Jenis Penelitian Analisis Data Kerangka Konsep Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah observasional, dengan metode pengumpulan data secara cross sectional yaitu pengumpulan seluruh variabel dilakukan pada waktu yang bersamaan. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUD Gunungsitoli Kabupaten Nias, terletak di Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 15, Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu dalam penelitian dimulai dari Februari sampai dengan Mei 2014. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah seluruh ibu bersalin yang dirujuk di RSUD Gunungsitoli, tahun 2014.

3.3.2 Sampel

Teknik pengambilan sampel secara consecutive artinya pasien yang datang pada saat penelitian dijadikan sebagai sampel. Sampel yaitu seluruh ibu bersalin yang datang dirujuk ke RSUD Gunungsitoli tanggal 20 – 31 Mei 2014, yang berjumlah 19 orang. Universitas Sumatera Utara

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.

3.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau keluarga melalui teknik wawancara sesuai dengan kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya dan observasi menggunakan cheklist.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari rekam medik dan catatan medik ruang kamar bersalin RSUD Gunungsitoli. 3.5 Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Dependen Keterlambatan rujukan ibu bersalin adalah terlambatnya proses mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih adekuat bagi ibu dalam proses persalinan. Batasannya dikatakan terlambat yaitu apabila ditemukan salah satu atau lebih indikasi yang memerlukan rujukan segera dalam proses kala persalinan namun penolong persalinan tidak segera merujuk dan melakukan tindakan intervensi lain untuk melanjutkan proses persalinan.

I. Kala I Persalinan

Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat frekuensi dan kekuatannya serta terjadi pembukaan serviks sampai pembukaan serviks lengkap 10 cm. Kondisi tidak terlambat jika dalam proses kala I persalinan ditemui indikasi rujukan segera, oleh penolong persalinannya ibu bersalin segera dirujuk ke RSUD Gunungsitoli. Universitas Sumatera Utara Indikasi untuk melakukan tindakan dan rujukan segera apabila dalam proses persalinan kala I ditemukan salah satu atau lebih penyulit, yaitu : 19. Riwayat bedah saesar. 20. Perdarahan pervaginam, dengan indikasi plasenta previa, plasenta letak rendah, solutio plasenta. 21. Persalinan kurang bulan usia kehamilan 37 minggu. 22. Ketuban pecah disertai dengan keluarnya mekonium kental. 23. Ketuban pecah lama lebih dari 24 jam atau ketuban pecah pada kehamilan kurang bulan usia kehamilan 37 minggu. 24. Tanda atau gejala infeksi : - Temperatur 38ºC. - Menggigil. - Cairan vagina dan cairan ketuban berbau busuk. 25. Pre-eklampsia atau hipertensi dalam kehamilan. 26. Tinggi fundus uteri 40 cm atau lebih makrosomia, polihidramnion, kehamilan ganda. 27. Gawat janin, ditandai dengan djj kurang dari 100 xmenit atau lebih dari 180 xmenit. 28. Primipara dalam fase aktif kala satu persalinan dengan penurunan kepala janin 55. 29. Presentasi bukan belakang kepala, seperti presentasi puncak kepala, presentasi dahi, presentasi muka, presentasi letak lintang, presentasi bokong, presentasi kaki. Universitas Sumatera Utara 30. Presentasi ganda majemuk, misalnya presentasi belakang kepala bersamaan dengan tangan. 31. Tali pusat menumbung jika tali pusat masih berdenyut. 32. Syok, ditandai dengan : - Nadi cepat, lemah 110 xmenit atau lebih. - Tekanan darah rendah sistolik 90 mmHg. - Berkeringat atau dingin, kulit lembab. - Nafas cepat 30 xmenit. - Cemas, kesadaran menurun atau tidak sadar. - Produksi urin sedikit 30 ccjam. 33. Tanda dan gejala fase laten berkepanjang : - Pembukaan serviks kurang dari 4 cm setelah 8 jam. - Kontraksi teratur lebih dari 2 kali dalam 10 menit. 34. Tanda dan gejala belum inpartu : - Frekuensi kontraksi kurang dari 2 kali dalam 10 menit dan lamanya kurang dari 10 detik. - Tidak ada perubahan pada serviks dalam waktu 1 hingga 2 jam. 35. Tanda dan gejala partus lama : - Pembukaan serviks mengarah ke sebelah kanan garis waspada patograf. - Pembukaan serviks kurang dari 1 cm per jam. - Frekuensi kontraksi kurang dari 2 kali dalam 10 menit dan lamanya kurang dari 40 detik. Universitas Sumatera Utara - Ibu sudah dipimpin meneran 2 jam untuk primigravida dan 1 jam untuk multigravida. 36. Gagal induksi dengan tanda : - Fetal distres. - Prolapus punikuli atau tangan. - Terjadi kelainan letak kepala janin. - Ketuban telah pecah lebih dari 6 jam. - Cairan induksi telah diberikan 1000 cc cairan dan dengan jumlah tetesan masimum 40 tetesmenit, namun his tidak adekuat.

II. Kala II Persalinan

Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap 10 cm dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kondisi tidak terlambat, jika ibu bersalin dalam proses kala II persalinan ditemui adanya penyulit yang memerlukan tindakan rujukan, segera dirujuk oleh penolong pertama persalinannya ke RSUD Gunungsitoli. Indikasi untuk melakukan tindakan dan rujukan segera selama kala II persalinan, bila ditemukan : 1. Syok, ditandai dengan : - Nadi cepat, lemah 110 xmenit atau lebih. - Tekanan darah rendah sistolik 90 mmHg. - Berkeringat atau dingin, kulit lembab. - Nafas cepat 30 xmenit. - Cemas, kesadaran menurun atau tidak sadar. - Produksi urin sedikit 30 ccjam. Universitas Sumatera Utara 2. Tanda dan gejala infeksi : - Nadi cepat 110 xmenit atau lebih. - Suhu lebih dari 38ºC. - Menggigil. - Air ketuban atau cairan vagina yang berbau. 3. Tanda dan gejala preeklampsia berat atau eklampsia : - Tekanan darah diastolik 110 mmHg atau lebih. - Tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih dengan kejang. - Nyeri kepala. - Gangguan penglihatan. - Kejang eklampsia. 4. Gawat janin, ditandai dengan djj kurang dari 100 xmenit atau lebih dari 180 xmenit. 5. Kepala bayi tidak turun : - Jika bayi tidak lahir setelah 2 jam meneran pada primigravida atau 1 jam pada multigravida. 6. Tanda-tanda distosia bahu : - Kepala bayi tidak melakukan putar paksi luar. - Kepala bayi keluar kemudian ditarik kembali ke dalam vagina kepala kura-kura. - Bahu bayi tidak lahir. 7. Cairan ketuban berwarna hijau, dapat diakibatkan karena kehamilan postdate atau persentasi bokong. Universitas Sumatera Utara 8. Tanda tali pusat menumbung : - Tali pusat teraba atau terlihat pada waktu pemeriksaan dalam. 9. Kehamilan kembar tak terdeteksi.

III. Kala III dan IV Persalinan

Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Kala IV persalinan dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir setelah 2 jam. Kondisi tidak terlambat, jika dalam proses persalinan pada kala III atau kala IV ditemui indikasi rujukan segera, oleh penolong pertama persalinannya ibu bersalin segera dirujuk ke RSUD Gunungsitoli. Indikasi untuk melakukan tindakan dan rujukan segera selama kala III dan kala IV persalinan, bila ditemukan : 1. Tanda retensio plasenta yaitu plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit walau manajemen aktif kala tiga telah dilaksanakan. 2. Tanda atau gejala avulsi putus tali pusat : - Tali pusat putus. - Plasenta belum atau tidak lahir. 3. Tanda atau gejala bagian plasenta yang tertahan : - Bagian permukaan plasenta yang menempel pada ibu hilang. - Bagian selaput ketuban hilangrobek. - Perdarahan pasca persalinan. 4. Tanda atau gejala atonia uteri, yaitu tidak adanya kontraksi uterus setelah plasenta lahir, ditandai dengan : - Perdarahan pasca persalinan. Universitas Sumatera Utara - Uterus lembek dan tidak berkontraksi. 5. Tanda atau gejala robekan vagina, perineum atau serviks, terutama pada tingkat III dan tingkat IV. 6. Tanda atau gejala syok : - Nadi cepat, lemah 110 xmenit atau lebih. - Tekanan darah rendah siastolik 90 mmHg. - Berkeringat atau dingin, kulit lembab. - Nafas cepat 30 xmenit. - Cemas, kesadaran menurun atau tidak sadar. - Produksi urin sedikit 30 ccjam. 7. Tanda atau gejala dehidrasi : - Meningkatnya nadi 100 xmenit. - Temperatur tubuh diatas 38°C. - Urine pekat. - Produksi urin sedikit 30 ccjam. 8. Tanda atau gejala infeksi : - Nadi cepat 110 xmenit atau lebih. - Temperatur tubuh diatas 38ºC. - Menggigil. - Cairan vagina yang berbau. 9. Tanda atau gejala preeklampsia berat atau eklampsia : - Tekanan darah diastolik 90-110 mmHg. - Proteinuria. Universitas Sumatera Utara

3.5.2 Variabel Independen

Defenisi operasional variabel independen adalah sebagai berikut: 1. Keputusan keluarga yaitu yang membuat keputusan untuk tindakan rujukan dalam keluarga suami, bapak, ibu, mertua dan saudarai kandung dan cara pengambilan keputusannya. 2. Faktor dana adalah kesediaan uang dari keluarga dalam menghadapi rujukan ibu ke RSUD Gunungsitoli. 3. Faktor geografis yaitu jarak, waktu, dan akses yang dibutuhkan untuk ke RSUD Gunungsitoli. - Jarak yaitu angka yang menunjukan seberapa jauh antara tempat persalinan dengan RSUD Gunungsitoli. - Waktu yaitu lamanya proses rujukan hingga sampai ke RSUD Gunungsitoli. - Akses yaitu : ketersediaan transportasi untuk menuju RSUD Gunungsitoli. 4. Penolong persalinan adalah semua orang yang menolong dan menangani proses persalinan ibu, tempat bersalin dan yang merujuk ibu bersalin sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Gunungsitoli. 3.6 Aspek Pengukuran 3.6.1 Variabel Dependen Ibu bersalin yang dirujuk ke RSUD Gunungsitoli, dikategorikan : Tidak terlambat = jika ibu dalam kala persalinan dengan satu atau lebih indikasi rujukan segera, langsung dirujuk oleh penolong persalinan pertama ke RSUD Gunungsitoli; tanpa melakukan intervensi lain Universitas Sumatera Utara yang berhubungan dengan usaha untuk melanjutkan proses persalinan tersebut. Terlambat = jika ibu dalam kala persalinan dengan satu atau lebih indikasi rujukan segera, tidak langsung dirujuk ke RSUD Gunungsitoli.

3.6.2 Variabael Independen 1. Keputusan Keluarga

Variabel keputusan keluarga diukur dengan 7 pertanyaan, jika jawaban ya maka diberi skor 1 dan tidak diberi skor 0. Berdasarkan interpretasi jawaban responden, dibuat gambaran dan kesimpulan yang dikategorikan menjadi 2 dua kategori, yaitu : cepat dalam pengambilan keputusan dan lambat dalam pengambilan keputusan.

2. Faktor Dana

Variabel faktor dana diukur dengan 5 pertanyaan, jika jawaban ya diberi skor 1 dan jika tidak diberi skor 0. Berdasarkan interpretasi jawaban responden, dibuat gambaran dan kemuadian yang dikategorikan menjadi 2 dua kategori, yaitu : ada tersedia dana dan tidak tersedia dana.

3. Faktor Geografis

Variabel faktor geografis diukur dengan 5 pertanyaan, jika jawaban adalah ya maka diberi skor 1 dan jika tidak diberi skor 0. Berdasarkan interpretasi jawaban responden, dibuat gambaran dan kesimpulan yang dikategorikan menjadi 2 dua kategori, yaitu : faktor geografis yang tidak sulit dan faktor geografis sulit. Universitas Sumatera Utara

4. Penolong Persalinan

Variabel penolong persalinan dinilai berdasarkan hasil cheklist instrumen penelitian. Berdasarkan interpretasi jawaban responden, dibuat gambaran dan kesimpulan yang dikategorikan menjadi 2 dua kategori : penolong persalinan kompeten dan penolong persalinan tidak kompeten. 3.7 Teknik Pengolahan Data Data yang sudah terkumpul diolah secara manual dan komputerisasi untuk mengubah data menjadi informasi. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data dimulai dari editing, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperlukan. Coding yaitu memberikan kode numerik atau angka kepada masing-masing kategori. Entry data yaitu memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base komputer.

3.8 Analisis Data

1. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi yang menggambarkan secara tunggal faktor yang berhubungan dengan keterlambatan rujukan ibu bersalin ke RSUD Gunungsitoli. Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel independen yaitu keputusan keluarga, faktor dana, faktor geografis dan penolong persalinan dengan variabel dependen yaitu keterlambatan rujukan ibu bersalin menggunakan uji Chi Square. Universitas Sumatera Utara

2.5 Kerangka Konsep Penelitian

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian. 2.6 Hipotesis Penelitian 1. Adanya hubungan antara keputusan keluarga dengan keterlambatan rujukan ibu bersalin ke rumah sakit. 2. Adanya hubungan antara faktor dana dengan keterlambatan rujukan ibu bersalin ke rumah sakit. 3. Adanya hubungan antara faktor geografis jarak, waktu dan akses dengan keterlambatan rujukan ibu bersalin ke rumah sakit. 4. Adanya hubungan antara penolong persalinan ibu bersalin dengan keterlambatan rujukan ibu bersalin ke rumah sakit. Faktor dana Faktor geografis Penolong persalinan [[ Keterlambatan rujukan ibu bersalin Keputusan Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum RSUD Gunungsitoli 4.1.1 Lokasi RSUD Gunungsitoli Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli adalah rumah sakit pemerintah kelas C yang berada di Kabupaten Nias, tepatnya di Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 15, Gunungsitoli, Kabupaten Nias, Propinsi Sumatera Utara. Rumah sakit ini merupakan satu-satunya rumah sakit pusat rujukan kesehatan di wilayah Kepulauan Nias. Adapun RSUD Gunungsitoli, mempunyai visi dan misi yaitu : Visi : Menjadi rumah sakit umum daerah dengan pelayanan, berkualitas, mandiri, terpercaya dan sebagai pusat rujukan di Kepulauan Nias tahun 2016. Misi : 1. Meningkatkan sumber daya manusia berkualitas yang memiliki kompetensi pada bidangnya melalui pelatihan berkesinambungan. 2. Melaksanakan upaya percepatan rumah sakit terakreditasi dan menjadi badan pelayanan umum. 3. Melaksanakan manajemen yang transparan, kredibel, dan akuntabel. 4. Meningkatkan pemenuhan ketersediaan sarana dan prasarana serta prosedur sederhana dan terjangkau.

4.1.2 Fasilitas Pelayanan yang Tersedia

I. Pelayanan Medis : 1. Instalasi Rawat Jalan a. Poli Penyakit Dalam Universitas Sumatera Utara