PELAKSANAAN PENDIDIKAN IMAN BAGI ANAK BERUMUR 0-16

63 Purwodadi. Tahun 1952, Romo Kanjeng Soegiyopranata SJ menugaskan seorang guru dari Kolese Santo Yusuf yaitu Suratman. Pada tahun 1953 yaitu Ign. Siswadi, FA. Suprapta, Joni Ngadimin. Pada tahun 19541955 yaitu C. Masrin. TA. Rebiyo, Hertanto Suyadi, Haryono, Jatmiko Paijo, Hardono, Wiyadi, Iksan, Y. Sunarta, Is. Rubingan, Subirin, Suwisno Sunaryanta, YB. Sulardi. Tahun-tahun ini, Romo Soetapanitra SJ, pastor pembantu Paroki dari Gedangan Semarang mulai mencari domba-domba yang tersebar di tengah-tengah hutan, lereng-lereng serta di tengah rawa-rawa yang tersebar di seluruh daerah Purwodadi Grobogan. Tahun 1955 Bapak Tedjasukisma, Bapak Karno, dan Bapak Siyat mengusahakan tanah untuk lokasi persekolahan bahkan tempat ibadah bagi domba-dombanya. Akhirnya ditemukan sebuah bangunan bekas penyimpanan senjata-senjata kuno yang kosong karena telah dibawa Belanda serta bekas asrama karyawan Dinas Sosial. Di tempat itu, mereka membangun 2 ruangan kelas, 1 ruang penjaga, dan 1 WC. Kebetulan di Wirosari terdapat kayu-kayu bangunan yang kemudian digunakan untuk membangun gedung sekolah yang dikenal dengan Caritate. Warga menceritakan bahwa pada tahun-tahun ini sudah ada permandian anak-anak. Penambahan jumlah warga, juga terjadi karena perpindahan warga Katolik dari kota atau Paroki lain atau mereka yang menikah dengan orang Purwodadi. Pada tahun 1955 itu pula Romo Kanjeng sudah memberikan sakramen penguatan yang pertama di Purwodadi. Karena luasnya daerah pastoral di daerah Purwodadi Grobogan, maka Serikat Yesus menyerahkan daerah ini kepada Kongregasi Misionaris Keluarga Kudus MSF Tim Penyusun HYMK Purwodadi, 2013: 5-6. 64 b. Purwodadi sebagai Stasi dari Paroki St. Yohanes Evangelista Kudus 1957- 1967 Pelayanan pastoral Warga Katolik Purwodadi pada masa ini dilayani dari Paroki Kudus yaitu oleh Romo Adrianus de Koning. Karena kedekatan jarak, rupanya pelayanan berorientasi ke daerah Wirosari. Romo Adrianus de Koning, juga sering dibantu oleh Romo Huneker MSF., Romo Van der Valg MSF., Romo Van der Peet MSF juga Romo FX. Prajasuta MSF. Sebagaimana dicatat dalam Buku Permandian Paroki Purwodadi, tahun-tahun ini justru terjadilah penambahan jumlah permandian baru yang cukup menggembirakan. Dalam tahun 1965 ada 27 orang, tahun 1966 ada 81 orang, tahun 1967 ada 221 orang. Pada tahun 1967, usaha warga untuk mendirikan sebuah bangunan gereja mulai menampakkan hasil yang nyata. Sebuah tanah orang bekas Asisten Residen yang berada di utara alun-alun Purwodadi resmi menjadi tanah untuk gereja Katolik. Ada banyak orang yang ingin menggagalkan berdirinya bangunan gereja, termasuk dari kalangan Gereja Katolik sendiri. Usaha penggagalan itu, juga melibatkan seorang pejabat teras Gubenur Jawa Tengah. Berkat pola pendekatan Romo Paroki, usaha penggagalan itu mampu di atasi bersama. Letak tanah seluas 100m x 80m yang diajukan Paroki, diubah oleh tim yang dibentuk oleh Bapak Gubenur Munadi, 80m memanjang ke timur dan 80m memanjang ke selatan. Dalam rangka mengatasi kesulitan yang ada untuk memperoleh tanah di mana gereja akan berdiri. Warga Katolik mengadakan novena tiga kali berturut-turut mohon perlindungan dan limpahan berkat dari Hati Yesus Maha Kudus. Tuhan mendengarkan doa warga Katolik Purwodadi. Sebagai ungkapan rasa syukur atas kemurahan Hati Yesus Maha Kudus sehingga permohonan warga dikabulkan,