kesehatan, rumah perawatan atau tempat-tempat pelayanan lainnya Estiwidani, dkk, 2008. Sedangkan menurut Ikatan Bidan Indonesia IBI bidan adalah seorang wanita
yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai persyaratan yang berlaku, dicatat, diberi izin secara sah untuk
menjalankan praktik. Menurut Kepmenkes RI No. 900MenkesSK2002 bidan adalah seseorang yang
telah mengikuti program pendidikan bidan dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku yakni telah teregistrasi melalui proses pendaftaran, pendokumentasian
setelah dinyatakan minimal kompetensi inti atau standar penampilan yang ditetapkan, sehingga secara fisik dan mental mampu melaksanakan praktik profesinya, telah
mempunyai SIB Surat Izin Bidan, melakukan serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan, mempunyai SIPB Surat Izin Praktik Bidan, menggunakan standar profesi
dan tergabung dalam IBI Heryani, 2011.
2. Peran Bidan
Peran merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam suatu sistem. Bidan dalam pelayanannya
memiliki 4 peran penting, yaitu peran sebagai pelaksana, peran sebagai pengelola, peran sebagai pendidik, peran sebagai peneliti Heryani, 2011.
Dari hasil Rakernas IBI 2011 empat peran bidan tersebut dikembangkan menjadi enam peran utama bidan, yaitu peran sebagai pelaksana asuhan yang memiliki
tugas pokok : asuhan kebidanan ibu dan anak, KBkesehatan reproduksi, peran sebagai pengelolamanager yang asuhan dan unit kesehatan dibawah tanggung jawabnya, peran
sebagai pendidik yaitu kepada ibu, keluarga dan masyarakatformal, peran sebagai peneliti yaitu yang berhubungan dengan kemajuan ilmu, peningkatan pelayanan
Universitas Sumatera Utara
evidence based, serta peningkatan diri, peran sebagai pemberdaya yaitu menggali potensi ibukeluarga untuk kesehatan ibu dan anak yang optimal, dan peran sebagai
Advokasi dengan segala permasalahan sosial budaya-politik-ekonomi yang berhubungan dengan asuhan kebidanan Mufdlilah, dkk, 2012.
a. Peran Sebagai Pelaksana
Dalam perannya sebagai pelaksana, bidan memiliki 9 Sembilan tugas mandiri yaitu antara lain : menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
diberikan, memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah dengan melibatkan klien, memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan
normal, memberikan asuhan kebidanan keada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klienkeluarga, memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir,
memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klienkeluarga, memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan keluarga berencana, memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan system reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan
menopause, serta memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga.
Dalam setiap tugas mandiri tersebut, bidan memiliki tugas yang harus dilaksanakan diantaranya mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan
klien, menentukan diagosa, menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi, melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun,
mengevaluasi tindakan yang telah diberikan, membuat rencana tindak lanjut kegiatantindakan, serta membuat catatan dan laporan kegiatantindakan sesuai dengan
asuhan yang diberikan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam Tugas KolaborasiKerjasama, bidan sebagai pelaksana memiki 6 enam tugas diantaranya yaitu sebagai berikut : menerapkan manajemen kebidanan pada
setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga, memberikan asuhan kebidanan dengan ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan
pertama dan kegawatdaruratanan yang memerlukan tindakan kolaborasi, memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan
kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga, memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam
masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga,
memberikan asuhan kebidanan pada BBL dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan
tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga, serta memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta
kegawatdaruratan yang memerlukan kolaborasi dengan melibatkan keluarga. Dalam tugas kolaborasi bidan harus melaksanakan tugasnya yaitu mengkaji
masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi, menentukan diagnose, prognosa dan prioritas
kegawdaruratanatan yang memerlukan tindakan kolaborasi, menyusun rencana tindakan sesuai dengan prioritas kegiatan dan hasil kolaborasi serta kerjasama dengan klien,
melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dan dengan melibatkan klien, mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan, menyusun rencana tindak lanjut
bersama klien, serta membuat pencatatan dan pelaporan sesuai dengan kasus dan asuhan yang diberikan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam Tugas Ketergantunganrujukan, bidan mempunyai 6 enam tugas dalam perannya sebagai pelaksana adalah sebagai berikut : menerapkan manajemen kebidanan
pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga, memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan
resiko tinggi dan kegawatdaruratan, memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan
keluarga, memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan
keluarga, memberikan asuhan kebidanan pada BBL dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien dan
keluarga, serta memberikan asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan
melibatkan klien dan keluarga. Tugas yang harus dilaksanakan oleh bidan dalam melaksanakan tugas rujukan
yaitu antara lain : mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan yang memerlukan tindakan diluar lingkup kewenangan bidan dan memerlukan rujukan, menentukan diagnose,
prognosa dan prioritas serta sumber-sumber dan fasilitas untuk kebutuhan intervensi lebih lanjut bersama klienkeluarga, memberikan pertolongan pertama pada kasus yang
memerlukan rujukandan memberikan asuhan kebidanan dengan tindakan, mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugasinstitusi pelayanan
kesehatan yang berwenang dengan dokumentasi yang lengkap, serta membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi.
Universitas Sumatera Utara
b. Peran Sebagai Pengelola
Bidan dalam perannya sebagai pengelola mempunyai 2 dua tugas penting yaitu dalam pengembangan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk
individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakatklien. Dalam hal ini, yang bidan lakukan adalah bersama tim
kesehatan dan pemuka masyarakat mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan dan mengembangkan program
pelayanan kesehatan diwilayah kerjanya, menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian dengan masyarakat, mengelola kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan
masyarakat khususnya KIA serta KB sesuai dengan rencana, mengkoordinir, mengawasi dan membimbing kader, dukun atau petugas kesehatan lain dalam melaksanakan
program atau kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta KB, mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak
serta KB termasuk pemanfaatan sumber-sumber yang ada pada program dan sector terkait, menggerakkan, mengembanagkan kemampuan masyarakat dan memelihara
kesehatannya dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada, mempertahankan, meningkatkan mutu dan keamanan praktek professional melalui pendidikan, pelatihan,
magang dan kegiatan-kegiatan dalam kelompok profesi, serta mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.
Bidan juga harus berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain diwilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun
bayi, kader kesehatan dan tenaga kesehatan lain yang berada dibawah bimbingan dalam wilayah kerjanya. Dalam hal ini yang harus dilakukan bidan adalah bekerja sama dengan
puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam memberikan asuhan kepada klien
Universitas Sumatera Utara
dalam bentuk konsultasi rujukan dan tindak lanjut, membina hubungan baik dengan dukun, kader kesehatan dan masyarakat, melakukan pelatihan, membimbing dukun
bayi, kader dan petugas kesehatan lain, memberikan asuhan kepada klien rujukan dan dukun bayi, serta membina kegiatan-kegiatan yang ada dimasyarakat, yang berkaitan
dengan kesehatan.
c. Peran Sebagai Pendidik
Bidan dalam perannya sebagai pendidik memiliki tugas yaitu memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga kelompok dan
masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya yang berhubungan dengan pihak terkait kesehatan ibu anak, dan KB. Yang harus dilakukan bidan adalah
bersama klien pengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan ibu, anak dan KB,. bersama klien pihak
terkait menyususn rencana penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang telah dikaji, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, menyiapkan alat
dan bahan pendidikan dan penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah disusun, melaksanakan programrencana pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat
sesuai dengan rencana jangka pendek dan jangka panjang dengan melibatkan unsur- unsur yang terkait termasuk masyarakat, bersama klien mengevaluasi hasil
pendidikanpenyuluhan kesehatan masyarakat menggunakannya unyuk memperbaiki dan meningkatkan program dimasa yang akan datang, serta mendokumentasikan semua
kegiatan dan hasil pendidikanpenyuluhan kesehatan masyarakat secara lengkap dan sistematis
Universitas Sumatera Utara
Bidan juga harus mampu melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan keperawatan serta membina dukun diwilayah atau tempat kerjanya. Bidan harus
mengkaji kebutuhan latihan dan bimbingan kader, dukun dan siswa, menyusun rencana latihan dan bimbingan sesuai dengan hasil pengkajian, menyiapkan alat, AVA dan bahan
untuk keperluan latihan bimbingan peserta latih sesuai dengan rencana yang telah disusun dengan melibatkan unsure-unsur tersebut, membimbing siswa dan siswa
keperawatan dalam lingkup kerjanya, menilai hasil latihan dan bimbingan yang telah diberikan, menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan, serta
mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi dan bimbingan secara sistematis pelatihan dan lengkap.
d. Peran Sebagai PenelitiInvestigator
Dalam peran sebagai peneliti bidan melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupuun kelompok. Yang dilakukan bidan
adalah mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan di lakukan, menyusun rencana kerja pelatihan, melaksakan investigasi sesuai dengan rencana, mengolah dan
menginterpretasikan data hasil investigasi, menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut, serta memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan
mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan Heryani, 2011
3. Fungsi Bidan