2.4. Sikap
Sikap adalah keteraturan tertentu dalam hal perasaan, pemikiran, dan predisposisi tindakan seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya
Azwar, 2007:85. Menurut Notoatmodjo 2010:146 sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.
Sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yaitu: a. Menerima receiving
Menerima diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan sti ulus yang diberikan objek.
b. Merespon responding Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas
yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas
pekerjaan itu benar atau salah, adalah bahwa orang menerima ide tersebut. c. Menghargai valuing
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
d. Bertanggung jawab responsible Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dipilihnya dengan segala resiko
merupakan sikap yang paling tinggi Notoatmodjo, 2010:148.
Universitas Sumatera Utara
2.5. Landasan Teori
Menurut David K. Berlo dalam Effendy 2003:256, penambahan pengetahuan dapat dilakukan dengan pemberian informasi stimulus. Pemberian
komunikasi ini dapat digambarkan dengan model S-M-C-R. Model ini adalah singkatan dari Source sumber, Message pesan, Channel saluran, dan Receiver
penerima. Sebagaimana diungkapkan Berlo, sumber adalah pihak yang menciptakan pesan, baik seseorang ataupun suatu kelompok. Pesan adalah terjemahan gagasan ke
dalam kode simbolik, seperti bahasa atau isyarat, saluran adalah medium yang membawa pesan, dan penerima adalah orang yang menjadi sasaran komunikasi
Effendy, 2003:256. Menurut model S-M-C-R, sumber komunikator dan penerima pesan
komunikan dipengaruhi oleh faktor-faktor ketrampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial dan budaya. Pesan dikembangkan berdasarkan elemen,
struktur, isi, perlakuan, dan kode. Salurannya berhubungan dengan panca indra : melihat, mendengar, menyentuh, membaui, dan merasai merasapi Mulyana,
2011:162. Salah satu kelebihan model S-M-C-R ini adalah model ini tidak terbatas pada
komunikasi publik atau komunikasi massa, namun juga komunikasi antarpribadi dan berbagai komunikasi tertulis. Model ini bersifat heuristik merangsang penelitian,
karena merinci unsur-unsur yang penting dalam komunikasi. Model ini dapat memandu anda meneliti efek ketrampilan komunikasi penerima atas penerimaan
Universitas Sumatera Utara
pesan yang dikirimkan kepadanya, atau meneliti ketrampilan pembicara komunikator Mulyana, 2011:163.
Gambar 2.1. Model Komunikasi S-M-C-R
2.6. Kerangka Konsep