Unsur-unsur Peta Materi Pembelajaran

4.2 Membuat peta tematik wilayah provinsi dan atau salah satu pulau Indonesia berdasarkan Peta Rupa Bumi Indonesi RBI. 3.3.8 3.3.9 4.3.1 4.3.2 Menjelaskan keunggulan penginderaan jauh. Menjelaskan kelemahan penginderaan jauh. Menginterpretasi citra. Menunjukkan perilaku disiplin dan tanggungjawab dalam melakukan diskusi kelompok .

C. Strategi Pembelajaran

Tatap Muka Terstruktur Mandiri  Memahami pengetahuan dasar – dasar pemetaan, Penginderaan Jauh, dan Sistem Informasi Geografi GIS.  Membuat peta tematik wilayah provinsi dan atau salah satu pulau Indonesia berdasarkan  Menjelaskan pengertian Penginderaan Jauh.  Menjelaskan komponen- komponen penginderaan jauh.  Menjelaskan pengertian Citra.  Menjelaskan jenis-jenis citra.  Menjelaskan Interpretasi Citra.  Menjelaskan Unsur-unsur interpretasi Citra.  Menjelaskan manfaat Penginderaan Jauh  Menjelaskan keunggulan penginderaan jauh.  Menjelaskan kelemahan penginderaan jauh.  Menginterpretasi citra.  Menunjukkan perilaku disiplin dan tanggungjawab  Siswa dapat menjelaskan pengertian Penginderaan Jauh.  Siswa dapat menjelaskan komponen-komponen penginderaan jauh.  Siswa dapat menjelaskan pengertian Citra.  Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis citra.  Siswa dapat menjelaskan Interpretasi Citra.  Siswa dapat menjelaskan manfaat Penginderaan Jauh  Siswa dapat menjelaskan keunggulan penginderaan jauh.  Siswa dapat menjelaskan kelemahan penginderaan jauh.  Siswa dapat menginterpretasi citra  Siswa dapat menunjukkan perilaku disiplin dan Peta Rupa Bumi RBI. dalam melakukan diskusi kelompok.  Menunjukkan sikap pro aktif dan responsif dalam diskusi. tanggungjawab dalam melakukan diskusi kelompok.  Siswa dapat menunjukkan sikap pro aktif dan responsif dalam diskusi.

D. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Penginderaan Jauh

Penginderaan Jauh adalah ilmu, teknik, atau proses untuk mengetahui suatu benda, gejala, dan area dari jarak jauh dengan menggunakan alat pengindra berupa sesnor buatan yang dipasang pada pesawat terbang, satelit, atau pesawat ulang alik. Penginderaan Jauh PJ memiliki istilah yang berbeda di beberapa negara. Di negara Indonesia sering disingkat dengan PJ atau Indraja. Di beberapa negara lain dikenal dengan sebutan Remote Sensing Inggris, Teledetection Prancis, Fernerkundung Jerman, Sensoriamento Remota, Portugis, Distansionaya Rusia, dan Perception Remota Spanyol. 1. Pengertian Penginderaan Jauh Menurut Para Ahli Beberapa ahli mendefinisikan pengindraan jauh sebagai berikut.

a. Menurut Lillesand dan Kiefer

Pengindraan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, atau gejala yang dikaji.

b. Menurut Colwell 1984

Penginderaaan Jauh yaitu suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas atau jauh dari objek yang diindera. c. Menurut American Society of Photogrametry Pengindraan jauh adalah pengukuran atau perolehan informasi dari beberapa sifat objek atau fenomena dengan menggunakan alat perekam yang secara fisik tidak terjadi kontak langsung atau bersinggungan dengan objek atau fenomena yang dikaji. Untuk mengindra suatu objek, maka diperlukan suatu alat. Alat untuk mengindra disebut sensor. Sensor dalam pengindraan jauh dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu sensor aktif dan sensor pasif. a. Sensor aktif, yaitu suatu alat yang dilengkapi dengan pemancar dan alat penerima pantulan gelombang. Contoh pengindraan jauh radar dan pengindraan jauh sonar. b. Sensor pasif, yaitu sensor yang hanya dilengkapi dengan alat penerima berupa pantulan gelombang elektromegnetik. gambar 1 Foto udara daerah Sidoarjo Jawa Timur

2. Komponen Penginderaan Jauh

Komponen-komponen pengindraan jauh meliputi hal-hal berikut. 1 Sumber Tenaga Dalam pengindraan jauh harus ada tenaga untuk memantulkan atau memancarkan objek di permukaan bumi. Tenaga yang digunakan adalah tenaga elektromagnetik, dengan sumber utamanya adalah matahari. Tenaga lain y a ng bisa digunakan adalah sumber tenaga buatan, sehingga dikenal adanya pengindraan jauh sistem pasif dan pengindraan jauh sistem aktif. a Penginderaan Jauh Sistem Pasif Pada pengindraan jauh sistem pasif, tenaga yang menghubungkan perekam dengan objek di bumi dengan menggunakan tenaga alamiah yaitu matahari dengan memanfaatkan tenaga pantulan, sehingga perekamannya hanya bisa dilakukan pada siang hari dengan kondisi cuaca yang cerah. b Penginderaan Jauh Sistem Aktif Pada pengindraan jauh sistem aktif, perekamannya dilakukan dengan tenaga buatan dengan tenaga pancaran, sehingga memungkinkan perekamannya dapat dilakukan pada malam hari maupun siang hari, dan di segala cuaca. 2 Atmosfer gambar 2. Proses Penginderaan jauh