Terapi Hipertensi Pengaruh Perbedaan Faktor Sosio-ekonomi terhadap Prevalensi,

43 perbedaan yang signifikan antara pekerjaan out door dan in door terhadap kesadaran responden hipertensi. Hasil yang diperoleh yang berpenghasilan ≤ UMR memiliki angka kesadaran hipertensi lebih rendah dibandingkan dengan responden yang berpenghasilan UMR. Hasil uji statistik yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai p 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penghasilan ≤ UMR dan UMR terhadap kesadaran responden hipertensi. Hasil yang sama juga diperoleh pada penelitian Ahn 2013 bahwa terdapat pengaruh antara penghasilan dengan kesadaran hipertensi yaitu responden yang berpenghasilan tinggi lebih sadar terhadap hipertensi.

3. Terapi Hipertensi

Tabel X. Pengaruh Perbedaan Faktor Sosio-ekonomi terhadap Terapi Hipertensi di Dukuh Krodan Faktor Sosio- ekonomi Prevalensi Total p value OR 95 Cl Hipertensi Tidak Hipertensi n n n Pendidikan : ≤ SMP SMP Jumlah 13 20 33 52,0 55,6 54,1 12 16 28 48,0 44,4 45,9 25 36 61 100 100 100 0,706 0,805 0,380-1,706 Pekerjaan : Out door In door Jumlah 9 24 33 75,0 49,0 54,1 3 25 28 25,0 51,0 45,9 12 49 61 100 100 100 0,224 0,546 0,234-1,274 Penghasilan: ≤UMR UMR Jumlah 17 16 33 47,2 64,0 54,1 19 9 28 52,8 36,0 45,9 36 25 61 100 100 100 0,042 0,437 0,207-0,921 44 Hasil yang diperoleh responden dengan pendidikan ≤ SMP memiliki angka terapi yang hampir sama dengan responden dengan pendidikan SMP. Hasil yang sama juga diperoleh pada penelitian Grotto, et al., 2008 bahwa seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi lebih melakukan terapi hipertensi dibandingkan seseorang yang berpendidikan rendah. Akan tetapi, hasil uji statistik yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai p 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pendidikan ≤ SMP dan SMP dan terapi hipertensi. Hasil yang diperoleh responden yang bekerja out door memiliki angka terapi lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang bekerja in door. Hasil uji statistik yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai p 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pekerjaan out door dan in door terhadap terapi hipertensi. Berdasarkan analisis data, hasil yang diperoleh responden yang berpenghasilan ≤ UMR memiliki angka terapi lebih rendah dibandingkan dengan responden yang benghasilan UMR. Hasil yang sama juga diperoleh pada penelitian Bell, Adair and Popkin 2004 bahwa seseorang yang berpenghasilan tinggi lebih mudah untuk melakukan kontrol tekanan darah dan terapi hipertensi. Hasil uji statistik penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai p 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifika n antara penghasilan ≤ UMR dan UMR dengan terapi hipertensi. Nilai odds ratio yang diperoleh adalah 0,437 95CI: 0,207-0,921, artinya responden yang berpenghasilan ≤ UMR 45 melakukan terapi 0,4 kali lebih sedikit dibandingkan dengan responden yang bepenghasilan UMR. Hasil nilai p pada uji chi Square variabel penghasilan menunjukkan hasil yang sama dengan profil tekanan darah sistolik responden yang berpenghasilan UMR dengan nilai p 0,05, artinya terdapat perbedaan faktor sosio-ekonomi pada variabel penghasilan UMR terhadap tekanan darah sitolik. Hasil penelitian Pickering, Hall, Appel, Falkner, Graves, Hill et al, 2005 menyebutkan bahwa hipertensi sistolik biasanya ditemukan pada usia lanjut. 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran dan terapi responden hipertensi berdasarkan faktor risiko kesehatan di Dukuh Krodan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta (kajian faktor risiko kesehatan).

0 9 79

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (kajian faktor sosio-ekonomi).

0 1 96

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta.

0 2 87

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Jragung, Jogotirto, Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 1 84

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 2 85

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 0 79

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 0 75

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Jragung, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 2 109

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 0 84

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta kajian faktor sosio ekonomi

0 0 82