14
E. Perilaku Konsumen
Ilmu-ilmu sosial mengartikan perilaku konsumen hanyalah menyangkut kegiatan-kegiatan yang tampak jelas atau mudah diamati, tetapi
perkembangan sekarang mengakui bahwa kegiatan yang jelas terlihat hanyalah merupakan satu bagian dari proses pengambilan keputusan
decision process. Jadi analisis perilaku konsumen yang realistis hendaknya menganalisis juga proses-proses yang tidak dapat atau sulit diamati, yang
selalu menyertai setiap pembelian. Menurut Basu Swastha dan T. Hani Handoko 2000 : 10 perilaku
konsumen adalah kegiatan – kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa – jasa
termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Sedangkan menurut Engel, Blackwell
dan Miniard 1994 : 3 perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan
produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Dari kedua pengertian tersebut ada dua elemen
penting dari arti perilaku konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang semua ini melibatkan individu dalam menilai,
mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa ekonomis. Pengambilan keputusan konsumen berbeda-beda, tergantung pada
jenis keputusan pembelian. Assael membedakan empat jenis perilaku pembelian konsumen dikutip dalam Sutisna, 2002 : 48-49 :
15
a. Complex decision making
Konsumen yang melakukan pembeliannya dengan pembuatan keputusan timbul kebutuhan, mencari informasi dan mengevaluasi
merek serta memutuskan pembelian, dan dalam pembeliannya memerlukan keterlibatan tinggi.
b. Brand loyalty
Konsumen yang melakukan pembelian terhadap suatu merek tertentu secara berulang-ulang dan konsumen mempunyai
keterlibatan tinggi dalam proses pembeliannya. c.
Limited decision making Konsumen melakukan pembeliannya dengan pembuatan
keputusan, dan pada proses pembelian konsumen merasa kurang terlibat.
d. Inertia
Perilaku konsumen yang dalam pembelian atas suatu merek produk berdasarkan kebiasaan, dan pada saat melakukan pembelian
konsumen merasa kurang terlibat.
F. Kepuasan Konsumen