BBLR sendiri dapat dibagi menjadi 2 dua golongan, bayi dengan berat badan sangat rendah BBLSR yaitu dengan berat lahir 1000-1500 gram dan berat badan lahir
amat sangat rendah BBLASR yaitu dengan berat lahir kurang 1000 gram. Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilan yang belum cukup bulan
prematur disamping itu juga disebabkan dismaturitas. Artinya bayi lahir cukup bulan usia kehamilan 38 minggu, tapi berat badan BB lahirnya lebih kecil ketimbang masa
kehamilannya, yaitu tidak mencapai 2.500 gram.
2. Manifestasi Klinis BBLR
Secara umum, gambaran klinis dari bayi BBLR adalah berat kurang dari 2500 gram, panjang kurang dari 45 cm, lingkar dada kurang dari 30 cm, lingkar kepala kurang
dari 33 cm, umur kehamilan kurang dari 37 minggu, kepala lebih besar, kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang, otot hipotonik lemah, pernapasan tak
teratur dapat terjadi apnea, eksremitas : paha abduksi, sendi lutut kaki fleksi-lurus, kepala tidak mampu tegak, pernapasan 40-50 kali menit, dan nadi 100-140 kali menit
Proverawati, 2010
3. Tanda-Tanda BBLR
Bayi yang lahir dengan berat badan rendah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu, berat badan sama dengan atau
kurang dari 2.500 gram, panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm, lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm, lingkar dada sama dengan atau kurang dari
30 cm, kuku panjangnya belum melewati ujung jari, batas dahi dan rambut kepala tidak jelas, lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm, lingkar dada sama dengan
Universitas Sumatera Utara
atau kurang dri 30 cm, rambut lanugo masih banyak, jaringan lemak subkutan tipis atau kurang, tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya, tumit mengkilap,
telapak kaki halus, genitalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh labia mayora, klitoris pigmentasi dan rugue pada skrotum kurang pada bayi laki-laki, tonus
otot lemah sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah, fungsi syaraf yang belum atau tidak efektif dan tangisnya lemah, jaringan kelenjar mammae masih kurang
akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak masih kurang, dan verniks kaseosa tidak ada atau sedikit bila ada Pantiawati, 2010
4. Klasifikasi BBLR
Ada beberapa cara dalam mengelompokkan bayi BBLR, yaitu menurut harapan hidupnya, dibedakan menjadi bayi berat lahir rendah BBLR berat lahir 1500-2500
gram, bayi berat lahir sangat rendah BBLSR berat lahir 100-1500 gram, dan bayi berat lahir ekstrim rendah BBLER berat lahir kurang dari 1000 gram. Sedangkan menurut
masa gestasinya, BBLR dapat dibedakan menjadi prematuritas murni yaitu masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk
masa gestasi berat atau biasa disebut neonatus kurang sebulan sesuai untuk masa kehamilan NKB-SMK dan dismaturitas yaitu bayi lahir dengan berat badan kurang
dari berat badan seharusnya untuk masa gestasi itu. Berat bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterine dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilan KMK
Maryanti, 2011.
Universitas Sumatera Utara
5.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya BBLR
Penyebab terjadinya bayi BBLR secara umum bersifat multifaktorial, sehingga kadang mengalami kesulitan untuk melakukan tindakan pencegahan. Namun, penyebab
terbanyak terjadinya bayi BBLR adalah kelahiran premature. Semakin muda usia kehamilan semakin besar resiko jangka pendek dan jangka panjang dapat terjadi.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan bayi BBLR secara umum yaitu sebagai berikut :
a. Faktor ibu
Dapat dilihat dari penyakit yang diderita, seperti mengalami komplikasi kehamilan, misalnya anemia sel berat, pendarahan ante partum, hipertensi, preeclampsia
berat, eklampsia, infeksi selama kehamilan infeksi kandung kemih dan ginjal
,
menderita penyakit seperti malaria, Infeksi Menular Seksual, HIVAIDS, malaria, TORCH. Selain dari segi penyakit, Ibu juga merupakan factor yang sering terjadi yaitu
angka kejadian prematuritas teringgi adalah kehamilan pada usia 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
,
kehamilan ganda multi gravid
,
jarak kelahiran yang terlalu dekat atau pendek kurang dari 1 tahun
,
dan mempunyai riwayat BBLR sebelumnya
,
selain itu keadaan sosial ekonomi juga menjadi factor yang dapat mempengaruhi terjadinya
BBLR, kejadian tertinggi terdapat pada golongan social ekonomi rendah
,
mengerjakan aktivitas fisik beberapa jam tanpa istirahat
,
keadaan gizi yang kurang baik
,
pengawasan antenatal yang kurang
, k
ejadian prematuritas pada bayi yang lahir dari perkawinan yang tidak sah, yang ternyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi yang lahir dari
Universitas Sumatera Utara
perkawinan yang sah. Dapat juga terjadi oleh Sebab lain, seperti ibu perokok, ibu peminum alcohol
, i
bu pecandu obat narkotika
, serta
penggunaan obat antimetabolik
b. Faktor janin
Bayi berat lahir rendah dapat terjadi oleh adanya kelainan kromosom trisomy autosomal, infeksi janin kronik inklusi sitomegali, rubella bawaan
,
disautonomia familial
,
radiasi, kehamilan gandakembar gemeli
dan
aplasia pancreas.
c. Faktor plasenta
BBLR dapat terjadi karena berat plasenta berkurang atau berongga atau keduanya hidramnion
, l
uas permukaan berkurang
,
plasentitis vilus bakteri, virus parasit
,
infark, tumor korioangioma, mola hidatidosa
,
plasenta yang lepas
, serta
sindrom transfusi bayi kembar sindrom parabiotik.
d. Faktor lingkungan
Lingkungan juga dapat mempengaruhi terjadinya BBLR seperti bertempat tinggal di dataran tinggi
, t
erkena radiasi
, dan
terpapar zat beracun Proverawati, 2010.
6.
Penatalaksanaan pada BBLR a. Pemberian ASI
Mengutamakan pemberian ASI adalah hal yang paling penting karena ASI mempunyai keuntungan yang kadar protein tinggi, laktalalbumin, zat kekebalan tubuh,
lipase dan asam lemak essensial, laktosa dan oligosakarida, ASI mempunyai faktor pertumbuhan usus, oligosakarida untuk mamacu motilitas usus dan pelindungan
terhadap penyakit, dari segi psikologis, pemberian ASI dapat meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi, serta bayi kecilberat rendah rentan terhadap kekurangan nutrisi,
Universitas Sumatera Utara
fungsi organnya belum matang, kebutuhan nutrisinya besar dan mudah sakit sehingga pemberian ASI atau nutrisi yang tepat penting untuk tumbuh kembang yang optimal
bagi bayi.
b. Pengaturan Suhu BadanThermoregulasi
Bayi berat lahir rendah BBLR terutama yang kurang bulan membutuhkan suatu thermoregulasi yaitu suatu pengontrolan suhu badan secara fisiologis mengatur
pembentukan atau pendistribusian panas, pengaturan terhadap suhu keliling dengan mengontrol kehilangan dan pertambahan panas.
c. Bayi yang Beresiko
Bayi prematureBBLR merupakan salah satu bayi yang beresiko kehilangan panas karena luas permukaan tubuhnya lebih luas dibanding berat bedan, predisposisi ke
asfiksia, metabolism dan pernafasan yang tidak baik, sehingga terjadi hipotermi dan gangguan aktivitas surfaktan meningkatkan bahaya dari sindrom gawat nafas RDS
yang berat dan brown fat belum ada sampai usia kehamilan 26-30 minggu.
d. Stress dingin
Bayi BBLR yang kurang bulan yang tiba-tiba di hadapkan pada suhu dingin akan mengalami hipotermi. Sebagai respon terhadap udara atau suhu dingin akan terjadi
vasokontriksi yang akan menyebabkan timbulnya metabolism anaerob dan asidosis metabolic. Hal ini akan menyebabkan vsokonstriksi pembuluh darah palu yang akan
makin menyebabkan bertambahnya hypoxia anaerob dan asidosis metabolic. Keadaan ini akan memperburuk respon bayi yang lahir rendah terhadap dingin. Oleh sebab itu
BBLR yang kurang bulan mempunyai resiko tinggi terhadap hipotermi dan gejala sisanya.
Universitas Sumatera Utara
e. Efek Klinis Hipotermi
Bayi baru lahir dengan berat rendah yang telah mengalami hipotermi dapat mempunyai efek klinis sebagai berikut : penurunan kadar pH, penuruanan tekanan
oksigen, terjadi hypoglisemia, peningkatan konsumsi oksigen, peningkatan cadangan kalori, kenaikan berat badan lambat, penurunan berat badan, teradap sklerema,
peningkatan kematian bayi, dapat terjadi gangguan faktor pembekuan darah.
f. Faktor Penghambat Non Shivering Thermogenesis
Berikut ini adalah beberapa faktor yang menghambat non shivering thermogenesis pada BBLR, antara lain stres dingin yang terjadi pada BBLR secara terus
menerus berlarut-larut dapat menghabiskan cadangan brown fat dan membuat suhu tubuh bayi turun, bayi mengalami hipoksia yang menyebabkan dalam tubuhnya terjadi
metabolism anaerob, sehingga suplai oksigen digunakan dengan cepat. Glikogen di metabolism sehingga terbentuk asam piruvic dan asam laktat yang paada akhirnya
menyebabkan asidosis metabolic, bayi bias mengalami apnea berulang, bayi bias mengalami gangguan fungsi serebral karena adanya perdarahan intracranial, bayi
mengalami hipoglikemia karena cadangan glkogen berkurang, bayi bias mengalami gagal jantung serta bayi bisa mengalami masalah pernafasan RDS
g. Pencegahan Kehilangan Panas
Berikut ini adalah beberapa cara pencegahan panas pada bayi BBLR yang sehat, antara lain segera setelah lahir bayi dikeringkan dan dibedong dengan popok hangat,
pemeriksaan dikamar bersalin dilakukan dibawah radiant warmer box bayi hangat, topi dipakaikan untuk mencegah kehilangan panas melalui kulit kepala, bila suhu tubuh bayi
stabil, bayi dapat dirawat di box terbuka dan di selimuti.
Universitas Sumatera Utara
Sementara itu, pada BBLR yang sakit, cara untuk mencegah kehilangan panas, antara lain bayi harus segera dikeringkan, untuk mentranportasi bayi, digunakan
transport incubator yang sudah hangat, tindakan terhadap bayi dilakukan dibawah radiant warmer, serta suhu lingkungan netral dipertahankan.
h. Pencegahan Hipotermi
Untuk menentukan apakah BBLR menggunakan warmer atau incubator adalah berdasarkan situasi dan kondisi bayi. Ada dokter bayi yang lebih suka menggunakan
warmer karena warmer memberikan peluang lebih dekat dengan bayi. Sementara dokter bayi lainnya lebih suka menggunakan incubator, karena incubator dapat
mempertahankan suhu udara, dapat mengatur kelembaban udara, dapat memberikan lingkungan dengan oksigen yang cukup.
Pada fasilitas pelayanan kesehatan yang tidak mempunyai radiant warmer atau incubator untuk mencegah terjadinya hipotermi, maka tindakan-tindakan umum yang
dapat dilakukan untuk mencegah hipotermi, antara lain : mengeringkan tubuh bayi, segera setelah lahir dengan handuk atau kain yang hangat, menyelimuti bayi terutama
bagian kepala dengan kain yang kering bayi dibungus kain hangat dan kepalanya diberi topi, meletakkan bayi dilingkunganruang yang hangat suhu ruangan tidak kurang
25 C, memastikan tangan selalu hangat pada saat memegang bayi, mengganti handuk,
selimut, kain, popok, bedung yang basah dengan yang bersih, kering dan hangat.
i. Metode Kangguru
Metode kangguru merupakan salah satu metode perawatan BBLR untuk mencegah hipotermi pada bayi baru lahir, yang diperkenalkan pertama kali oleh Rey dan
Martinez dari Columbia pada tahun 1979. Rey dan Martinez melaporkan skin to skin contact dapat meningkatkan kelangsungan hidup bayi terutama yang mengalami BBLR
Universitas Sumatera Utara
atau premature. Mengapa disebut metode kangguru? Karena cara ini meniru binatang kangguru yang biasanya melahirkan bayi imatur dan menyimpan bayinya dikantung
ibunya untuk mencegah kedinginan. Prinsip dasar dari metode kangguru ini adalah mengganti perawatan bayi BBLR dalam incubator dengan metode kangguru. Hal ini
disebabkan karena kurangnya fasilitas terutama incubator dan tenaga kesehatan dalam perawatan bayi BBLR, penggunaan incubator memiliki beberapa keterbatasan antara
lain, memerlukan tenaga listrik dan memudahkan infeksi nosokomial, rujukan kerumah sakit untuk bayi BBLR sangat tinggi sebelum dilakukan metode kangguru. Tujuan
metode kangguru untuk bayi berat lahir rendah adalah menurunkan angka morbiditas dan mortalitas BBLR serta menurunkan rujukan BBLR ke rumah sakit.
Manfaat metode kangguru dapat memberikan manfaat bagi bayi, ibu dan rumah sakitklinik. Bagi bayi, metode kangguru bermanfaat mengurangi pemakaian kalori bayi,
memperlama waktu tidur bayi, meningkatkan hubungan kedekatan bayi dan ibu, mengurangi kejadian infeksi, menstabilkan suhu bayi, menstabilkan denyut jantung dan
pernafasan bayi, menurunkan stress pada bayi, meningkatkan perilaku bayi lebih baik, dimana akan tampak bayi waspada, menangis berkurang, lebih sering menyusu ASI, dan
menaikkan berat badan bayi. Bagi ibu, metode kanguru bermanfaat: untuk mempermudah pemberian ASI dan
pelaksanaan IMD Inisiasi Menyusui Dini, dan meningkatkan produksi ASI, meningkatkan hubungan kedekatan dan kasih sayang ibu dengan bayi dan memberikan
pengaruh psikologi berupa ketenangan pada ibu dan keluarga. Bagi rumah sakitklinik, metode kanguru memberikan efisiensi tenaga karena ibu dapat
merawat bayinya sendiri, mempersingkat lama perawatan bayi di rumah sakit, dan efisiensi anggaran karena penggunaan fasilitas, misalnya incubator berkurang.
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini beberapa kriteria bayi yang dapat dilakukan metode kanguru, antara lain : bayi dengan berat badan lahir kurang lebih 1800 gram atau antara 1500-2500
gram; bayi prematur; bayi yang tidak terdapat kegawatan pernafasan dan sirkulasi; bayi mampu bernafas sendiri; bayi yang tidak terdapat kelainan bawaan yang berat, suhu
tubuh bayi stabil 36,5-37,5 FC Hal-hal yang harus diperhatikan dalam metode kanguru adalah posisi kanguru
yaitu posisi bayi diantara payudara, tegak, dada bayi menempel ke dada ibu. Posisi bayi kemudian diamankan dengan kain panjang atau baju kanguru. dalam hal ini bayi
diletakkan dalam dekapan ibu dengan kulit menyentuh kulit, posisi bayi tegak, kepala miring ke kiri atau ke kanan.apabila menggunakan baju kangurukantung kanguru,
posisi bayi adalah tegakvertical pada siang hari pada waktu ibu berdiri atau duduk dan posisi bayi tengkurap atau miring pada malam hari pada waktu ibu berbaring atau tidur.
Keunggulan metode ini adalah bayi mendapatkan sumber panas alami 36-37 C langsung dari kulit ibu, mendapatkan kehangatan udara dalam kantungbaju ibu, serta
ASI menjadi lancar. Dekapan ibu adalah energy bagi bayi. Pada bayi berat badan lahir sangat rendah kurang dari 1000 gram metode kanguru ditunda sampai usia 2 minggu
atau sampai keadaan bayi stabil. Selain itu nutrisi juga harus diperhatikan, waktu yang optimal untuk memulai
menyusu Asi tergantung pada masa kehamilannya, dukungan juga sangat diperlukan terutama diberikan pada ibu berupa fisik, emosiaonal dan edukasi, yang sewaktu hamil
sebaiknya telah diberikan informasi tentang pentingnya metode kanguru bagi bayi, pemulangan tergantung pada kesehatan bayi secara menyeluruh dalam kondisi baik dan
ibu mampu merawat bayinya dan harus ada konseling dan informed consent terlebih dahulu.
Universitas Sumatera Utara
j. Pemijatan Bayi
Ternyata, dari kebanyakan penelitian melaporkan bayi prematur yang biasanya lahir dengan berat badan lahir rendah mengalami kenaikan berat bdadn yang lebih besar
dan berkembang baik setelah dilakukan pemijatan secara teratur. Margaret Ribble, seorang psikiater pada tahun 1940 mengamati bahwa bayi yang lebih banyak dipegang
akan terangsang pernafasan dan peredaran menjadi lebih baik. Margareth mengamati bayi prematur dengan berat badan lahir rendah pernafasannya biasanyapendek dan tidak
stabil pada minggu-minggu pertama kelahiran, namun pernafasannya menjadi lebih baik setelah bersinggungan dan kontak fisik dengan ibunya.
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Field dan Scafidi melaporkan manfaat pijatansentuhan pada bayi dengan berat lahir rendah yaitu sekitar 1200-1300 gram yang
telah melampaui masa kritisnya. Bayi-bayi tersebut setelah diteliti selama 10 hari dengan dilakukan pijitan tiga kali sehari selama 15 menit didapatkan hasil: berat
bdannya 47 lebih besar dari bayi yang tidak dilakukan pemijatan, bayi berada dalam keadaan ‘alert active’ gerak motorik dan erilaku bayi lebih baik.
Untuk itu, sebenarnya pijitansentuhan ini juga merupakan penatalaksanaan yang baik bagi bayi dengan berat lahir rendah karena sangat efektif untuk menjalin hubungan
orangtua dan bayi dalam hal perkembangan fisik dan emosional bayi maupun perkembangan indra yang lain. Karena bayi dengan berat lahir rendah juga mempunyai
kebutuhan emosional. Yang ditunjukkan dengan kegelisahan, ketegangan dan pada akhirnya timbul dampak kegagalan dalam pertumbuhan.
Pemijatan pada bayi berat lahir rendah bertujuan untuk memacu pertumbuhan berat badan bayi, membantu bayi melepaskan rasa tegang dan gelisah, menguatkan dan
meningkatkan system imunologi, merangsang pencernaan makanan dan pengeluaran
Universitas Sumatera Utara
kotoran, membuat bayi tidur lebih tenang dan menjalin komunikasi dan ikatan antara bayi atau orangtuanya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dihindari dalam pemijatan bayi yaitu Bayi tidak boleh dilakukan pemijatan pada waktu bayi tidak siap atau tidak amu dipijat, bayi
tidak oleh dibangunkan, hanya khusus untuk dilakukan pemijatan, bayi tidak boleh dilakukan pemijatan langsung setelah bayi selesai makan serta bayi tidak boleh
dipaksakan dalam posisi tertentu pada saat pemijatan Maryunani, 2009.
7. Pencegahan