24 Tuturan 4 berarti ‘O, ternyata nyora sudah bangun’. Umpatan dalam
tuturan tersebut berarti ‘nyonya, istri dari orang yang dihormati dan disegani’. Kom nene yang terdapat dalam tuturan 5 berarti ‘nenekmu’. Tuturan tersebut
memiliki arti ‘Apakah nenekmu yang berkata demikian?’. Tuturan 6 memiliki arti ‘Apakah Mam raja sudah kembali dari pasar?’. Mam raja dalam
tuturan tersebut berarti ibumama dari sang raja. Jadi secara sederhana dapat diartikan sebagai ibumama dari seorang pemimpinpenguasa. Tuturan 7 berarti
‘Jangan suka mencari masalah dengan ata ndaina’. Ata ‘orang’, ndaina ‘suwanggi’. Suwanggi adalah ‘setan yang suka berkeliaran pada malam hari
dengan mengeluarkan isi dalam perutnya dan terbang mencari mangsa’.
2.1.3 Umpatan yang Menunjuk Referen Manusia Berupa Bagian Tubuh Manusia
Anggota tubuh yang sering digunakan untuk mengumpat biasanya merupakan anggota tubuh yang berkaitan erat dengan aktivitas seksual.
Alasannya, aktivitas seksual bersifat sangat pribadi dan kurang sopan jika dibicarakan oleh orang lain. Selain itu, organ-organ tubuh yang tergolong penting
juga dipakai untuk menngumpat. 8
Ini anak kapala kahiwu betul. 9
Memang manusia puki mai. 10
Kecil-kecil kaki kareta juga. 11
Lo’jang satu, ko makan apa saja? 12
Kareko pakke, kena tiup angin satu kali malayang. 13
Dem kajowa ju ikut manari.
25 14
Kalo su ada itu katala ngadha kita macam perang su di sini. 15
Saya punya ana ku’du su mau nika padahal. 16
Jang sampe itu lahu liat kau lagi. 17
Oo, ana millanggu. Mar sini 18
Nguddumu Kabiar sa tir pi lagi. 19
Kom kere Apa su sa sendiri. 20
Mette katto, hanya dem gigi se yang keliatan. 21
Macam hebat-hebat saja ini lau. 22
Perempuan telle, maen gila bodo. Tuturan 8 berarti ‘Anak ini selalu cengeng’. Kapala: kepala, kahiwu:
cengeng, jadi kapala kahiwu berarti orang yang selalu cengeng, merengek. Umpatan yang terdapat dalam tuturan 9 puki: kelamin wanita, mai: ibumama.
Umpatan kaki kareta dalam tuturan 10 berarti orang yang selalu keluyuran, jarang berada di rumah, seperti kereta yang sedang berjalan; kaki: kaki, kareta:
kereta. Umpatan yang terdapat di dalam tuturan 11 berarti ‘orang yang tinggi, kurus, berbadan tipis’. Arti tuturan tersebut berarti ‘menanyakan apa saja yang
telah dimakan oleh orang dengan kondisi fisik tersebut [sehingga memiliki tinggi seperti itu]’. Umpatan di dalam tuturan 12 kareko berarti ‘kurus, kerempeng’
pakke ‘kodok tanah, berwarna hitam, dan sangat kecil’. Arti tuturan 12 adalah ‘Kareko pakke, sekali ditiup angin kau melayang seketika.’. Tuturan 13
mengandung umpatan kajowa yang berarti ‘perut babi yang tergantung karena terlampau gemuk; buncit’. Arti tuturan tersebut ‘Kajowanya juga seakan ikut
menari.’. Umpatan katala ngadha dalam tuturan 14 berarti ‘mulut yang terus
26 berbunyi seperti gong’, katala ‘gong’ ngadha ‘mulut’. Arti tuturan tersebut ‘Jika
sudah ada katala ngadha, suasana kita di sini sudah seperti orang yang berperang.’. Tuturan 15 berarti ‘Ana ku’duku akan menikah’. Ana ‘anak’ ku’du
‘kecil, sedikit’, ana ku’du sering diartikan ‘kecil, kerdil, berukuran minim’. Umpatan lahu yang terdapat dalam tuturan 16 sebenarnya berarti ‘bagian inti
pada buah nangka’, namun benda itu sering dipakai untuk menyebut kelamin laki- laki dikarenakan adanya persamaan bentuk. Arti tuturan tersebut ‘Jangan sampai
lahu itu melihatmu lagi.’. Tuturan 17 mengandung umpatan ana milla yang berarti ana ‘anak’ milla ‘miskin, tak punya apa-apa’. Arti tuturan tersebut ‘Oo,
ana millaku, kemarilah’. Nguddumu, umpatan yang terdapat di dalam tuturan 18 memiliki arti ‘gigimu’. Umpatan ini mirip seperti umpatan matamu dalam
bahasa Jawa. Arti tuturan tersebut ‘Nguddumu Saya tidak akan pergi [ke sana] lagi.’. Umpatan kkom kere yang terdapat di dalam tuturan 19 berarti ‘pantatmu’.
Umpatan ini mirip dengan umpatan mbahmu dalam bahasa Jawa. Tuturan tersebut berarti ‘Kom kere Masa aku sendiri.’. Tuturan 20 memilki umpatan mette katto
yang berarti orang yang berkulit sangat hitam; mette ‘hitam’ katto ‘keras’, dalam hal ini ‘pekat’. Arti tuturan tersebut adalah ‘Mette katto, hanya giginya yang
kelihatan.’. Tuturan 21 berarti ‘Seperti orang hebat saja [kau berkelakuan] lau.’ Umpatan lau pada tuturan tersebut berarti ‘kemaluan laki-laki’. Umpatan yang
terdapat dalam tuturan 22, telle berarti ‘kelamin wanita. Arti tuturan tersebut ‘Perempuan telle, jangan bercanda di luar batas [berlebihan, seperti orang
bodoh].’.
27
2.1.4 Umpatan yang Menunjuk Referen Manusia Berupa Jabatan