoba untuk mendapatkan dana dari sumber lain, sehingga tidak hanya bersumber dari pemerintah saja. Dengan demikian income yang didapatkan dewan dapat dipergunakan untuk menunjang program-program lainnya. D : Sebenarnya bisa, bagaimana dewan pendidikan meng-create dengan CSR misalnya. Hanya saja ini butuh waktu, sangat dimungkinkan dewan bekerja sama denga industri sehingga memberikan income budgeting kepada dewan. Misalnya pikiran-pikiran dewan digunakan oleh bidang industri lalu industri memberikan semacam royalty dan sebagainya. Hanya hal ini belum dilakukan oleh dewan, karena apa, saat ini dewan pendidikan sedang dalam proses penguatan internal institutional karena prosesnya dewan ini memang masih awal. P : Baik pak, kalau yang selanjutnya dalam mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, bagaimana pak? 132 DP : Peran kami, Dewan pendidikan kota Yogyakarta ini sering diminta tanggapan atau pandangan terhadap problematika pendidikan terkini dan pikirannya dimuat melalui koran Kedaulatan Rakyat. Itulah pikiran pikiran dewan yang diadob masyarakat melalui media cetak. Misalnya mengenai Penerimaan Peserta Didik Baru PPDB bagaimana orang tua memilihkan sekolah untuk anaknya, juga tentang mekanisme pungutan di sekolah. Selain sebagai sarana penyampaian peran dewan pendidikan, radio dan surat kabar dijadikan sebagai media dalam mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. P : Kemudian masih berkaitan dengan butir di atas pak, upaya dari dewan dalam mendorong orangtua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan seperti apa pak? DP : Sama halnya dengan pernyataan sebelumnya, upaya dewan pendidikan untuk mendorong orangtua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan adalah dengan memanfaatkan media elektronik melalui radio serta media cetak berupa koran. Saat ini dewan pendidikan juga tengah memperkuat koordinasi dengan komite sekolah dengan membuat forum komite sekolah sehingga antara dewan pendidikan dan komite sekolah bisa saling menguatkan peran dan fungsi dalam mendorong partisipasi masyarakat. Upaya yang real dilakukan adalah agar supaya yang tertulis dalam regulasiundang-undang atau perda sama dengan yang terjadi di masyarakat. Inilah tujuan utama dari mendorong orangtua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan. 133

C. Badan Pengontrol Controlling Agency