Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Peran Bidan sebagai Pelaksana dalam Tugas Mandiri pada
Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Sering Medan Tahun 2014 n=33
Peran bidan sebagai pelaksana dalam tugas mandiri
Frekuensi Persentase
Baik Cukup
Kurang 19
14 58
42
Dari hasil penelitian di peroleh bahwa peran bidan sebagai pelaksana dalam tugas mandiri umumnya baik sebanyak 19 orang 58, dan peran bidan sebagai pelaksana
kategori cukup yaitu sebanyak 14 orang 42. Sedangkan peran bidan yang kurang dalam perawatan bayi berat lahir rendah BBLR tidak ada 0 atau tidak ada bidan
yang tidak berperan dalam tugas mandiri pada perawatan bayi berat lahir rendah BBLR.
3. Distribusi Peran Bidan sebagai Pelaksana dalam Tugas kolaborasi
Dalam tugas kolaborasi bidan memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang
memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi serta memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta
kegawatdaruratan yang memerlukan kolaborasi dengan melibatkan keluarga.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Pernyataan Peran Bidan sebagai Pelaksana dalam Tugas
Kolaborasi pada Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Sering Medan Tahun 2014 n=33
No Pernyataan
Ya Tidak n
n 10
11 12
13 14
15 Bidan memberikan asuhan kebidanan pada BBL
dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
Bidan mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan medis lainnya. Bidan berkolaborasi dengan dokter spesialis
kandungan dalam menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas kegawatdaruratan.
Bidan menyusun rencana tindakan sesuai prioritas, hasil kolaborasi serta kerja sama dengan klien.
Bidan mengevaluasi hasil tindakan kolaborasi. Bidan membuat pencatatan dan pelaporan terkait
tindakan yang sudah dikolaborasikan sesuai dengan kasus dan asuhan yang diberikan.
27
27
31
23
23 29
81
81
94
67
67 88
6
6
2
10
10 4
19
19
6 33
33 12
Berdasarkan tabel 5.4 menerangkan gambaran hasil tentang peran bidan sebagai pelaksana dalam tugas kolaborasi didapatkan umumnya bidan melakukan berkolaborasi
dengan dokter spesialis kandungan dalam menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas kegawatdaruratan sebanyak 31 orang 94, bidan berperan dalam membuat pencatatan
dan pelaporan terkait tindakan yang sudah dikolaborasikan sesuai dengan kasus dan asuhan yang diberikan sebanyak 29 orang 88, sedangkan bidan memberikan asuhan
kebidanan pada BBL dengan resiko tinggi, mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi
sebanyak 27 orang 81.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Peran Bidan sebagai Pelaksana dalam Tugas Kolaborasi pada
Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Sering Medan Tahun 2014 n=33
Peran bidan sebagai pelaksana dalam tugas kolaborasi
Frekuensi Persentase
Baik Cukup
Kurang 22
9 2
67 27
6
Dari tabel 5.5 diatas dapat dilihat bahwa dari 33 bidan yang menjadi responden menunjukkan bahwa peran bidan sebagai pelaksana dalam tugas kolaborasi mayoritas
berperan baik sebanyak 22 orang 67, melaksanakan peran dalam tugas kolaborasi cukup sebanyak 9 orang 27 dan melaksanakan peran dalam tugas kolaborasi kategori
kurang sebanyak 2 orang 6.
4. Distribusi Peran Bidan sebagai Pelaksana dalam Tugas rujukan