4.3.5. Uji Normalitas
Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Skewness Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk
menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat
ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar 2,58.
Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariat diantara 2,58 dan itu berarti asumsi
normalitas terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel berikut:
Tabel 4.8. Uji Normalitas
Assessment of normality Variable min
max kurtosis
c.r. X11
5 7 0.363
1.483 X12
5 7 0.581
2.371 X13
5 7 0.762
3.110 X14
5 7 0.194
0.792 X15
5 7 0.304
1.239 X21
5 7 0.148
0.605 X22
5 7 0.334
1.363 X23
5 7 0.245
1.000 Y1
5 7 0.555
2.265 Y2
5 7 0.768
3.136 Y3
5 7 0.028
0.115
Multivariate -0.772 -0.228
Batas Normal ± 2,58
Sumber: Data Diolah
4.4. Structural Equation Modelling
4.4.1. Evaluasi Model One – Step Approach to SEM
Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter- parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan
dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang
diestimasi secara bersama-sama one-step approach to SEM. One-step approach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta
validitas dan reliabilitas data sangat baik. Hair.et.al, 1998. Hasil estimasi dan fit model one-step approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi AMOS
4.01 terlihat pada gambar dan tabel Goodness of Fit dibawah ini. Gambar 4.1
X1
X15 er_5
1 1
X14 er_4
1
X13 er_3
1
X12 er_2
1
X11 er_1
1
X2 X23
er_8
1 1
X22 er_7
1
X21 er_6
1
Y
Y1 er_9
1 1
Y2 er_10
1
Y3 er_11
0.05
d_arp
1
d_arc
1
d_arb
1
Model Pengukuran Struktural Brand Extention, Brand Image Loyalitas P
Model Specification : One Step Approach-Bas engguna
e Model
1
Sumber: data diolah Tabel 4.9.
Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One- Step Approach – Base Model
Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Kriteria Hasil
Nilai Kritis
Evaluasi Model
CminDF 2.645 ≤ 2,00
kurang baik Probability 0,000
≥ 0,05 baik
RMSEA 0,129 ≤ 0,08
kurang baik GFI 0,837
≥ 0,90 kurang baik
AGFI 0,749 ≥ 0,90
kurang baik TLI 0,821
≥ 0,95 kurang baik
CFI 0,860 ≥ 0,94
kurang baik
Sumber: Data Diolah
Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya belum
menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori
belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Gambar 4.2
X1
X15 er_5
1 1
X14 er_4
1
X13 er_3
1
X12 er_2
1
X11 er_1
1
X2 X23
er_8
1 1
X22 er_7
1
X21 er_6
1
Y
Y1 er_9
1 1
Y2 er_10
1
Y3 er_11
1 0.05
d_arp
1
d_arc
1
d_arb
1
Model Penguk Brand Extention, Brand Im
Model Specification : One St uran Struktural
age Loyalitas Pengguna ep Approach-Modification Model
Sumber: data diolah Tabel 4.10.
Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One- Step Approach – Eliminasi
Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Kriteria Hasil
Nilai Kritis
Evaluasi Model
CminDF 0.817 ≤ 2,00
baik Probability 0.876
≥ 0,05 baik
RMSEA 0.000 ≤ 0,08
baik GFI 0.935
≥ 0,90 baik
AGFI 0.900 ≥ 0,90
baik TLI 1.016
≥ 0,95 baik
CFI 1.000 ≥ 0,94
baik
Sumber: Data Diolah
Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach modifikasi ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil
evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya
didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model.
4.4.2. Uji Hipotesis Kausalitas