104
Rangkuman hasil penghitungan uji homogenitas varian data pretest dan posttest disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.15. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas
Data Df1
Df2 Sig.
Keterangan
Pretest KK dan KE 1
63 0.079
Sig. 0.079 0,05 =
Homogen
Posttest KK dan KE 1
63 0.211
Sig. 0.211 0,05 =
Homogen
Berdasarkan hasil uji homogenitas varian dalam tabel di atas, diketahui bahwa signifikansinya lebih besar dari 0,05 5, maka data
pretest dan posttest dalam penelitian ini mempunyai varian yang homogen atau tidak memiliki perbedaan varian.
F. Hasil Uji Analisis Data
Uji analisis data dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan menulis teks wawancara menjadi narasi antara kelas
yang diberi pembelajaran dengan menggunakan metode CIRC
dan kelas yang diberi pembelajaran dengan menggunakan metode
TTW. Data yang digunakan
adalah data uji-t skor posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penghitungan uji-t dilakukan dengan bantuan SPSS versi 21. Syarat data
bersifat signifikan apabila nilai t hitung lebih besar dari t tabel dan nilai
signifikansinya lebih besar dari 5 atau 0,05 p 0,05.
1. Uji Hipotesis Pertama Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah perbedaan
keterampilan menulis teks wawancara menjadi narasi antara kelas yang
105
belajar menggunakan metode CIRC dengan kelas yang belajar menggunakan metode TTW. Kriteria pengujiannya adalah Ho diterima
apabila nilai sig 0.05. Berikut data hasil perhitungan uji t skor posttest kedua kelas menggunakan bantuan SPSS versi 21.
Tabel 4.16. Hasil Uji Independent Sample T-test Skor Posttest
Kelas Mean
SD T
h
T
t
Df Sig
Eksperimen 83.13
5.193 2.462
62 1.999
0.017 Kontrol
79.84 5.460
Hasil analisis uji-t data skor posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dari tabel di atas menunjukkan nilai T
h
sebesar 2.462 dengan df 62 pada taraf signifikansi 0.05 dengan nilai p sebesar 0,0170,05. Berdasarkan
data tersebut, dapat disimpulkan hasil uji hipotesis pertama sebagai berikut. Ho : Tidak terdapat perbedaan keterampilan menulis teks wawancara
menjadi narasi antara kelas yang belajar menggunakan metode CIRC dengan kelas yang belajar menggunakan metode TTW di
kelas VII SMP Negeri 2 Banguntapan. Ho ditolak
Ha : Terdapat perbedaan keterampilan menulis teks wawancara menjadi narasi antara kelas yang belajar menggunakan metode
CIRC dengan kelas yang belajar menggunakan metode TTW di
kelas VII SMP Negeri 2 Banguntapan. Ha diterima
2. Uji Hipotesis Kedua Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah efektivitas antara
penggunaan metode CIRC dan metode TTW dalam pembelajaran menulis
106
teks wawancara menjadi narasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kriteria pengujiannya, Ho diterima apabila nilai sig 0.05. Berikut data
hasil perhitungan uji t menggunakan bantuan SPSS versi 21 : Tabel 4.17. Hasil Uji Independent Sample T-test Skor Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kontrol
Kelas N
Mean SD
T
h
T
t
Df Sig.
Eksperimen 32
83.13 5.198
9.093 1.999 62
0.000 64.06 10.659
Kontrol 32
79.84 5.460
9.986 1.999 62
0.000 61.88
8.590
Hasil analisis uji-t dari tabel di atas menunjukkan nilai T
h
sebesar 9.093 dengan df 62 dan T
h
9.986 dengan df 62 pada taraf signifikansi 0.05 dengan nilai p sebesar 0,000 0,05. Berdasarkan data tersebut, dapat
disimpulkan hasil uji hipotesis kedua sebagai berikut. Ho : Metode CIRC dan TTW sama-sama efektif digunakan dalam
pembelajaran menulis teks wawancara menjadi narasi di kelas VII
SMP Negeri 2 Banguntapan. Ho ditolak
Ha : Metode CIRC lebih efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks wawancara menjadi narasi di kelas VII SMP Negeri 2
Banguntapan dibandingkan menggunakan metode TTW. Ha diterima
G. Pembahasan Hasil Penelitian