54
G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Setelah kisi-kisi instrumen dibuat maka langkah selanjutnya adalah menyusun butir pertanyaan. Dalam penelitian ini butir instrumen berupa
pernyataan. Butir pernyataan disusun berdasarkan indikator dari komponen variabel penelitian. Dari indikator tersebut kemudian disusun butir-butir
pernyataan yang dapat memberikan gambaran tentang keadaan variabel. Instrumen yang valid berarti bahwa alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen
yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2011:
137.
1. Uji Validitas Instrumen
Setelah didapat butir-butir instrumen yang telah tersusun dalam instrumen penelitian, kemudian dilakukan pengujian validitas terhadap
instrumen tersebut. Uji validitas yang digunakan adalah validitas internal berupa construct validity validitas konstruk. Pengujian validitas konstruk
dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolok ukur dan nomor butir
item pernyataan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator Sugiyono, 2008: 353. Uji validitas konstruk dilakukan oleh dosen ahli
expert judgment yaitu dosen pembimbing.
55 Setelah dilakukan expert judgment, maka selanjutnya instrumen
diujicobakan, dan dianalisis dengan analisis item menggunakan teknik korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson sebagai
berikut:
rxy =
� ∑ − ∑ ∑
√� ∑ − ∑
2
� ∑ – ∑
2
Keterangan: rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = jumlah responden ∑ X = jumlah skor butir
∑ Y = jumlah skor total ∑ X
2
= jumlah kuadrat dari skor butir ∑ Y
2
= jumlah kuadrat dari skor total Dalam penelitian ini, uji korelasi product moment digunakan untuk
melihat korelasi internal antar butir instrumen. Uji korelasi dilakukan menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson dengan bantuan
Program IBM SPSS Statistics 22. Pengujian menghasilkan nilai korelasi Pearson Correlation dan nilai probabilitas. Apabila nilai korelasi lebih dari
0,3 dan nilai probabilitas kurang dari taraf signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen memiliki hubungan. Jika hubungan mendekati
1, maka hubungan semakin kuat, sebaliknya jika hubungan mendekati 0 maka hubungan semakin lemah.
56 Tabel 7. Hasil Uji Korelasi Product Moment Menggunakan Program
SPSS 22 No. Butir
Nilai Korelasi Nilai
Probabilitas Butir1
0,726 0,001
Butir2 0,512
0,030 Butir3
0,811 0,000
Butir4 0,652
0,003 Butir5
0,750 0,000
Butir6 0,901
0,000 Butir7
0,908 0,000
Butir8 0,665
0,003 Butir9
0,813 0,000
Butir10 0,619
0,006 Butir11
0,519 0,027
Butir12 0,809
0,000
Dari uji coba tersebut ternyata koefisien korelasi yang mempunyai nilai tertinggi adalah butir tujuh, dengan koefisien korelasi 0,908 dan paling rendah
adalah butir 2 dengan koefisien korelasi 0,512. Dengan demikian tidak ada butir yang dinyatakan gugur dalam instrumen ini dan instrumen penelitian
dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.
2. Uji Realibilitas Instrumen