Penilaian Proses dan Hasil Belajar
b. Pendekatan KelingkunganEkologi Ecological Approach Metode pendekatan yang khas geografi, digunakan untuk mengkaji fenomena geosfer
khususnya terhadap interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya hubungan antarmakhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan
alamnya. Contoh Pendekatan Ekologi:
Daerah Jakarta banjir karena hutan di daerah Bogorpuncak terjadi penggundulan hutan. Selain itu, petani di daerah lahan miring pasti akan melakukan kegiatan
pertanian dengan sistem terasering.
Gambar: Masalah Banjir di Jakarta
c. Pendekatan Kewilayahan Regional Approach Metode pendekatan yang khas geografi, digunakan untuk mengkaji fenomena geosfer
dengan menggunakan pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi. Contoh Pendekatan Kewilayahan:
Untuk mengatasi banjir di Jakarta, Pemda DKI bekerjasama dengan Pemda daerah sekitarnya Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi untuk memperbaiki DAS dan
menggalakkan penghijauan. d. Pendekatan Sistem System Approach
Metode pendekatan yang khas geografi, digunakan untuk meninjau gejala atau masalah dari berbagai komponen atau aspek yang membentuk sistem gejala atau
masalah tersebut. Contoh Pendekatan Sistem:
Kitata menelaah suatu jenis pertanian yang kita tetapkan sebagai satu sistem. Jika pertanian kita tetapkan sebagai satu sistem, gejala-gejala yang berhubungan dengan
pertanian tadi, kita tetapkan sebagai subsistemnya. Contoh, tanah dengan kesuburannya, keadaan hidrografi dengan distribusi dan fluktuasi airnya, cuaca
dengan segala unsur dan perubahannya, manusia dengan segala aktivitasnya, teknologi dengan segala perlengkapannya, dan lain-lain.
2. Aspek Geografi Aspek
geografi adalah aspek yang memiliki cara berpikir yang khas dan berbeda dengan ilmu pengetahuan yang lain, karena geografi menekankan pembahasannya pada aspek-
aspek fisik dan sosial dalam hubungan saling ketergantungan. Macam-macam Aspek Geografi:
a. Aspek fisik artinya segala yang berhubungan dengan gejala geosfer. Geosfer meliputi gejala litosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer.
b. Aspek sosial artinya segala yang berhubungan dengan kegiatan manusia secara sosial, ekonomi, dan budaya.
Aspek-aspek Geografi: a. Oikumene dan pemukiman
Oikumene adalah bagian dari bumi yang dihuni oleh manusia. Dalam geografi sosial manusia menjadi objek studi, misalnya manusia sebagai penghuni bumi, maka
manusia selalu dihubungkan dengan tempat tinggal, sehubungan dengan itu peneliti geografi meneliti mengapa manusia bertempat tinggal di wilayah tersebut, misalnya
di dataran rendah, dataran tinggi, dekat pantai, dll. b. Persebaran penduduk
Permukaan bumi tidak didiami oleh penduduk secara merata, tugas ahli geografi yang khusus adalah memetakan persebaran tersebut. Hasil sensus penduduk pada tahun
tertentu di suatu wilayah dapat dipetakan sehingga seluk beluk kepadatan wilayah dapat terlihat melalui peta. Contohnya, wilayah lembah sungai lebih padat
penduduknya daripada sekitarnya sehingga air merupakan faktor utama. c. Kepadatan penduduk
Dinyatakan dalam angka satuan jiwa untuk tiap luas wilayah kepadatan aritmatik dapat juga dinyatakan dalam satuan jiwa setiap unit luas tanah pertanian. Jelas bahwa
geografi ingin menunjukan secara khusus relasi antara tanah dengan manusia yang memanfaatkannya. Geografi mempelajari sejauh mana tanah sebagai sumber daya
alam dieksploitasi agar dapat didiami manusia secara tetap. d. Perubahan penduduk
Perbedaan kepadatan penduduk dapat diakibatkan oleh perbedaan dalam hal pertumbuhan penduduk. Contohnya, di wilayah A penduduknya sangat banyak
sedangkan di wilayah B penduduknya lebih sedikit daripada wilayah A. Hal tersebut mungkin karena tingkat kelahiran di wilayah A sangat tinggi bila dibandingkan
dengan wilayah B. e. Migrasi penduduk
Kelebihan penduduk mendorong terjadinya migrasi keluar. Migrasi adalah gerakan penduduk dari wilayah yang satu menuju wilayah lain untuk menempatinya secara
permanen. Contoh: penduduk yang pindah dari desa ke kota untuk mencari pekerjaan.