Jenis Mikroorganisme Pertumbuhan Mikroorganisme

Gambar 2.1 Jaringan Makanan pada Timbunan Kompos Polprasert,1996 dalam Setiawan 2007 Jumlah mikroorganisme pada awal proses dekomposisi bahan organik akan sangat menentukan lamanya pengomposan, sehingga untuk mempercepat proses dekomposisi diperlukan jumlah mikroorganisme dalam jumlah yang banyak.

2.4.1 Jenis Mikroorganisme

Menurut Alaigan 2008 jenis mikroorganisme dapat dibedakan menjadi a. Mikroorganisme mesofilik Mikroorganisme yang membutuhkan oksigen untuk dapat mendekomposisikan bahan organik dan dapat bekerja pada kondisi mesofilik yaitu antara 30-45ºC. Mikroorganisme ini berfungsi untuk memperkecil ukuran partikel zat organik sehingga luas permukaan partikel bertambah. b. Mikroorganisme fakultatif Mikroorganisme yang dapat mendekomposisikan bahan organik dengan adanya oksigen maupun tanpa oksigen. Mikroorganisme ini dapat bekerja pada kondisi mesophili maupun thermophili yaitu antara 30-55ºC. c. Mikroorganisme termofilik Mikroorganisme yang dapat mendekomposisikan bahan organik dalam kondisi tanpa oksigen. Mikroorganisme ini dapat bekerja pada kondisi termofilik yaitu antara 45-65ºC. Mikroorganisme ini berfungsi untuk menguraikan bahan organik yang telah diperkecil oleh bakteri mesofilik sehingga bahan organik dapat terdegradasi dengan cepat. Untuk tiap mikroorganisme yang bekerja pada pengomposan memiliki temperatur dimana laju metabolismenya dapat bekerja secara maksimal, sehingga mikroorganisme yang bekerja dapat diketahui dari temperatur proses yang terjadi.

2.4.2 Pertumbuhan Mikroorganisme

Pertumbuhan mikroorganisme dalam pengomposan dapat dibedakan dalam 4 empat fase, yaitu : a. Fase Laten Menunjukkan waktu yang diperlukan mikroorganisme untuk beradaptasi dan membentuk koloni pada lingkungan baru yaitu pada tumpukan kompos. b. Fase Pertumbuhan Ditunjukkan dengan adanya peningkatan suhu hingga level mesofilik 25-40 ºC. c. Fase Termofilik Dimana temperatur mengalami kenaikan paling tinggi. Fase ini merupakan fase dimana proses stabilisasi sampah dan pembunuhan patogen paling efektif. d. Fase Maturasi Dimana temperatur menurun hingga level mesofilik atau sama dengan suhu ambien. Terjadi fermentasi tahap kedua yang berjalan lambat seperti proses pembentukan humus, yaitu transformasi beberapa zat organik menjadi koloid humus yang berhubungan dengan mineral-mineral besi, kalsium, nitrogen, dll dan akhirnya menjadi humus. Untuk tiap mikroorganisme yang bekerja pada proses pengomposan memiliki temperatur dimana laju metabolismenya dapat bekerja secara maksimal, sehingga mikroorganisme yang bekerja dapat diketahui dari temperatur proses yang terjadi. Pola temperatur dan pertumbuhan mikroorganisme dalam tumpukan kompos pada masing-masing fase dapat dilihat dalam Gambar 2.2 : T em p era tu r o C La te n P er tum bu ha n M es o filik → Termofilik Mesofilik Ambien W aktu Bakteri, jamur, actinomycetes Konsumen tingkat Kedua dan ketiga B ak ter i Gambar 2.2 Pola Temperatur dan Pertumbuhan Mikroorganisme dalam tumpukan Kompos Polprasert, 1996

2.5 Biostarter M - 16