commit to user
di lampiran. Akan tetapi kecenderungan penurunan ini tampak sekali pada penerimaan kas hotel kelas melati. Karena banyak sekali tindakan-
tindakan pengelakan pajak yang dilakukan oleh Wajib Pajak Hotel Melati. Hal ini disebabkan karena Hotel Melati dalam penerimaan kas nya sangat
tergantung dari sewa kamar saja tanpa fasilitas-fasilitas lain yang menunjang penerimaan kas hotel, tidak seperti hotel berbintang, selain
sewa kamar juga banyak sekali fasilitas-failitas yang mereka tawarkan kepada masyarakat, sehingga mampu menambah pemasukan kas hotel.
3. Hambatan dalam Sistem Pembayaran Kas Pajak Hotel Bagi Wajib
Pajak Hotel Kota Surakarta.
Dalam penulisan Tugas Akhir, penulis melakukan metode wawancara dengan cara observasiwawancara secara langsung kepada Wajib Pajak
Hotel di beberapa hotel di Kota Surakarta. Hasil wawancara tersebut, penulis simpulkan dalam bentuk tabel sebagai berikut.
Tabel II.1 Hasil Wawancara Wajib Pajak Hotel
No Nama Hotel
Alamat HambatanKeluhan
1
2
3 4
Solo Paragon Hotel
Dana Hotel
Wijaya Kusuma Hotel Griya Kencana Hotel
Jl. A. Yani 40
Jl. Slamet Riyadi 2
Jl. Dr. Rajiman 677 Jl. Latar Ireng 22
1. Jatuh tempo pembayaran 2. Sistem pembayaran CSO
1.Beban pajak terutang lainnya 2. sistem pembayaran CSO
Sistem pembayaran CSO 1.Beban pajak terutang lainnya
commit to user
5 6
7
8 9
10 Arini Hotel
Hotel Baron Indah Kusuma Hotel
Seribu Hotel Gurita Hotel
Puspita Baru 1 Hotel Jl. Slamet Riyadi 361
Jl. Dr. Rajiman 392 Jl. Dr. Rajiman 374
Jl. R. Saleh Jl. Setia Budi 31
Jl. Dr. Rajiman 404 2. Sepi pengunjung
Jatuh tempo pembayaran Sistem pembayaran
1. Jatuh tempo pembayaran 2. Sepi Penugnjung
Sepi pengunjung Sepi pengunjung
Sepi pengunjung Sumber : Wajib Pajak Hotel
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan penulis pada 2 hotel kelas berbintang, serta 8 hotel kelas melati di Kota
Surakarta, ternyata dalam penyetoran kas pajak hotel masih mengalami banyak keluhan dan hambatan yang sama antara satu hotel dengan hotel
lain. Antara lain : a.
Sedikitnya penerimaan kas hotel sepi pengunjung Banyak sedikitnya kas yang diterima hotel dari pelanggan sangat
berpengaruh pada setoran pajak hotel. Menurut Bapak R. Baroto Priyo Kusumo, selaku Manager Hotel Griya Kencana Melati III,
mengungkapkan bahwa:
“ kesulitan kami dalam membayar pajak erat kaitannya dalam penerimaan kas hotel. Kalau dalam sebulan itu, target penerimaan
kami tidak sesuai, maka setoran pajak kami terhadap DPPKA pasti mundur-mundur, atau kami membayar saat kami menerima surat
teguran. Tetapi kalau target hotel kami tercapai dalam sebulan
commit to user
pastilah kami tepat waktu dalam menyetorkan pajak hotel”
. wawancara, 1 Maret 2012.
Dilihat dari ungkapan diatas, dapat kita simpulkan bahwa
penerimaan kas hotel menjadi faktor utama atas pengelakan pajak. Akan tetapi kasus ini sangat akrab sekali didengar oleh pemungut
pajak DPPKA Kota Surakarta, karena hal ini yang menjadikan alasan utama para Wajib Pajak Hotel.
b. Beban Pajak Terutang lainnya.
Sebuah bangunan hotel tidak hanya dikenakan pajak atas penerimaan kas dari fasilitas sewa kamar atau fasilitas penunjang
lainnya saja, akan tetapi hotel juga dikenai pajak atas papan reklame dalam mempromosikan nama hotel dan layanan yang disediakan. Hal
ini menjadikan hambatan wajib pajak hotel dalam menyetorkan pajak hotel, karena setiap bulannya wajib pajak tersebut tidak hanya dituntut
membayar pajak hotel tetapi juga dituntut untuk membayar pajak atas reklame yang dipasang diluar atau didalam gedung sebesar 25.
Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Budi selaku Manager Hotel Dana bintang II, yaitu :
“
sebenarnya tidak ada hambatan yang cukup serius dalam penyetoran pajak, karena teknik dan syarat penyetoran nya cukup mudah,akan
tetapi yang menjadi hambatan dan keluhan kami adalah jatuh tempo penyetoran pajak hotel dan reklame dilakukan secara bersamaan. Jadi
kami sebagai wajib pajak bingung mana yang akan didahulukan. Sehingga pasti akan ada salah satu pajak terutang kami yang mundur
atau telat, entah itu pajak hotel atau reklame”
. wawancara, 2 Maret 2012.
commit to user
Dapat disimpulkan bahwa faktor kedua yang menjadi hambatan wajib pajak dalam menyetorkan pajak adalah sistem pemungutan pajak
yang dilakukan secara mendadak dan bersamaan. c.
Jatuh Tempo Pembayaran dan Sistem Pembayaran CSO Ternyata jatuh tempo pembayaran juga menjadi salah satu keluhan
para wajib pajak, karena jatuh tempo pembayaran dari satu jenis pajak sama dengan jenis pajak lainnya yaitu jatuh tempo pembayaran paling
lambat setiap tanggal 10 setiap bulannya. Sistem pembayaran di
Customer Service Office
CSO juga menjadi keluhan bagi Wajib Pajak, karena dirasa terlalu rumit dan memakan waktu yang lama.
Seperti yang diungkapkan oleh ibu denish selaku staf perpajakan Hotel Solo Paragon bintang IV :
“
kalau untuk pembayaran kami selalu taat dan patuh ms, kami selalu menunjukan kualitas hotel berbintang kami, tidak hanya dari
pelayanan hotel tapi juga kewajiban kami terhadap pemerintah kota Surakarta. Tapi yang kami sayangkan itu jatuh tempo pembayaran
nya, kenapa jatuh tempo pajak hotel sama dengan pajak lainnya, soalnya untuk pembayaran di CSO itu pasti antri banyak dan sistem
pembayaran di CSO terlalu berbelit, disuruh kesana-kesini.”
Jadi, yang menyebabkan para wajib pajak mengeluh mengenai
jatuh tempo pembayaran ialah karena antrian yang panjang, karena dari ungkapan diatas, jatuh tempo pembayaran antara satu jenis pajak
dengan jenis pajak lainnya sama yaitu paling lambat tanggal 10 setiap bulannya. Tidak hanya itu, sistem pembayaran juga menjadi keluhan,
karena segala macam verifikasi validasi dokumen penyetoran pajak tidak dilakukan oleh satu petugas.
commit to user
4. Upaya dalam Mengatasi Hambatan dalam Sistem Pemungutan Kas