40 Rahmawati meneliti tentang teks ulasan, sedangkan penelitian ini meneliti tentang
keterampilan menulis teks wawancara menjadi narasi.
E. Kerangka Pikir
Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yaitu berbicara, mendengarkan, dan membaca. Keterampilan menulis
sangatlah diperlukan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran. Melalui tulisan, kita dapat mengkomunikasikan sesuatu kepada orang lain. Menulis merupakan
keterampilan berbahasa yang tidak mudah dilakukan. Dalam menulis dibutuhkan latihan yang teratur untuk mendapatkan tulisan yang baik. Tulisan
yang baik dapat dilihat dari segi penguasaan bahasa seperti isi, organisasi, penggunaan bahasa, kosakata, dan mekanika.
Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan dalam latar belakang masalah, seharusnya kegiatan pembelajaran memerlukan sebuah metode
pembelajaran yang mampu untuk memberdayakan siswa secara aktif dalam kegiatan menulis. Untuk itu, peneliti ingin menguji efektivitas antara metode
CIRC dan metode TTW dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada kompetensi dasar menulis teks wawancara menjadi narasi.
CIRC
merupakan
salah satu metode belajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis, CIRC mengajak siswa untuk berperan aktif dalam
pembelajaran. Siswa dikelompokkan dalam kelompok membaca sehingga semua siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa akan dibentuk
dalam kelompok membaca selama kegiatan pembelajaran menulis teks wawancara menjadi narasi. Kelebihan metode CIRC adalah
siswa diajak untuk dapat
41
menerangkan kepada siswa lain, dapat mengeluarkan ide-ide yang ada di dalam pikirannya secara spontanitas sehingga lebih dapat memahami materi tersebut.
Oleh karena itu, metode CIRC diharapkan dapat membantu guru dan siswa dalam pembelajaran menulis teks wawancara menjadi narasi sehingga siswa dapat
menulis dengan baik.
Metode Think Talk Write adalah metode pembelajaran yang meliputi kegiatan berpikir think yang diaplikasikan dalam kegiatan membaca
pemahaman, berbicara talk atau berdiskusi, dan menulis write. Kelebihan metode TTW yaitu melatih siswa dalam berinteraksi dan berdiskusi sehingga
siswa mampu mengumpulkan pemahaman atau ide-ide melalui percakapan terstruktur dan menuliskannya secara lancar. Sebab, dalam metode TTW siswa
tidak hanya dituntut untuk membaca dan memahami tata cara menulis teks wawancara menjadi narasi, tetapi siswa juga harus mampu menulis teks
wawancara menjadi narasi dengan baik. Berdasarkan kerangka berpikir diatas Penulis prekdisikan bahwa siswa
yang mendapat pembelajaran menggunakan metode CIRC akan mencapai kompetensi lebih tinggi dibanding siswa yang mendapat pembelajaran
menggunakan metode TTW. Hal ini dikarenakan bagi siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan metode CIRC terdapat kelompok membaca yang
dapat meningkatkan kemampuan siswa pada penguasaan kosakata. Sehingga siswa tidak hanya pandai dalam menulis teks wawancara menjadi narasi, tetapi
siswa juga dapat memiliki pengetahuan kosakata yang luas. Serta dalam metode CIRC, semua siswa bekerja sama dalam kelompok untuk saling mengajari satu
42
sama lain. Pada siswa yang mengalami proses pembelajaran menggunakan metode TTW tidak ada kelompok membaca, serta pada metode ini kelompok
belajar hanya sebatas pada kegiatan berdiskusi untuk bertukar pendapat. Sedangkan pada tahap penulisan, siswa diharuskan untuk mengerjakan secara
individual. Di bawah ini secara ringkas kerangka berpikir disajikan dalam bagan berikut.
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir
F. Hipotesis Penelitfian