spesialis Obgin, oleh dokter ibu dirujuk ke RSUD atas indikasi plasenta previa totalis dan dianjurkan untuk opname. Namun mendengar hal tersebut, suami memutuskan
untuk mengumpulkan semua keluarga untuk merembukannya dulu. Ibu baru dibawa ke rumah sakit karena rasa sakit yang menjalar dan darah yang banyak keluar dari
jalan lahir, setelah sebelumnya ditolong oleh dukun beranak. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “faktor yang berhubungan dengan keterlambatan rujukan ibu bersalin ke RSUD Gunungsitoli, Kabupaten Nias”.
1.2 Rumusan Masalah
Banyaknya ibu bersalin yang terlambat dirujuk ke RSUD Gunungsitoli, Kabupaten Nias.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keterlambatan rujukan ibu bersalin ke RSUD Gunungsitoli, Kabupaten Nias.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Diketahuinya hubungan antara keputusan keluarga dengan keterlambatan rujukan ibu bersalin ke RSUD Gunungsitoli, Kabupaten Nias.
2. Diketahuinya hubungan antara faktor dana dengan keterlambatan rujukan ibu bersalin ke RSUD Gunungsitoli, Kabupaten Nias.
3. Diketahuinya hubungan antara faktor geografis jarak, waktu dan akses dengan keterlambatan rujukan ibu bersalin ke RSUD Gunungsitoli, Kabupaten
Nias.
Universitas Sumatera Utara
4. Diketahuinya hubungan antara penolong persalinan ibu bersalin dengan keterlambatan rujukan ibu bersalin ke RSUD Gunungsitoli, Kabupaten Nias.
1.4 Manfaat Peneliltian
1. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka meningkatkan upaya pencegahan terlambatnya rujukan terhadap ibu bersalin.
2. Hasil penelitian untuk menambah wawasan dan pengetahuan kesehatan masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan ibu.
3. Hasil penelitian sebagai referensi kepada pemerintah dalam mengoptimalkan upaya penurunan AKI di pulau Nias dan Provinsi Sumatera Utara khususnya,
dan Indonesia pada umumnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keterlambatan Rujukan
Keterlambatan mendapatkan pelayanan kesehatan yang tepat merupakan salah satu penyebab kematian yang tinggi pada ibu bersalin, khususnya di negara
berkembang dengan sarana dan fasilitas terbatas. Di negara Indonesia sendiri, sarana dan fasilitas kesehatan masih belum merata diberbagai daerah dan ditambah lagi
dengan biaya kesehatan yang tidak murah. Hal ini mengakibatkan masyarakat masih memilih pengobatan tradisional yang mudah ditemukan dengan biaya lebih
terjangkau. Namun penanganan yang tidak tepat membuat timbulnya penyakit lain atau komplikasi dari penyakit sehingga lebih parah. Padahal sebagaian besar
kematian yang dihadapi masih dapat diselamatkan, bila pertolongan pertama dapat diberikan secara adekuat Wahyuningsih, 2009 .
Sumber keterlambatan adalah kemiskinan dan pengetahuan yang rendah dan kurangnya pengertian kesejajaran antara pria dan wanita. Keterlambatan pengambilan
keputusan untuk merujuk karena perlu mendapat restu suami, keluarga, dan pemuka masyarakat. Selain itu, keterlambatan terjadi karena kekurangan dana dan pada
akhirnya keterlambatan memberikan pertolongan di tempat rujukan darurat dan komprehensif Manuaba, 2001.
Sistem rujukan merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan di mana terjadi pelimpahan tanggung jawab timbal balik atas kasus atau masalah kesehatan yang
timbul secara horizontal maupun vertikal, baik kegiatan pengiriman penderita, pendidikan maupun penelitian Saifuddin, 2010.
Universitas Sumatera Utara