F. Viskositas
Viskositas memiliki peranan penting pada beberapa bentuk sediaan. Viskositas merupakan faktor penting dalam peningkatan stabilitas gel dan
membuat suatu bentuk sediaan mudah diaplikasikan. Seorang farmasis akan mempertimbangkan viskositas untuk meningkatkan stabilitas sediaan yang
diformulasikan Allen, 2002. Pengujian viskositas dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis viskometer berdasarkan kebutuhan formulator Garg
et al, 2002
G. Daya Sebar
Metode yang paling sering digunakan untuk pengukuran daya sebar adalah parallel-plate. Keuntungan dari metode ini adalah sederhana dan mudah
untuk dilakukan dan tidak memerlukan banyak biaya. Akan tetapi, metode ini juga kurang sensitif dan akurat sehingga data yang didapat harus dihitung lagi secara
manual Garg et al., 2002.
H. Freeze Thaw
Freeze Thaw merupakan salah satu metode uji stabilitas yang memungkinkan peneliti untuk menentukan apakah formula yang dihasilkan
merupakan formula yang stabil pada berbagai jenis kondisi penyimpanan. Cara pengujiannya adalah menyimpan formula pada berbagai kondisi perubahan suhu
yang tergolong ekstrim Ba, 2009. Suhu ruangan dikategorikan menjadi 5 bagian, yaitu suhu lemari pembeku -20
C - 0 C, suhu rendah 0
C - 8 C, suhu ruangan
terkendali 15 C - 30
C, suhu hangat 30 C - 40
C, dan suhu tinggi ≥40 C
Syamsuni,2006. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji stabilitas freeze thaw dianjurkan untuk sediaan berbasis cairan. Karena uji ini dapat melihat kemungkinan perubahan pemisahan yang terjadi
selama proses freeze thaw berlangsung. Freeze adalah kondisi penyimpanan suhu rendah pada suhu ≤0
C dan thaw adalah kondisi penyimpanan pada suhu ruangan ±25
C selama masing masing 24 jam Ba, 2009.
I. Uraian Tanaman
1. Sistematika tanaman
Citrus Bergamia adalah sebagai berikut : Kingdom
: Plantae Divisi
: Magnoliophyta Kelas
: Magnoliopsida Sub Kelas
: Rosidae Ordo
: Sapindales Famili
: Rutaceae Genus
: Citrus Spesies
: Citrus Bergamia Navara dan Mannucci,2015
2. Uraian tanaman
Ciri jeruk Bergamot antara lain, daun hijau dengan bunga putih oval. Buah bergamot seukuran jeruk, jika sudah masak buahnya berwarna kuning
mirip lemon, dan memiliki aroma menyenangkan. Buah Bergamot tumbuh di pohon-pohon kecil yang mekar selama musim dingin. Buah memiliki aroma
pedas, lembut, ringan dan menyegarkan. Di Calabria, Bergamot digunakan sebagai obat herbal untuk malaria serta digunakan dalam aromaterapi.
Banyak yang memanfaatkan minyak Bergamot untuk membantu proses pencernaan, untuk mengobati infeksi saluran kemih, dan juga penyakit yang
berhubungan dengan kolik. Minyak esensial bergamot dapat menyembuhkan kulit berjerawat, eksim, bisul dan masalah kulit lainnya. Selain itu juga dapat
digunakan sebagai penghilang bau mulut Hartanto,2010.
3. Kandungan kimia minyak atsiri jeruk bergamot
Komponen utama dari minyak atsiri jeruk bergamot terbagi menjadi 2 bagian yaitu minyak yang mudah menguap 93-96 dari total dan sisanya
minyak yang tidak mudah menguap 4-7 dari total fraksi. Bagian fraksi yang mudah menguap tergabung dari monoterpen dan seskuiterpen hidrokarbon,
oxygenated derivates, aliphatic aldehydes, alkohol dan ester Dugo dan Bonaccorsi, 2014. Komposisi dari monoterpen sebagai berikut limonene 25-
53, linalool 2-20, linalyl acetate 15-40, - terpinene, dan -pinene
Mondello et al, 1998. Bagian fraksi tidak mudah menguap 4-7 mengandung pigments, waxes, coumarins, psoralens dan bergamottine Dugo et al., 2000
4. Manfaat minyak atsiri jeruk bergamot
Kandungan minyak atsiri jeruk bergamot atau Bergamot Essential Oils BEO telah dilaporkan memiliki banyak kegunaan, diantaranya adalah :
a. Aktivitas antimikroba
Minyak atsiri jeruk bergamot memiliki aktivitas antibakteri dan antifungal kepada C. jejuni, E. Coli, L. Monocytogenes, B. Cereus dan S. Aureus.
Minyak atsiri jeruk bergamot juga memiliki aktifitas terhadap spesies Candida dan dermaotphytes secara in vitro. Dari semua kandungan minyak atsiri yang
memiliki aktivitas antimikroba linalool dinyatakan sebagai bagian paling efektif terhadap komponen antibakteri.
b. Aktivitas anti inflamasi
Kadar efektif aktivitas anti inflamasi minyak atsiri jeruk bergamot adalah 0,10 mlkg , dan median dosis efektif dari minyak atsiri jeruk bergamot mendekati
0,079 mlkg Navara dan Mannucci,2015.
J. Landasan Teori
Gel merupakan sistem semisolid yang terdiri dari dispersi molekul- molekul kecil atau besar di dalam pembawa cairan berair yang membentuk seperti
jeli dengan penambahan gelling agent Allen, 2002. Keberadaan gelling agent diperlukan dalam pembuatan sediaan gel, fungsinya sebagai penjaga konstituen
cairan dan padatan dalam bentuk gel yang stabil dan baik Rowe et al, 2009. Keberadaan Humektan juga diperlukan dalam sediaan gel, berfungsi sebagai
penjaga kelembaban dari sediaan gel, kondisi gel yang terlalu kering akan mengurangi kenyamanan pada saat digunakan dan dapat mengakibatkan iritasi
Rowe et al, 2009. Pada penelitian ini digunakan HPMC sebagai gelling agent dan gliserin
sebagai humektan. Dengan melakukan perubahan level tinggi dan rendah formula terhadap 2 faktor diatas, peneliti hendak mengetahui perbedaan dari sifat
fisik yang akan dihasilkan. Sifat fisik yang dimaksud adalah viskositas dan daya sebar sediaan. Tujuan akhir adalah dapat diketahui komposisi gelling agent dan
humektan yang optimal digunakan pada sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot.
J. Hipotesis
1. Terdapat pengaruh dari komposisi HPMC sebagai gelling agent dan gliserin
sebagai humektan pada formula gel hand sanitizer dengan zat aktif minyak atsiri jeruk bergamot. Peningkatan komposisi HPMC dan Gliserin akan
berbanding lurus dengan respon viskositas dan daya sebar yang diteliti. 2.
Ditemukan area optimal pada sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot yang memenuhi karakteristik sediaan gel hand sanitizer yang baik.
16
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian