Instrumen Penelitian Teknik Analisis Data

52 wawancara dengan pihak Dewan Pendidikan sebagai bentuk cross check terhadap hasil data yang terkumpul dari instrumen rating scale. Ketua Dewan Pendidikan memberi tanggapan berdasarkan butir instrumen, aspek perannya, dan keseluruhan peran Dewan Pendidikan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner tertutup, yaitu instrumen penelitian yang telah dilengkapi dengan alternatif jawaban sehingga responden tinggal memilihnya. Langkah pertama dalam menyusun instrumen adalah dengan mengidentifikasi unsur dari variabel penelitian, kemudian ditetapkan unsur mana yang akan diukur dari variabel tersebut. Dalam penelitian ini yang akan diukur adalah peran Dewan Pendidikan yang mengacu pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 004U2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. Oleh karena itu, pengembangan instrumen penelitian adalah dengan mengidentifikasi peran Dewan Pendidikan. Selanjutnya, peneliti menjabarkan masing-masing peran ke dalam indikator dan sub indikator yang dapat digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Kisi-kisi instrumen penelitian dapat dilihat pada tabel berikut: 53 Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Variabel Persepsi Publik Terhadap Peran Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta Variabel Indikator Sub-Indikator Nomer Butir Persepsi Publik Terhadap Peran Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta 1. Badan Pertimbangan advisory agency Pemberian pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan 1, 2, 3, 4, 2. Badan Pendukung supporting agency Bantuan berupa dukungan finansial, pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan 5,6, 7, 3. Badan Pengontrol controlling agency Pengawasan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan 8, 9, 10 4. Mediator mediator agency Keterlibatan dalam memediasi antara pemerintah eksekutif dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah legislatif dengan masyarakat. 11, 12 54

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Setelah kisi-kisi instrumen dibuat maka langkah selanjutnya adalah menyusun butir pertanyaan. Dalam penelitian ini butir instrumen berupa pernyataan. Butir pernyataan disusun berdasarkan indikator dari komponen variabel penelitian. Dari indikator tersebut kemudian disusun butir-butir pernyataan yang dapat memberikan gambaran tentang keadaan variabel. Instrumen yang valid berarti bahwa alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2011: 137.

1. Uji Validitas Instrumen

Setelah didapat butir-butir instrumen yang telah tersusun dalam instrumen penelitian, kemudian dilakukan pengujian validitas terhadap instrumen tersebut. Uji validitas yang digunakan adalah validitas internal berupa construct validity validitas konstruk. Pengujian validitas konstruk dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolok ukur dan nomor butir item pernyataan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator Sugiyono, 2008: 353. Uji validitas konstruk dilakukan oleh dosen ahli expert judgment yaitu dosen pembimbing. 55 Setelah dilakukan expert judgment, maka selanjutnya instrumen diujicobakan, dan dianalisis dengan analisis item menggunakan teknik korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut: rxy = � ∑ − ∑ ∑ √� ∑ − ∑ 2 � ∑ – ∑ 2 Keterangan: rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = jumlah responden ∑ X = jumlah skor butir ∑ Y = jumlah skor total ∑ X 2 = jumlah kuadrat dari skor butir ∑ Y 2 = jumlah kuadrat dari skor total Dalam penelitian ini, uji korelasi product moment digunakan untuk melihat korelasi internal antar butir instrumen. Uji korelasi dilakukan menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson dengan bantuan Program IBM SPSS Statistics 22. Pengujian menghasilkan nilai korelasi Pearson Correlation dan nilai probabilitas. Apabila nilai korelasi lebih dari 0,3 dan nilai probabilitas kurang dari taraf signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen memiliki hubungan. Jika hubungan mendekati 1, maka hubungan semakin kuat, sebaliknya jika hubungan mendekati 0 maka hubungan semakin lemah. 56 Tabel 7. Hasil Uji Korelasi Product Moment Menggunakan Program SPSS 22 No. Butir Nilai Korelasi Nilai Probabilitas Butir1 0,726 0,001 Butir2 0,512 0,030 Butir3 0,811 0,000 Butir4 0,652 0,003 Butir5 0,750 0,000 Butir6 0,901 0,000 Butir7 0,908 0,000 Butir8 0,665 0,003 Butir9 0,813 0,000 Butir10 0,619 0,006 Butir11 0,519 0,027 Butir12 0,809 0,000 Dari uji coba tersebut ternyata koefisien korelasi yang mempunyai nilai tertinggi adalah butir tujuh, dengan koefisien korelasi 0,908 dan paling rendah adalah butir 2 dengan koefisien korelasi 0,512. Dengan demikian tidak ada butir yang dinyatakan gugur dalam instrumen ini dan instrumen penelitian dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.

2. Uji Realibilitas Instrumen

Reliabilitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian, dan keakuratan sebuah instrumen. Reliabiltas menunjukkan apakah suatu instrumen secara konsisten memberikan hasil ukur yang sama tentang sesuatu yang diukur pada waktu yang berlainan Misbahuddin dan Hasan, 2014: 298. 57 Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach sebagai berikut: r 11 = k k− {1 − ∑ � b2 σ t2 } Keterangan: r 11 = koefisien reliabilitas k = banyak butir soal ∑ � b 2 = jumlah varians butir σ t 2 = varians total Selanjutnya untuk melihat tingkat reliabilitas digunakan indeks reliabilitas yang dikutip dari Suharsimi Arikunto 2006: 276 sebagai berikut: Tabel 8. Koefisien Reliabilitas No Koefisien Kualifikasi Antara 0,801-1,00 Sangat tinggi Antara 0,601-0,800 Tinggi Antara 0,401-0,600 Cukup Antara 0,201-0,400 Tidak Baik Antara 0,00-0,200 Sangat Tidak Baik Berdasarkan perhitungan reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus tersebut melalui analisis komputer dengan program SPSS Statistics 22 didapatkan hasil pada tabel di bawah ini. Tabel 9. Hasil Uji Realibilitas Menggunakan Program SPSS 22 Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items ,916 ,918 12 58 Variabel tunggal persepsi publik terhadap peran Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta memperoleh koefisien reliabilitas total sebesar 0,916. Apabila dicocokkan ke dalam kualifikasi koefisien reliabilitas maka masuk dalam kualifikasi sangat tinggi. Dengan demikian instrumen yang digunakan untuk mengukur persepsi publik terhadap peran Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dengan jenis statistiknya menggunakan persentase yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan pie chart. Menurut Sugiyono 2013: 77, termasuk dalam statistik deskriptif adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan prosentase. Proses analisis data pada penelitian diawali dengan input data dari kuesioner penelitian ke dalam aplikasi Microsoft Excel 2010. Setelah data berhasil diinput selanjutnya dilakukan analisis data dengan menggunakan bantuan Program SPSS 22. Untuk melihat distribusi frekuensinya, peneliti menggunakan bantuan Program SPSS 22, sedangkan perhitungan persentase digunakan rumus mencari persentase: 59 P = � N x 100 Keterangan: P = Angka Persentase = Frekuensi yang dicari N = Number of Case jumlah frekuensi Interpretasi kategori dari persentase frekuensi penelitian sesuai dengan skala pengukuran yang terdapat dalam instrumen penelitian. Skala pengukuran yang dimaksud memiliki tingkat nilai dari sangat negatif hingga sangat positif sangat tidak baik, tidak baik, cukup, baik, sangat baik. Tujuan peneliti tidak membuat interval data sebagai acuan interpretasi kategori karena peneliti ingin melihat perolehan tingkat persepsi secara apa adanya berdasarkan skala pengukuran yang terdapat pada kuesioner. 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan tujuan memberi gambaran mengenai persepsi publik terhadap peran Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta masa jabatan 2014-2018. Persepsi publik terhadap peran Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta diungkapkan dengan 12 butir pernyataan yang mewakili empat aspek yang diukur yaitu peran Dewan Pendidikan sebagai badan pertimbangan advisory agency, badan pendukung supporting agency, badan pengontrol controlling agency, dan penghubung mediator agency. Lokasi penelitian berada di Kota Yogyakarta dimana tempat pengambilan data berada di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta yang beralamat di Jl. Hayamwuruk No. 11 Yogyakarta dan DPRD Kota Yogyakarta yang beralamat di Jl. Ipda Tut Harsono No. 43 Yogyakarta.

2. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah pegawai Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, anggota Komisi D DPRD Kota Yogyakarta, dan Komite Sekolah SMPMTs se Kota Yogyakarta. Jumlah subjek penelitian yang menjadi responden dapat dilihat pada tabel berikut: