2.4 Penanganan Kegawatdaruratan
Kasus gawatdarurat obstetri ialah kasus obstetri yang apabila tidak segera ditangani berakibat kesakitan yang berat, bahkan kematian ibu dan janinnya. Kasus
ini merupakan penyebab utama kematian ibu, janin, dan bayi baru lahir. Mengenal kasus gawat darurat obstetri secara dini sangat penting agar
pertolongan yang cepat dan tepat dapat dilakukan. Mengenal kasus tersebut tidak mudah dilakukan, bergantung pada pengetahuan, kemampuan daya pikir dan daya
analisis, serta pengalaman tenaga penolong. Karena kesalahan ataupun keterlambatan dalam menentukkan kasus dapat berakibat fatal Trijatmo, 2010.
2.4.1 Penilaian Awal
Dalam menentukan kondisi yang dihadapi, harus dilakukan pemeriksaan secara sistematis meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik umum, dan pemeriksaan
obstetrik. Penilaian awal ialah langkah pertama untuk menentukan dengan cepat kasus obstetri yang dicurigai dalam keadaan gawat darurat dan membutuhkan
pertolongan segera dengan mengidentifikasi penyulit komplikasi yang dihadapi. Fokus utama penilaian adalah apakah pasien mengalami syok hipovolemik, syok
septik, syok jenis lain syok kardiogenik, syok neurologik, dan sebagainya, koma, kejang-kejang, atau koma disertai kejang-kejang dan hal itu terjadi dalam kehamilan,
persalinan, pascapersalinan atau masa nifas Trijatmo, 2010. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi penilaian awal, yaitu :
1. Penilaian dengan melihat keadaan umum ibu inspeksi : a. Menilai kesadaran penderita : pingsan, koma, kejang-kejang, gelisah,
tampak kesakitan.
Universitas Sumatera Utara
b. Menilai wajah penderita : pucat, kemerahan, banyak berkeringat. c. Menilai pernapasan : cepat, sesak napas.
d. Menilai perdarahan dari kemaluan. e. Penilaian dengan periksa raba palpasi :
- Kulit : dingin, demam. - Nadi : lemahkuat, cepatnormal.
- Kaki atau tungkai bawah bengkak. 2. Penilaian tanda vital :
Tekanan darah, nadi, suhu dan pernapasan.
2.4.2 Penilaian Klinik Lengkap
Apabila pada penilaian awal tidak ditemukan tanda-tanda syok, maka dilanjutkan dengan pemeriksaan klinik lengkap meliputi anamnesis, pemeriksaan
fisik umum, dan pemeriksaan obstetri termasuk pemeriksaan panggul secara sistematis meliputi :
1. Anamnesis : diajukan kepada pasien atau keluarganya. -
Masalahkeluhan utama. -
Riwayat penyakitmasalah tersebut, termasuk obat-obatan yang sudah didapat.
- Tanggal haid pertama yang terakhir dan riwayat haid.
- Riwayat kehamilan sekarang.
- Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu termasuk kondisi
anaknya. -
Riwayat penyakit yang pernah diderita dan penyakit dalam keluarga.
Universitas Sumatera Utara
- Riwayat pembedahan.
- Riwayat alergi terhadap obat.
2. Pemeriksaan fisik umum : -
Penilaian keadaan umum dan kesadaran penderita. -
Penilaian tanda vital tekanan darah, suhu, nadi dan pernapasan. -
Pemeriksaan kepala dan leher. -
Pemeriksaan dada pemeriksaan jantung dan paru-paru. -
Pemeriksaan perut kembung, nyeri tekan atau nyeri lepas, tanda abdomen akut, cairan bebas dalam rongga perut.
- Pemeriksaan anggota gerak.
3. Pemeriksaan obstetri : -
Pemeriksaan vulva dan perineum. -
Pemeriksaan vagina. -
Pemeriksaan serviks. -
Pemeriksaan rahim besarnya, kelainan bentuk, tumor, dan sebagainya. -
Pemeriksaan adneksa. -
Pemeriksaan his frekuensi, lama, kekuatan, relaksasi, simetri dan dominasi fundus.
- Pemeriksaan janin :
4. Pemeriksaan panggul. 5. Pemeriksaan laboratorium.
2.4.3 Prinsip Umum Penanganan Gawatdarurat