24
yang masing-masing berada dalam kotak yang keseluruhannya merupakan rentetan suatu cerita. Gambar-gambar itu dilengkapi balon-balon ucapan, dan
ada kalanya masih disertai narasi sebagai penjelasan” Shadily 1990. Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komik
adalah suatu media yang didominasi oleh keberadaan gambar untuk menyampaikan gagasan kepada pembaca.
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengembangkan komik sebagai media pembelajaran mengingat komik dapat dijadikan sebagai wujud
transformasi ilmu pengetahuan yang cukup potensial.
2.2.4.1 Bentuk Media Komik
Marcell Boneff 1998:20 mengemukakan bahwa komik dibedakan menjadi dua yaitu comic strips komik strip dan comic book buku komik.
Komik strips adalah suatu bentuk komik yang terdiri dari beberapa lembar bingkai komik yang dimuat dalam suatu harian atau majalah, biasanya
bersambung ceritanya. Sedangkan buku komik adalah komik yang berbentuk buku biasanya mempunyai cerita yang lebih panjang dan langsung selesai
ataupun bersambung dan komik buku dapat mengantarkan cerita yang bertema sejarah, legenda, dan kisah-kisah kepahlawanan.
2.2.4.2 Komik sebagai Media Pembelajaran
Sudjana dan Rivai 2001: 69 mengemukakan bahwa komik memiliki nilai edukatif yang tidak diragukan lagi. Pemakaian yang luas dengan ilustrasi,
alur cerita yang ringan, dengan perwatakan yang realistis menarik semua siswa dari berbagai tingkat usia. Komik dapat dimanfaatkan oleh guru untuk
25
membangkitkan minat, mengembangkan perbendaharaan kata, serta keterampilan membaca.
Penggunaan komik yang tepat dalam proses pembelajaran akan sangat membantu peserta didik untuk memahami materi yang disampaikan karena
media komik dapat dijadikan sebagai stimulus. Media komik dalam penelitian ini difungsikan sebagai alat bantu
dalam proses pembelajaran, sehingga memudahkan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran dan merangsang siswa untuk berpikir aktif
khususnya dalam bidang studi bahasa Indonesia. Oleh kerena itu, media komik ini dibuat berdasarkan materi yang akan disampaikan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia tersebut. Dibuat dengan menggunakan gambar yang menarik perhatian siswa sehingga diharapkan siswa akan lebih tertarik
dan senang mempelajari materi yang disampaikan guru. Komik yang disajikan dalam penelitian ini adalah komik yang dapat
membentuk kebiasaan siswa memahami isi bacaan yang dibacanya. Memahami isi bacaan dalam materi pembelajaran bahasa Indonesia sangatlah
penting terutama dalam materi mengapresiasi karya sastra. Dalam pembelajaran mengapresiasi pemahaman siswa sangat dibutuhkan karena
materi ini menuntut siswa untuk mampu menganalisis unsur cerita, mengomentari cerita, atau menceritakan kembali isi cerita.
Oleh karena penyajian media komik yang dapat merangsang minat baca dan keingintahuan siswa untuk mempelajari isi materi tersebut maka
diharapkan penyajian komik tersebut dapat menjadi suatu media yang efektif
26
untuk meningkatkan prestasi siswa, terutama pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
Berdasarkan hal-hal di atas maka komik sebagai media pembelajaran dalam penelitian ini merupakan stimulus untuk merangsang siswa untuk
mempelajarinya, media ini juga lebih menekankan penglihatan visual.
2.2.4.3 Kelebihan dan Kelemahan Media Komik