dikarenakan begitu banyak orang yang dilibatkan dalam pengambilan keputusan rujukan ibu. Lamanya waktu untuk memutuskan rujukan sangat memungkinkan
untuk timbulnya masalah kesehatan lain pada ibu bersalin sehingga menambah penyakit dan kesakitan ibu sendiri. Kebiasaaan yang dilakukan dengan melibatkan
banyak orang dikarenakan suami dapat dipersalahkan apabila memutuskan sendiri untuk merujuk ibu, terlebih bila keputusannya mengakibatkan sesuatu hal terjadi pada
ibu bersalin. Bahkan tidak hanya dipersalahkan, suami dapat dihukum secara adat karena berbuat tanpa meminta pertimbangan keluarga, tokoh agama dan tokoh adat.
Banyaknya proses yang dilakukan sebelum mengambil keputusan merujuk ibu mengakibatkan lambatnya pengambilan keputusan sehingga mempengaruhi keadaan
ibu ketika dirujuk.
5.2 Pengaruh Faktor Dana dengan Keterlambatan Rujukan Ibu Bersalin
Data mengenai dana diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner sebagai panduan wawancara yang dilakukan pada 19 responden. Berdasarkan hasil analisis
dengan uji statistik chi square menunjukkan nilai probabilitas untuk faktor dana terhadap keterlambatan rujukan ibu bersalin yaitu p = 0,057 0,05, artinya faktor
dana tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan keterlambatan rujukan ibu bersalin.
Hasil penelitian tersebut tidak sesuai dengan pernyataan Manuaba 2001 bahwa salah satu yang menyebabkan ibu terlambat dirujuk adalah kesulitan dalam
dana. Berdasarkan penelitian, faktor dana memiliki peranan dalam memutuskan
untuk merujuk ibu bersalin ke rumah sakit. Hal dilihat dari jawaban 15 orang 78,9
Universitas Sumatera Utara
responden yang mengatakan masalah keuangan menjadi kendala untuk membawa ibu ke rumah sakit. Bahkan ada 11 orang 57,9 mengatakan bahwa mencari uang
tambahan sebelum merujuk ibu. Namun dari hasil analisis dengan uji statistik chi square, diketahui bahwa faktor dana tidak mempunyai hubungan yang bermakna
dengan keterlambatan rujukan ibu bersalin dan dengan uji statistik regresi logistik berganda bahwa faktor dana tidak memberikan pengaruh dalam keterlambatan ibu
bersalin dirujuk ke rumah sakit. Faktor dana dapat diatasi dengan cepat dengan saling membantu diantara anggota keluarga. Sejalan dengan mengambil keputusan keluarga,
masalah dana juga dibicarakan bersama. Di Kabupaten Nias, gotong royong masih dimungkinkan terjadi sehingga faktor dana dapat cepat teratasi.
5.3 Faktor Geografis dengan Keterlambatan Rujukan Ibu Bersalin
Data mengenai faktor geografis diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner sebagai panduan wawancara yang dilakukan pada 19 responden.
Berdasarkan hasil analisis dengan uji statistik chi square menunjukkan nilai probabilitas untuk faktor geografis terhadap keterlambatan rujukan ibu bersalin ke
RSUD Gunungsitoli yaitu p = 0,179 0,05, artinya faktor geografis tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan keterlambatan rujukan ibu bersalin.
Hasil penelitian tersebut, tidak sesuai dengan pernyataan Manuaba 2001 bahwa salah satu yang menyebabkan ibu terlambat dirujuk adalah terlambat
diperjalanan karena faktor geografis. Keadaan geografis di pulau Nias dengan keberadaan RSUD Gunungsitoli
sebagai tempat rujukan sangat memungkinkan untuk terjadinya keterlambatan rujukan ibu bersalin. Jarak yang jauh akan membutuhkan waktu yang lama
Universitas Sumatera Utara
diperjalanan, apalagi bila akses jalan atau kendaraan tidak mendukung. Kendaraan umum yang beroperasi dengan waktu terbatas turut menyumbang masalah dalam
mengatarkan rujukan ke rumah sakit. Selain itu, sarana ambulans di puskesmas yang tidak merata disetiap daerah juga menjadi penghambat dalam mendapatkan
transportasi untuk merujuk ibu ke rumah sakit.
5.4 Faktor Penolong Persalinan dengan Keterlambatan Rujukan Ibu Bersalin