43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Berdasarkan hakikat masalahnya, penelitian ini masuk ke dalam penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan suatu objek atau
kegiatan yang menjadi perhatian peneliti Deni, 2014: 49. Menurut Sugiyono 2011: 11, penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang
lain. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif,
artinya semua informasi atau data diwujudkan dalam angka dan analisisnya berdasarkan analisis statistik deskriptif. Menurut Sugiyono 2011: 14, data
kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Dalam buku lain Sugiyono menjelaskan bahwa pendekatan kuantitatif
menjelaskan penyebab fenomena sosial melalui pengukuran objektif dan analisis numerikal dalam Andi, 2011: 51.
Informasi atau data diperoleh dengan menggunakan metode survei, yaitu metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang
terjadi pada masa lampau atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang variabel
sosiologis dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu. Teknik pengumpulan data dengan pengamatan wawancara atau kuesioner dan hasil
penelitian cenderung digeneralisasikan Sugiyono, 2013: 24.
44
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil lokasi di Kota Yogyakarta yang berlangsung pada Bulan April-Juni 2016.
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Menurut Sugiyono 2011: 39, variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu
persepsi publik terhadap peran Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta. Variabel tunggal penelitian terdiri atas unsur persepsi, publik, dan peran
Dewan Pendidikan. Penelitian ini memandang persepsi sebagai suatu kesatuan berdasarkan prinsip pentingnya seperti yang disampaikan oleh Fisher dan Adam
bahwa persepsi seseorang didasarkan pada pengalaman, bersifat selektif, dugaan, evaluatif, dan kontekstual. Kemudian yang dimaksud dengan publik adalah
Komite Sekolah, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, dan Komisi D DPRD Kota Yogyakarta. Selanjutnya, peran Dewan Pendidikan merujuk pada Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional No. 004U2003 bahwa Dewan Pendidikan memiliki peran sebagai; 1 pemberi pertimbangan advisory agency dalam penentuan dan
pelaksanaan kebijakan pendidikan, 2 pendukung supporting agency, baik yang berwujud finansial, pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan,
3 pengontrol controlling agency dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan, dan 4 mediator antara pemerintah
eksekutif dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah legislatif dengan masyarakat.
45 Adapun definisi operasional variabel “Persepsi Publik Terhadap Peran
Dewan Pendidikan
Kota Yogyakarta” merupakan proses untuk menginterpretasikan atau memberi tanggapan atas peran yang telah dilaksanakan
oleh Dewan Pendidikan kemudian diukur menggunakan instrumen penelitian. Persepsi yang terbentuk didasarkan pada pengalaman, bersifat selektif, dugaan,
evaluatif, dan kontekstual. Sedangkan peran Dewan Pendidikan meliputi peran pertimbangan advisory agency, pendukung supporting agency, pengontrol
controlling agency, dan penghubung mediator agency.
D. Populasi dan Sampel