52
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek handphone Siemens.
C. Pembahasan
Setelah penulis melakukan analisis untuk mencari pengaruh ketidakpuasan konsumen, tingkat keterlibatan konsumen, dan kebutuhan
mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek maka berikut ini penulis mencoba memberikan pembahasan dan menyimpulkan dari analisis
tersebut. 1. Ketidakpuasan konsumen
Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa ketidakpuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek.
Konsumen sudah merasa bahwa fitur, desain kemasan, garansi produk, harga, dan ukuran handphone Siemens sudah sangat sesuai dengan harapan
konsumen. Semakin ketidakpuasan konsumen meningkat maka semakin meningkat juga keputusan perpindahan merek, atau dengan kata lain semakin
konsumen merasa puas maka konsumen cenderung untuk tidak berpindah merek. Konsumen yang tidak puas akan mudah untuk berubah pikiran bila
mendapat tawaran yang lebih baik, sedangkan konsumen yang merasa sangat puas lebih sukar untuk mengubah pilihan karena kepuasan yang tinggi
menciptakan kelekatan emosional terhadap merek Kottler, 1997 : 36 . 2. Tingkat keterlibatan konsumen
53
Tingkat keterlibatan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Hasil penelitian ini bertentangan
dengan hipotesis penelitian yaitu tingkat keterlibatan konsumen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Teori yang
menyatakan bahwa tingkat keterlibatan yang tinggi maka untuk perpindahan merek akan sangat kecil. Namun karena karakteristik responden dalam hal ini
mahasiswa yang menganggap bahwa produk handphone sebagai suatu mode sehingga menyebabkan ada perbedaan asumsi antara teori dengan hasil
penelitian. 3. Kebutuhan mencari variasi
Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa kebutuhan mencari variasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek.
Semakin konsumen membutuhkan variasi maka keputusan perpindahan merek juga semakin meningkat, dengan kata lain konsumen tidak berpindah merek
jika konsumen tidak membutuhkan variasi dalam pembeliannya. Kebutuhan mencari variasi termasuk dalam proses pengambilan keputusan pembelian
oleh konsumen yang didasarkan atas perspektif eksperiental yaitu tindakan yang dihasilkan dari adanya kebutuhan manusia pada perasaan dan emosinya
Sutisna, 2002 : 17 . Jadi konsumen yang memiliki kelekatan emosional yang tinggi dengan merek handphone Siemens akan cenderung loyal terhadap
merek tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
4. Ketidakpuasan konsumen, tingkat keterlibatan konsumen, kebutuhan mencari variasi
Penemuan terakhir dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji hipotesis keempat dengan teknik analisis regresi berganda membuktikan
bahwa ketidakpuasan konsumen, tingkat keterlibatan konsumen, dan kebutuhan mencari variasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
keputusan perpindahan merek. Konsumen merasa bahwa handphone Siemens sudah sangat sesuai dengan harapan konsumen. Berarti semakin konsumen
merasa puas maka konsumen cenderung untuk tidak mudah berpindah merek. Hasil wawancara langsung dengan responden diketahui bahwa responden
sudah terbiasa menggunakan handphone Siemens. Ini menunjukkan bahwa perilaku pembelian yang berdasarkan kebiasaan merupakan salah satu cara
untuk mengurangi resiko pembelian. Misalnya ketidaksesuaian dengan cara pengoperasian, ketidaksesuaian dengan fasilitas menu handphone. Meskipun
konsumen memiliki preferensi merek namun konsumen cenderung untuk tidak berpindah merek karena persepsi konsumenj terhadap handphone Siemens
sudah sangat baik dan konsumen memiliki kelekatan emosional dengan Siemens. Maka perilaku konsumen yang demikian akan cenderung loyal
terhadap merek tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
Sebagai akhir dari penulisan skripsi yang berupa laporan penelitian ini, dalam bab ini akan disampaikan beberapa kesimpulan yang relevan dengan hasil penelitian yang
telah dilakukan, saran-saran serta keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian.
A. Kesimpulan