yang digunakan sebagai pedoman pengajaran. Dengan pengetahuan yang dimiliki siswa kelas VII diharapkan dapat menarik minat siswa untuk membaca cerpen anak
yang pada akhirnya dapat memberikan tanggapan terhadap cerpen anak tersebut.
2. Sampel Penelitian
Sebagian anggota populasi disebut sampel. Sampel yang dijadikan sumber data harus bersifat representatif dan mewakili keadaan populasi. Populasi dan
sampel dalam penelitian ini ada dua, yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 1 Borobudur Magelang tahun pelajaran 20152016 dan cerpen anak Harian Kompas Minggu
edisi tahun 2015.
a. Teknik Pengambilan Sampel Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Borobudur
Magelang
Sampel yang diambil adalah sebagian dari populasi siswa kelas VII yang berjumlah 222 siswa, yang terdiri atas 7 kelas dengan masing-masing kelas rata-
rata terdiri dari 30 siswa. Pemilihan siswa kelas VII SMP karena siswa kelas VII diktegorikan sebagai anak-anak yang masuk ke dalam tahap operasi formal atau
tahap awal menuju remaja dengan usia 11 atau 12 tahun ke atas. Siswa pada tahap ini dikategorikan sebagai anak yang sudah mampu berpikir secara ilmiah, teoretis,
dan mampu memecahkan masalah. Dengan pengetahuan yang dimiliki siswa kelas VII, diharapkan dapat menarik minat siswa untuk membaca cerpen anak yang
dimuat di Harian Kompas Minggu. Pada akhirnya, siswa diharapkan dapat memberikan tanggapan terhadap cerpen-cerpen tersebut.
Penentuan sampel adalah berdasarkan random sampling atau teknik sampling secara acak. Adapun sampel yang digunakan adalah siswa kelas VII A
dan VII B SMP Negeri 1 Borobudur tahun ajaran 20152016. Siswa kelas VII A
berjumlah 32 siswa dan kelas VII B berjumlah 32 siswa sehingga total sampel dalam penelitian ini berjumlah 64 siswa.
b. Teknik Pengambilan Sampel Cerpen Anak Harian Kompas Minggu 2015
Teknik pengambilan sampel dalam menentukan cerpen anak ini adalah purpose sampling atau sampel pertimbangan. Penggunaan teknik ini dilakukan
dengan cara membaca semua cerpen untuk menentukan cerpen yang diambil sebagai sampel. Kemudian, memilih beberapa cerita yang respresentatif sebagai
wakil populasi. Cerpen anak yang dimuat dalam Kompas Minggu edisi bulan Januari-
Desember tahun 2015 berjumlah 53 buah. Dalam penelitian yang jumlah anggota
populasinya memiliki kesamaan karakteristik, besarnya jumlah sampel menjadi kurang penting. Adapun cerita yang dimuat dalam Kompas Minggu memiliki jenis
cerita yang bermacam-macam, yaitu cerita realisme, dongeng, fabel, cerita historis, dan lain-lain. Pada penelitian ini, cerita yang digunakan, yaitu cerita dengan genre
realisme atau cerita yang ada pada lingkungan sekitar cerita nyata karena cerita yang disajikan sesuai untuk siswa kelas VII.
Adapun cerpen anak yang digunakan sebagai sampel adalah “Pembual” 4
Januari 2015 , “Misteri Pohon Rambutan” 22 Februari 2015, “Nenek Sirih” 26
April 2015 , “Koran Bekas” 5 Juli 2015, dan “Tanda Tangan Palsu” 27 Desember
2015. Kelima cerita tersebut dipilih berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita yaitu tema yang diangkat memiliki keberagaman dan sangat tepat untuk
perkembangan jiwa anak pada tahap usia operasi formal. Tema dalam sampel yang dipilih bercerita tentang kecerdasan dalam menyelesaikan persoalan, kejujuran, dan