24
Penelitian ini dilakukan berkelompok dengan jumlah anggota sebanyak 12 orang, setiap dua orang meneliti satu dukuh sehingga terdapat 6 dukuh di
Kabupaten Sleman yang menjadi objek penelitian. Dukuh-dukuh yang menjadi tempat penelitian, antara lain dukuh Sembir, dukuh Blambangan, dukuh Jragung,
dukuh Sambisari, dukuh Kadirojo II, dan dukuh Krodan. Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di dukuh Krodan dengan kajian faktor sosio ekonomi.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara purposive sampling yaitu peneliti mengambil sampel dari suatu populasi dengan
kriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti yang sesuai dengan tujuan penelitian Siregar, 2013. Kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah
jumlah responden hipertensi berusia ≥ 40 tahun yang melakukan terapi hipertensi mencapai 30 responden.
Pada penelitian ini peneliti menetapkan 33 orang sebagaimana teorema yang menetapkan 30 responden. Tujuan peneliti menetapkan jumlah responden
terapi 30 adalah jika sampelnya besar maka data mendekati distribusi normal. Salah satu teorema yang berkaitan dengan distribusi normal adalah teorema limit
pusat. Teorema limit pusat menyatakan bahwa jika dari suatu populasi diambil sampel yang berukuran besar, maka distribusi sampling dari rata-rata sampel
mendekati distribusi normal. Pada umumnya distribusi sampling dari rata-rata sampel mendekati distribusi normal jika ukuran sampel termasuk dalam sampel
besar atau 30 responden Nurudin, Mara dan Kusnandar, 2014.
25
Gambar 4. Skema Teknik Pengambilan Sampel di Dukuh Krodan
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah Case Report Form CRF, sphygmomanometer digital, leaflet dan informed consent. Pengukuran
tekanan darah dilakukan dengan menggunakan sphygmomanometer digital. Case Report Form CRF adalah pedoman peneliti dalam mengelompokan berdasarkan
kriteria responden Lampiran 10. Informed consent adalah lembar persetujuan bahwa calon responden bersedia menjadi responden penelitian yang berisi
penjelasan tujuan penelitian, persetujuan keikutsertaan dalam penelitian, nama, tanda tangan, tanggal pengambilan data responden beserta tanda tangan dan nama
peneliti Lampiran 11. 17
Populasi di dukuh Krodan 1.548 orang, ≥ 40 tahun 672 orang
Total responden 239 orang Purposive
sampling: ≥ 30
responden yang terapi
Hipertensi 137 orang
Sadar hipertensi 61 orang
Terapi hipertensi 33 orang Tidak terapi
hipertensi 28 orang
Tidak sadar hipertensi 76
orang Tidak hipertensi
102 orang
26
I. Tata Cara Penelitian
Gambar 5. Skema Tata Cara Penelitian di Dukuh Krodan 1.
Observasi Awal
Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi dukuh yang tepat untuk diteliti dengan latar belakang belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya
tentang hipertensi. Berdasarkan observasi peneliti memilih warga dukuh Krodan untuk menjadi subyek penelitian tentang hipertensi. Pemilihan dukuh ini karena
di dukuh Krodan belum ada penelitian tentang prevalensi, kesadaran dan terapi hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi, sehingga peneliti merasa
perlu untuk melakukan penelitian dan diharapkan dapat menjadi prediktor awal
resiko hipertensi di dukuh Krodan. 2.
Permohonan Ijin dan Kerjasama
Permohonan izin dimulai dengan meminta surat ijin penelitian dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang selanjutnya akan diserahkan bersama
dilakukan observasi awal
dibuat surat permohonan izin
dan kerjasama dibuat informed
consent dan leaflet
seleksi dan penetapan calon
responden validitas dan
reabilitas instrumen
penelitian Pengukuran
tekanan darah, prevalensi,
kesadaran dan terapi
wawancara responden
pengelompokka n data
pengolahan data
27
proposal penelitian ke Kantor Kesatuan Bangsa Kabupaten Sleman untuk memberikan surat rekomendasi ijin penelitian di dukuh Krodan kepada Badan
Pemerintah Daerah BAPPEDA kota Yogyakarta. Permohonan izin penelitian juga ditujukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance. Permohonan ijin kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran
dan Kesehatan dilakukan untuk memenuhi etika penelitian karena penelitian
menggunakan tekanan darah manusia dan hasil penelitian dapat dipublikasikan.
Tujuan penerapan etik dalam suatu penelitian adalah untuk melindungi hak subyek dan peneliti selama kegiatan penelitian. Etika dalam penelitian
adalah 1perlindungan terhadap hak asasi subyek penelitian, 2keseimbangan antara manfaat dan risiko yang diperoleh subyek penelitian, 3menyertakan
informed consent, dan 4mengumpulkan proposal penelitian sebagai
pertimbangan institusi Rahayu, 2012. 3.
Pembuatan Informed Consent dan Leaflet
Informed consent yang dibuat harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Responden diminta untuk mengisi nama dan menandatangani informed consent. Leaflet berupa selembaran kertas
berukuran A4 yang bertujuan sebagai pedoman peneliti untuk memberikan beberapa informasi kepada responden tentang hipertensi meliputi definisi, tanda
dan gejala, klasifikasi, faktor-faktor yang mempengaruhi dan tips untuk mencegah dan mengendalikan hipertensi Lampiran 12.
28
4. Seleksi dan Penetapan Calon Responden
Pencarian responden penelitian dilakukan setelah mendapat ijin dari BAPPEDA kota Yogyakarta, Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan kepala dukuh Krodan, Kabupaten Sleman. Pencarian calon responden dilakukan
dengan door to door setiap pukul 16.00-20.00 WIB. Peneliti akan memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian kepada calon responden
kemudian responden diminta untuk mengisi nama, dan menandatangani pada
lembar informed consent. 5.
Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Instrumen yang memiliki validitas dan reliabilitas yang baik dapat dinyatakan dengan nilai CV coefficient of variation
5 Depkes RI, 2011. Azwar 1987 menyatakan bahwa validitas adalah sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu instrumen pengukur dalam melakukan fungsi ukurnya, artinya hasil ukur tersebut merupakan besaran yang mencerminkan secara tepat fakta
atau keadaan sesungguhnya dari apa yang diukur Matondang, 2009. Validitas pada penelitian dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran tekanan
darah dengan
menggunakan sphygmomanometer
digital terhadap
sphygmomanometer raksa yang digunakan di klinik dokter. Uji validitas dilakukan dengan cara melakukan pengukuran sebanyak 3 kali pada
sphygmomanometer digital dan sphygmomanometer raksa pada 3 responden
dengan tekanan darah normal dan 3 responden dengan hipertensi.
29
Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila hasil pengukuran dengan instrumen tersebut adalah sama jika pengukuran tersebut dilakukan pada orang
yang sama pada waktu yang berlainan atau pada kondisi yang sama. Reliabilitas berhubungan dengan masalah ketepatan alat ukur Pramesti, 2014. Reliabilitas
pada penelitian dilakukan dengan mengukur tekanan darah 3 responden dengan
5 kali pengukuran menggunakan sphygmomanometer digital. 6.
Pengukuran Tekanan Darah, Prevalensi, Kesadaran dan Terapi Responden Hipertensi
Pengukuraan tekanan darah responden menggunakan sphygmomanometer digital pengukur tekanan darah. Penggunaan sphygmomanometer digital
dipilih karena alat ini lebih mudah digunakan tanpa latihan yang mendalam. Pengukuran tekanan darah dilakukan sesuai dengan SOP yang telah dibuat
Lampiran 13. Peneliti akan menjelaskan hasil pengukuran tekanan darah kepada responden secara langsung setelah pengukuran. Pengukuran terhadap
prevalensi hipertensi dengan cara menghitung responden yang hipertensi. Pengukuran terhadap kesadaran dan terapi responden dilakukan dengan cara
wawancara langsung dengan responden Lampiran 14. 7.
Wawancara Responden
Setelah pengukuran tekanan darah kemudian dilakukan wawancara kepada responden terkait dengan nama, usia, sadar jika responden mengalami
hipertensi, terapi jika responden mengalami hipertensi atau obat apa saja yang dikonsumsi dan faktor sosio-ekonomi pendidikan terakhir, jenis pekerjaan dan
penghasilan responden dalam satu bulan. Wawancara yang dilakukan terhadap
30
responden merupakan wawancara terstruktur karena peneliti telah menyiapkan beberapa daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada semua responden
Lampiran 14. Informasi yang didapat dari responden akan dikelompokkan
sebagai data analisis. 8.
Pengelompokan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data primer yang diperoleh dari penelitian secara langsung terhadap responden di dukuh
krodan. Semua data digunakan dalam pengolahan data karena tidak ada data yang dihilangkan. Responden penelitian dikelompokkan berdasarkan
penggolongan usia, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan sehingga dapat diperoleh gambaran secara umum karakteristik responden penelitian di dukuh
Krodan, Kabupaten Sleman.
Penggolongan usia dibedakan menjadi 40-49 tahun dengan skala penilaian 1, 50-59 tahun dengan skala penilaian 2, 60-69 tahun dengan skala
penilaian 3, dan ≥ 70 tahun dengan skala penilaian 4. Pendidikan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu pendidikan ≤ SMP dan pendidikan UMR. Pekerjaan dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu pekerjaan in door dan pekerjaan out door. Penghasilan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu penghasilan
≤ UMR dan penghasilan UMR. Penelitian pada 239 responden di dukuh Krodan dapat
digolongkan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
31
9. Pengolahan Data
Proses yang dilakukan setelah pengumpulan data adalah pengolahan data dan analisis data. Langkah-langkah pengolahan data, antara lain editing, coding,
input, dan cleaning Norman, 2012. 1
Editing Melakukan pemeriksaan terhadap data CRF untuk memastikan bahwa data
yang diperoleh dari responden penelitian masuk dalam kriteria inklusi, kemudian data tersebut dipindahkan ke file Microsoft Excel.
2 Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode berupa angka pada data yang terdiri dari beberapa kategori. Melakukan pengkodean terhadap data yang
sudah dikumpulkan. 3
Input Pemasukan data ke dalam tabel dan mengolahnya dengan komputer.
4 Cleaning
Data yang telah dimasukkan ke dalam komputer dikoreksi kembali dengan data yang ada pada lembar CRF penelitian untuk memastikan kebenaran data,
setelah data akurat kemudian data dapat dianalisa.
J. Analisis Hasil Penelitian
Uji normalitas dilakukan untuk menyelidiki apakah data yang dikumpulkan mengikuti ditribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilihat dari
hasil Q-Q plot dan uji Kolmogorov-Smirnov. Pada penelitian ini peneliti
32
menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov karena jumlah sampel termasuk dalam sampel besar yaitu 30. Pada uji Kolmogorov-Smirnov, jika dipilih tingkat
signifikansi p 0,05, maka dapat dikatakan bahwa data mengikuti ditribusi normal Pramesti, 2014. Uji normalitas dilakukan pada variabel bebas pendidikan,
pekerjaan, dan penghasilan dan variabel terikat prevalensi, kesadaran dan terapi hipertensi
Pramesti, 2014. Uji anova bertujuan untuk menguji apakah rata-rata dari beberapa
kelompok sampel atau beberapa level dalam faktor memiliki perbedaan signifikan dan menguji apakah kelompok sampel atau beberapa level dalam faktor memiliki
varians populasi yang sama. Tingkat signifikansi p 0,05 dengan taraf kepercayaan 95 Wicaksono, 2006. Variabel yang diuji pada uji anova adalah tekanan darah
sitolik dan tekanan darah diastolik terhadap perbedaan usia. Tingkat signifikansinya α = 0,05. Uji T satu sampel dapat digunakan untuk membandingkan mean dari dua
kelompok Swarjana, 2012. Variabel yang diuji adalah tekanan darah sitolik dan tekanan darah diastolik terhadap faktor sosio-ekonomi. Tingkat signifika
nsinya α = 0,05.
K. Perumusan Hipotesis