PENDAHULUAN Ompu i : kajian ulang atas pemakaian gelar Ephorus HKBP.

Ompu i |2 memiliki kuasa yang sangat besar di dalam sistem organisasi Episkopal yang digunakan oleh HKBP. 3 Itu artinya, Jabatan Ephorus menaungi 30 distrik dan 3.533 jemaat HKBP yang terdiri 743 Ressort 4 , 15 Persiapan Ressort dan 3.275 jemaat, 109 Persiapan Jemaat Parmingguon dan 150 Pos Pelayanan yang menyebar di seluruh dunia termasuk wilayah luar negeri, yakni Amerika Serikat California, New York, Colorado, dan Fontana. 5 Namun dari sistem organisasi yang digunakan oleh HKBP, saya melihat, ada yang menarik dari jabatan Ephorus HKBP, yakni penyebutan Ephorus sebagai Ompu i. Penyebutan ini sering diucapkan oleh jemaat ataupun para kaum imam di HKBP, walaupun para kaum imam cenderung lebih dominan menggunakannya. Penyebutan ini tidak tercantum di dalam Aturan Peratuan HKBP, bahkan di dalam eklesiologi ilmu tentang gereja tidak ada satu gelar atau jabatan gerejawi untuk istilah Ompu i. Saya melihat bahwa penyebutan ini bukanlah suatu panggilan yang bersifat sapaan sehari-hari, melainkan menjadi sapaan resmi, mengingat sapaan tersebut turut ditampilkan di media-media HKBP. Misalnya saja situs resmi HKBP yang menampilkan sapaan tersebut. 6 Demikian juga dengan Majalah Surat Parsaoran SP Immanuel milik HKBP yang menampilkan sapaan tersebut: “…Menurut penuturan Ompu i Ephorus, ada keunikan dari bapak rendah hati ini dalam 3 Bentuk kuasa Ephorus dalam Aturan Peraturan HKBP 2002, misalnya: pemutasian para kaum imam dari tingkat jemaat hingga distrik, rapat-rapat penting di HKBP, dll. 4 Distrik adalah Kumpulan dari Ressort, sedangkan Ressort adalah kumpulan dari berbagai jemaat, Pos Pelayanan, Parmingguon. 5 Berdasarkan Almanak HKBP 2017. 6 Lih. http:hkbp.or.idindex.php20160511ompui-ephorus-menjamu-makan-malam- bersama-pemenang-hkbp-kids-soccer-ii Di akses pada 17 Mei 2016. Ompu i |3 mendidik anak- anaknya untuk tetap rendah hati…” 7 Dari contoh-contoh tersebut sangat jelas bahwa para kaum imam Pendeta, Guru Huria, Bibelvrouw dan Diakones atau pengerja di HKBP sendiri secara sengaja dan sepakat menggunakan sapaan Ompu i ini. Hal ini menandakan bentuk pengkondisian terhadap jemaat perihal menciptakan proyeksi yang sama dalam memandang Ephorus HKBP. Namun selain dari media-media milik HKBP, beberapa media lokal di Sumatera Utara turut juga menampilkan sebutan Ephorus ini. Salah satunya adalah harian Suara Indonesia Baru SIB yang merupakan media sekuler untuk konsumsi publik milik Keluarga Besar almarhum Jend. Purn M. Panggabean: “Dalam khotbahnya Ompu i Ephorus HKBP mengatakan …” 8 Dan masih ada lagi beberapa media publik yang menyebut Ephorus sebagai Ompu i. Namun yang pasti gelar ini bagi masyarakat Batak pada umumnya dan jemaat HKBP secara khusus adalah sesuatu yang common sense. Di HKBP, pemakaian gelar Ompu i kepada Ephorus menambah kuasa dalam jabatan Ephorus HKBP. Jurang hirarki semakin tampak melebihi kapasitas dari sistem organisasi. Hal ini terlihat dari pola perilaku para pengikut kepada Ephorus HKBP. Dari pengalaman saya, paling tidak hal ini sangat terasa dalam beberapa hubungan atau relasi kuasa, yakni pertama, hubungan antara Ephorus dengan para kaum imam Pendeta, Bibelvrouw, Guru Huria dan Diakones dan kedua hubungan Ephorus dengan jemaat atau kaum awam. 9 7 Surat Parsaoran Immanuel HKBP edisi No. 9 September 2015 Tahun ke-125, hl. 21. 8 Di ambil dari http:hariansib.comobile?open=contentid=23590 . Di akses pada 24 Oktober 2015. 9 Dari pengalaman saya, bentuk perilaku pengikut kepada Ompu i Ephorus misalnya dengan bentuk penyambutan Ephorus ke jemaat-jemaat bak melebihi raja, misalnya penyediaan hotel berbintang, pengalungan bunga dan tor-tor tarian Batak, serta pemberian cinderamata, dsb.