Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Peran Bidan sebagai Pelaksana dalam Tugas Rujukan pada
Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Sering Medan Tahun 2014 n=33
Peran bidan sebagai pelaksana dalam tugas rujukan
Frekuensi Persentase
Baik Cukup
Kurang 25
8 76
24
Dari tabel 5.6 diatas dapat dilihat bahwa dari 33 bidan yang menjadi responden diperoleh bahwa peran bidan sebagai pelaksana dalam tugas rujukan mayoritas berperan
baik sebanyak 25 orang 76, melaksanakan peran dalam tugas rujukan cukup sebanyak 8 orang 24 dan melaksanakan peran dalam tugas rujukan kategori kurang
tidak ada 0.
B. Pembahasan
1. Peran Bidan sebagai Pelaksana dalam Tugas Mandiri
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 33 responden berdasarkan peran bidan sebagai pelaksana dalam tugas mandiri mayoritas berperan baik, dan selebihnya
berperan cukup. Hal ini sesuai dengan penelitian Dewi, Hakimi dan Suhadi 2010 bahwa seorang bidan desa dalam peran adalah baik dan masih ada yang perannya
kurang. Bidan di desa mempunyai tugas pokok untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak, khususnya dalam mendukung pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin dan
nifas, pelayanan kesehatan bayi dan `anak balita, serta pelayanan keluarga berencana.
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal bidan melakukan pemijatan pada bayi berat lahir rendah, di dapatkan bidan kurang dalam perannya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Budiyono, dkk
2012 yang menyatakan bahwa yang menolong persalinan adalah bidan dan yang merawat dan melakukan pemijitan adalah dukun. Hal ini sesuai dengan kebiasaan para
bidan di wilayah kerja puskesmas sering Medan yang dalam hal pemijatan selalu menyerahkan tanggung jawabnya kepada para dukun. Bidan merasa setelah proses
persalinan selesai dan setelah kondisi ibu dan bayi sehat, maka tugas dan tanggung jawabnya telah selesai pula, kecuali dalam hal pemberian imunisasi nantinya.
Hal tersebut juga didukung oleh penelitian dari Nurlaila 2008 yang menyatakan bahwa tenaga kesehatan khususnya bidan dalam melakukan pemijatan hanya sekedar
memberikan informasi kepada para ibu dan dapat pula melakukan pelatihan kepada para dukun dan ibu agar ibu tersebut dapat melakukan pijat bayi secara mandiri dan
melakukan pemijatan secara benar. Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa mayoritas peran
bidan sebagai pelaksana dalam tugas mandiri baik. Para ibu bidan dapat dan mampu untuk selalu melaksanakan semua tindakan secara mandiri dengan baik selama tidak ada
komplikasi terkait yang tidak mampu ditangani sendiri oleh bidan tersebut. Tetapi dalam hal pemijatan pada bayi, para bidan lebih memilih untuk menyerahkan tugas
tersebut kepada dukun bayi sehingga dalam hal ini, peran bidan masih perlu ditingkatkan lagi agar pelayanan yang diberikan dapat lebih maksimal dan memuaskan.
Universitas Sumatera Utara
2. Peran Bidan sebagai Pelaksana dalam Tugas Kolaborasi