b. Kebijakan deviden tidak berpengaruh signifikan terhadap reaksi
investor
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Signaling Theory
Signaling theory merupakan sinyal – sinyal informasi yang
dibutuhkan oleh investor untuk mempertimbangkan dan menentukan apakah para investor akan menanamkan sahamnya atau tidak pada
perusahaan yang bersangkutan Suwardjono dalam Listyanti, 2011. Signaling theory berakar pada teori akuntansi pragmatik yang mengamati
pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku pemakai yang memperhatikan pada pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku
pemakai informasi Suwardjono, 2005. Menurut Ghozali dan Chariri 2007 teori pragmatik menjelaskan pengaruh informasi akuntansi
terhadap perilaku pengambilan keputusan, dimana teori ini dimaksudkan untuk mengukur dan mengevaluasi pengaruh ekonomi, psikologis dan
sosiologi pemakai terhadap alternatif prosedur akuntansi dan media pelaporan. Pendekatan pragmatis dapat dilakukan dengan mengamati
reaksi pemakai laporan keuangan merupakan bukti bahwa laporan keuangan bermanfaat dan berisi informasi yang relevan.
Prinsip dari signaling theory adalah bahwa setiap tindakan mengandung
informasi karena
adanya asymmetric
information. Asymmetric information adalah kondisi dimana suatu pihak memiliki
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
informasi yang lebih banyak dari pada pihak lain. Misalnya, pihak manajemen perusahaan memiliki informasi yang lebih banyak
dibandingkan dengan pihak investor di pasar modal Pramastuti dalam Listyanti, 2011.
Teori sinyal membahas mengenai dorongan perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak eksternal. Dorongan tersebut
disebabkan karena terjadinya asimetri informasi antara pihak manajemen dan pihak eksternal. Untuk mengurangi asimetri informasi maka
perusahaan harus mengungkapkan informasi yang baik mengenai kondisi perusahaan kepada masyarakat luas karena melalui penyampaian
informasi tersebut dapat meyakinkan masyarakat untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Pihak luar tentunya hanya memiliki
informasi yang minimal mengenai kebenaran dari informasi yang disampaikan tersebut.
Oleh karena itu suatu kejadian atau pesan dikatakan mengandung informasi jika pesan tersebut menyebabkan perubahan keyakinan
penerima pasar modal dan memicu tindakan tertentu misalnya terefleksi dalam perubahan harga atau volume saham di pasar modal, dimana
tindakan tersebut diyakini sebagai akibat informasi dalam kejadian atau pesan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa informasi tersebut
bermanfaat. Dalam hal ini, perubahan harga atau volume saham yang diamati memberikan bukti adanya manfaat dari informasi tersebut. Jadi
dapat disimpulkan, sebuah informasi dapat dikatakan bermanfaat apabila
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
informasi tersebut benar-benar atau seakan-akan digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pemakai yang dituju, yang ditunjukkan
adanya asosiasi antara peristiwa event dengan return, harga atau volume saham di pasar modal Suwardjono, 2005.
Salah satu informasi wajib untuk diungkapkan oleh perusahaan adalah informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate
social responsibility. Menurut Nezz dkk dalam Ghozali dan Chariri, 2007 jika perusahaan secara sukarela mengungkapkan informasi
lingkungan yang bernuansa positif, maka tindakannya ini dapat mengurangi risiko berkurangnya kemakmuran yang mungkin dihadapi
perusahaan di masa mendatang. Hal ini menunjukkan sinyal positif bagi investor untuk menanamkan sahamnya.
2.2.2 Stakeholders Theory