69
Berdasarkan tabel dan gambar tersebut menunjukkan frekuensi kecenderungan indikator kemandirian pada guru tetap yayasan dalam kategori
sangat tinggi sebesar 35,4, kategori tinggi sebesar 54,2, kategori sedang sebesar 8,3, dan pada kategori rendah sebesar
2,1.
Dengan demikian dari hasil yang diperoleh dari tabel dan diagram di atas dapat dikatakan bahwa
kecenderungan indikator kemandirian guru tetap yayasan pada kategori tinggi.
2. Motivasi Kerja Guru Tidak Tetap
Hasil penelitian mengenai motivasi kerja guru tidak tetap dengan jumlah 27 angket dan jumlah penyataan 42 butir dengan skor yang diberikan pada setiap
butir pernyataan maksimal 4 dan minimal 0 yang diberikan kepada para guru, memperoleh skor minimum sebesar 85 dan skor maksimum sebesar 140, mean
sebesar 120.1, median 123,0, modus 97.0 dan standar deviasi 16.49. Selanjutnya
menentukan jumlah interval kelas K dengan n = 27 responden maka: K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 27 = 5,72 dibulatkan menjadi 6
Langkah selanjutnya menentukan rentang data, yaitu skor tertinggi - skor terendah, maka 140 - 85 = 55 dan untuk panjang kelas yaitu rentang data dibagi
jumlah kelas, maka 556 = 9,2 dibulatkan menjadi 9. Berdasarkan penghitungan di atas dengan nilai K = 6 dan nilai i = 9, maka tabel distribusi frekuensinya adalah
sebagai berikut.
70
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Motivasi Kerja Guru Tidak Tetap
No. Interval
frekuensi Persentase
1 135.0
- 144.0
8 29.6
2 125.0
- 134.0
4 14.8
3 115.0
- 124.0
7 25.9
4 105.0
- 114.0
1 3.7
5 95.0
- 104.0
6 22.2
6 85.0
- 94.0
1 3.7
Jumlah 27
100.0
Gambar 8. Distribusi Frekuensi Motivasi Kerja Guru Tidak Tetap Langkah selanjutnya yaitu penentuan kecenderungan variabel. Setelah
nilai minimum X
min
dan nilai maksimum X
max
diketahui yaitu 16 dan 64, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal Mi dengan rumus Mi = ½ X
max
+X
min
,
71
mencari standar deviasi ideal SDi dengan rumus Sdi = 16 X
max
-X
min
. Berdasarkan acuan norma di atas, mean ideal variabel motivasi kerja guru tetap
adalah 105. Standar deviasi ideal adalah 21. Dari perhitungan di atas dapat dikategorikan dalam 5 kelas sebagai berikut:
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan, adapun distribusi kecenderungan variabel motivasi kerja guru
tidak tetap berikut
Tabel 11. Distribusi Kecenderungan Motivasi Kerja Guru Tidak Tetap
No Skor
Frekuensi Kategori
Frekuensi Persentase
1 ≥ 142,81
Sangat Tinggi 2
117,61- 142,80 18
66,7 Tinggi
3 92,41-117,60
8 29,6
Sedang 4
67,21-92,40 1
3,7 Rendah
5 ≤ 67,20
Sangat Rendah Total
27 100
Tabel 11 di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram pie berikut Sangat Tinggi
: X M + 1,5 SD Tinggi
: M + 0,5 SD X ≤ M + 1,5 SD
Sedang : M
– 0,5 SD X ≤ M + 0,5 SD Rendah
: M – 1,5 SD X ≤ M – 0,5 SD
Sangat Rendah : X ≤ M – 1,5 SD
72
Gambar 9. Distribusi Kecenderungan Motivasi Kerja Guru Tidak Tetap Berdasarkan tabel 11 dan gambar 9 di atas menunjukkan kecenderungan
variabel motivasi kerja guru tidak tetap pada kategori sangat tinggi tidak ada, kemudian pada kategori tinggi sebanyak 18 orang sebesar 66,7, pada kategori
sedang sebanyak 8 orang sebesar 29,6, pada kategori rendah sebanyak 1 orang sebanyak
3,7,
dan pada kategori sangat rendah tidak ada. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kecenderungan motivasi kerja guru tetap yayasan pada kategori
Tinggi. Motivasi kerja guru tidak tetap di Sekolah Dasar Muhammadiyah Se-
Kabupaten Banyumas dapat dijelaskan dengan empat indikator yaitu, indikator tanggungjawab, indikator prestasi, indikator pengembangan diri dan indikator
kemandirian. Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing indikator:
73
1 Indikator tanggungjawab
Data indikator tanggungjawab diperoleh melalui angket dengan 12 butir pernyataan dan jumlah responden 27 guru tidak tetap. Berdasarkan perhitungan
dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan data indikator tanggungjawab sebagai berikut:
Tabel 12. Distribusi Kecenderungan Indikator Tanggungjawab
No Skor
Frekuensi Kategori
Frekuensi Persentase
1 ≥ 40,81
4 14,8
Sangat Tinggi 2
33,61- 40,80 14
51,9 Tinggi
3 26,41-33,60
8 29,6
Sedang 4
19,21-26,40 1
3,7 Rendah
5 ≤ 19,20
Sangat Rendah Total
48 100
Berdasarkan distribusi kecenderungan indikator tanggungjawab tersebut
dapat digambarkan diagram pie sebagai berikut:
Gambar 10. Distribusi Kecenderungan Indikator Tanggungjawab
74
Berdasarkan tabel dan gambar tersebut menunjukkan frekuensi kecenderungan indikator tanggungjawab pada guru tidak tetap dalam kategori
sangat tinggi sebesar 14,8, kategori tinggi sebesar 51,9, kategori sedang sebesar 29,6, dan pada kategori rendah sebesar 3,7. Dengan demikian dari
hasil yang diperoleh dari tabel dan diagram di atas dapat dikatakan bahwa kecenderungan indikator tanggungjawab guru tidak tetap pada kategori tinggi
2 Indikator Prestasi
Data indikator tprestasi diperoleh melalui angket dengan 8 butir pernyataan dan jumlah responden 27 guru tidak tetap. Berdasarkan perhitungan
dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan data indikator prestasi sebagai berikut:
Tabel 13. Distribusi Kecenderungan Indikator Prestasi
No Skor
Frekuensi Kategori
Frekuensi Persentase
1 ≥ 27,21
2 7,4
Sangat Tinggi 2
22,41-27,20 11
40,7 Tinggi
3 17,61-22,40
9 33,3
Sedang 4
12,81-17,60 5
18,5 Rendah
5 ≤ 12,80
Sangat Rendah Total
27 100
Berdasarkan distribusi kecenderungan variabel motivasi kerja guru tidak tetap pada indikator prestasi tersebut dapat digambarkan diagram pie sebagai
berikut:
75
Gambar 11. Distribusi Kecenderungan Indikator Prestasi
Berdasarkan tabel dan gambar tersebut menunjukkan frekuensi kecenderungan indikator prestasi pada guru tidak tetap dalam kategori sangat
tinggi sebesar 7,4, kategori tinggi sebesar 40,7, kategori sedang sebesar 33,3, dan pada kategori rendah sebesar 18,5. Dengan demikian dari hasil yang
diperoleh dari tabel dan diagram di atas dapat dikatakan bahwa kecenderungan indikator prestasi guru tidak tetap pada kategori tinggi
3 Indikator pengembangan diri
Data indikator pengembangan diri diperoleh melalui angket dengan 17 butir pernyataan dan jumlah responden 27 guru tidak tetap. Berdasarkan
perhitungan dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan data indikator pengembangan diri sebagai berikut:
76
Tabel 14. Distribusi Kecenderungan Indikator Pengembangan Diri
No Skor
Frekuensi Kategori
Frekuensi Persentase
1 ≥ 57,81
Sangat Tinggi 2
47,61- 57,80 18
66,7 Tinggi
3 37,41-47,60
2 7,4
Sedang 4
27,21-37,40 7
25,9 Rendah
5 ≤ 27,20
Sangat Rendah Total
27 100
Berdasarkan distribusi kecenderungan indikator pengembangan diri
tersebut dapat digambarkan diagram pie sebagai berikut:
Gambar 12 Distribusi Kecenderungan Pengembangan Diri Berdasarkan tabel dan gambar tersebut menunjukkan frekuensi
kecenderungan indikator pengembangan diri pada guru tidak tetap dalam kategori tinggi sebesar 66,7, kategori sedang sebesar 7,4, dan pada kategori rendah
sebesar 25,9. Dengan demikian dari hasil yang diperoleh dari tabel dan diagram di atas dapat dikatakan bahwa kecenderungan indikator pengembangan diri guru
tidak tetap pada kategori tinggi
77
4 Indikator Kemandirian
Data indikator kemandirian diperoleh melalui angket dengan 5 butir pernyataan dan jumlah responden 27 guru tidak tetap. Berdasarkan perhitungan
dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan data indikator kemandirian sebagai berikut:
Tabel 15. Distribusi Kecenderungan Indikator Kemandirian
No Skor
Frekuensi Kategori
Frekuensi Persentase
1 ≥ 17,01
7 25,9
Sangat Tinggi 2
14,01- 17,00 12
44,4 Tinggi
3 11,01-14,00
1 3,7
Sedang 4
8,01-11,00 7
25,9 Rendah
5 ≤ 8,00
Sangat Rendah Total
48 100
Berdasarkan distribusi kecenderungan indikator kemandirian tersebut
dapat digambarkan diagram pie sebagai berikut:
Gambar 13. Distribusi Kecenderungan Indikator Kemandirian
78
Berdasarkan tabel dan gambar tersebut menunjukkan frekuensi kecenderungan indikator indikator kemandirian pada guru tidak tetap dalam
kategori sangat tinggi sebesar 25,9, kategori tinggi sebesar 44,4, kategori sedang sebesar 3,7, dan pada kategori rendah sebesar 25,9
.
Dengan demikian dari hasil yang diperoleh dari tabel dan diagram di atas dapat dikatakan bahwa
kecenderungan indikator indikator kemandirian guru tidak tetap pada kategori tinggi
3. Perbedaan Motivasi Kerja Guru Tetap Yayasan dan Guru Tidak Tetap