Kondisi Awal Sampah V HASIL DAN PEMBAHASAN

39

BAB I V HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Awal Sampah

Kondisi awal sampah adalah kondisi dimana sampah organik yang telah dipisahkan dari sampah anorganik melalui sortasi sebelum dilakukan variasi penambahan limbah padat rumah potong hewan, dan M-16, yang dapat mempercepat pengomposan. Kondisi awal sampah UPN “Veteran“ JATIM dapat dilihat pada Tabel 4.1 : Tabel 4.1 Kondisi Awal Sampah UPN “Veteran“ JATIM Parameter Komposisi Suhu ºC 30 pH 6.1 Kadar air 32.12 C-organik 30.23 N-total 1.8 Rasio CN 16.79 Sumber : Hasil Pengukuran Kondisi awal sampah UPN “Veteran“ JATIM memiliki suhu yang masih rendah, kisaran suhu yang ideal dalam proses pengomposan yaitu 55º C - 70º C dengan suhu minimum 45º C selama proses pengomposan Pusdakota Ubaya, 2005 . Hal ini menunjukkan masih minimnya aktivitas mikroorganisme dalam mendekomposisikan bahan organik, sehingga perlu dilakukan penambahan biostarter untuk mempercepat pertumbuhan mikroorganisme dalam mendekomposisi bahan organik yang dapat menghasilkan panas Setiawan, 2007. Kondisi awal sampah UPN “Veteran“ JATIM memiliki pH yang bersifat netral yaitu 6,1. Hal itu sudah memenuhi kriteria pH dalam pengomposan antara 6-8 CPIS,1992. pH biasanya turun karena sejumlah mikrooganisme tertentu merubah sampah organik menjadi asam organik, kemudian mikroorganisme jenis lainnya akan memakan asam organik tersebut sehingga menyebabkan pH naik kembali sampai mendekati neteral. Kondisi ini menunjukkan telah adanya aktivitas mikroorganisme dalam mendekomposisikan bahan organik Pusdakota Ubaya. 2005 . Kadar air pada kondisi awal sampah UPN “Veteran“ JATIM cukup rendah, menurut Polprasert,1989 dalam Pusdakota Ubaya. 2005 kadar air yg baik antar 50 – 70 . Komposisi sampah yang digunakan dalam pengomposan merupakan jenis sampah organik dengan kadar air rendah seperti sisa sayur- sayuran, daun-daunan, sisa daun pembungkus dan sisa makanan. Proses pengomposan memerlukan penambahan limbah padat rumah potong hewan yang banyak mengandung nutrien sebagai sumber energi untuk membangun sel- sel baru mikroorganisme dan biostarter M-16 untuk memperbanyak jumlah mikroorganisme dalam awal pengomposan sehingga dapat memenuhi standar pengomposan aerobik 50 – 60 CPIS,1992. Kondisi awal rasio CN sampah UPN “Veteran“ JATIM masih belum sesuai dengan kriteria awal pengomposan yang disarankan untuk pengomposan antara 20:1-40:1 dengan rasio terbaik adalah 30:1 CPIS, 1992. Hal itu disebabkan sampah UPN “Veteran“ JATIM yang digunakan memiliki unsur karbon yang rendah dan unsur nitrogen yang tinggi, sehingga rasio CN yang dimiliki masih rendah dan belum memenuhi kriteria yang disarankan. Maka diperlukan penambahan dengan limbah padat rumah potong hewan yang memiliki unsur karbon yang tinggi dengan unsur nitrogen yang rendah, sehingga didapatkan perbandingan rasio CN 30:1 pada awal pengomposan.

4.2 Limbah Padat Rumah Potong Hewan