Disamping itu pula pesan-pesan yang dianggap mempunyai manfaat oleh subjek penerima pesan, akan mudah diingat-ingat dan mudah diresapkan. Oleh karena
itu bagi komunikator perlu memperhatikan sampai berapa jauh kegunaan pesan tersebut terhadap subjek penerima pesan.
2.1.3. Aspek Penting dalam Komunikasi
Dalam Depkes 2008 :111 Ada beberapa aspek penting dalam komunikasi, yaitu :
a. Cara Penyajian Pesan Dalam komunikasi dengan kelompok, komunikator dituntut
untuk menyampaikan pesan-pesannya itu dengan sebaik mungkin. Demikian pula
dalam menyajikan pesan tersebut kepala subjek penerima pesan. Suatu pesan akan mudah dipahami oleh subjek penerima pesan apabila penyajian pesan itu
menggunakan pola-pola tertentu. Ada beberapa pola penyajian yang kita gunakan dalam komunikasi diantaranya :
1. Penyajian yang menitikberatkan pada sebab akibat. Dalam pola penyajian ini komunikator membahas pesannya dari sudut sebab
akibat. Misalnya, pesan yang ingin disampaikan pesan di atas, komunikator akan membahas, mengapa kita perlu meningkatkan produksi pangan dan apa
akibatnya apabila produksi pangan gagal. 2. Penyajian yang menitik beratkan pada tinjauan bidang tertentu
Dalam penyajian semacam ini, komunikator membahas pesan-pesannya dari sudut pandang bidang-bidang tertentu, Misalnya masalah peningkatan
Universitas Sumatera Utara
produksi pangan ditinjau dari bidang kependudukan, pertahanan, kesehatan dan lain sebagainya.
3. Penyajian yang menitik beratkan kepada pemecahan masalah Dalam pola penyajian semacam ini, pertama-tama komunikasi membahas
pesannya dengan menggunakan urutan bahasan sebagai berikut : a. Mengemukakan permasalahan yang sedang dihadapi
b. Mengajukan beberapa data mengenai permasalahan tersebut c. Mengajukan beberapa altematif pemecahan permasalahan dengan
memberikan gambaran kekuatan dan kelemahan masing-masing altematif tersebut
d. Memilih salah satu alternatif yang terbaik 4. Penyajian yang menitik beratkan pada aspek tempat.
Dalam pola penyajian ini, komunikasi membahas pesan-pesan dengan bertolak pada aspek tempat. Misalnya pesan mengenai Peningkatan
Produksi Pangan. Komunikator dalam menyampaikan pesan itu, memulai dengan membahas bagaimana peningkatan produksi pangan dilakukan di
Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Jawa Tengah dan lain sebagainya 5. Penyajian yang menitik beratkan pola aspek waktu
Dalam pola penyajian ini, Komunikator membahas pesan-pesan dengan menggunakan urutan waktu. Misalnya membahas peningkatan produksi
pangan pada masa perang kemerdekaan, sebelum Orde Baru pada masa Orde Baru.
Universitas Sumatera Utara
6. Penyajian yang integral Dalam pola ini Komunikator membahas pesan-pesan dengan menggunakan
beberapa pola secara integral. Misalnya penyajian pesan menggunakan pola pemecahan masalah dikembangkan dengan aspek waktu atau tempat.
b. Sistem Penyajian Pesan Sistematika penyajian dimaksudkan adalah suatu urutan kegiatan yang harus
dilakukan oleh komunikator dalam menyajikan pesannya kepada subjek penerima pesan. Dionel Croker mengemukakan ada 5 lima urutan kegiatan
yang harus dilakukan oleh seorang komunikator sebelum menyajikan suatu pesan kepada subjek penerima. Kelima urutan kegiatan itu adalah :
1. Persiapan Dalam tahap ini komunikator menentukan bahan yang akan dijadikan pesan.
Untuk itu ia harus mempersiapkan bahan tersebut dengan mencari bahan- bahan tersebut dari tulisan-tulisan yang ada di surat kabar, buku-buku,
bahkan kalau perlu ke perpustakaan. Selanjutnya hasil pengumpulan bahan tersebut kita catat pokok-pokoknya, sehingga fikiran kita mempunyai
kerangka yang jelas terhadap isi pesan yang ingin kita sajikan. 2. Penyusunan
Hasil pengumpulan bahan yang telah kita catat pokok-pokoknya selanjutnya kita susun dalam suatu susunan yang logik sesuai dengan tujuan kita. Dalam
penyusunan bahan-bahan ini maka perlu diingat mengenai subjek penerima pesan dan situasi dalam menyusun bahan-bahan tersebut, perlu pula
Universitas Sumatera Utara
diperhatikan gaya penyampaian yang akan kita lakukan. Gaya ini penting karena akan dapat pula merangsang serta membangkitkan perhatian subjek
penerima pesan. 3. Penyimpanan bahan dalam ingatan
Setelah bahan-bahan tersebut telah tersusun, maka bahan-bahan itu perlu kita simpan dalam ingatan kita. Penyimpanan bahan tersebut dalam ingatan
dimaksud untuk melancarkan kita dalam menyampaikan pesan. Tetapi walaupun demikian, ingatan kita itu perlu pula dibantu dengan catatan
bagian-bagian bahan yang penting. Rasa gemetar dan rasa cemas akan dapat dihilangkan, apabila komunikator, mempunyai kepercayaan terhadap diri
sendiri akan muncul, apabila komunikator menguasai isi pesan yang akan disampaikan.
4. Tulisan Seandainya komunikator terpaksa menuliskan pesan itu ke papan tulis, maka
tulisan tersebut harus jelas sehingga dapat dibaca semua subjek penerima pesan.
5. Suara Seperti halnya dengan tulisan, maka suara yang diucapkan harus jelas dapat
didengar oleh semua subjek penerima pesan. Demikian pula kata-kata yang diucapkan disampaikan jelas, juga mudah ditangkap maknanya.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4. Efek Komunikasi