Tata Cara Bertelepon Mendengarkan Wawancara Tokoh dan Menulis Hal-Hal Penting yang Dikemukakannya

142 Kompetensi Berbahasa Indonesia SMPMT s VII sopan, baik, dan benar. Untuk itu, kamu perlu memerhatikan tata cara bertelepon secara benar .

2. Tata Cara Bertelepon

Cara menelepon yang menyenangkan dan efisien berpengaruh terhadap citra kepribadian s eseorang m aupun kewibawaan s uatu instansi. B erikut beberapa tata cara yang perlu kamu perhatikan dalam bertelepon. a. Jika kamu sebagai penelepon, hendaknya memerhatikan hal-hal berikut. 1 Meyakinkan kebenaran nomor telepon yang hendak dihubungi agar tidak salah sambung. 2 Menyiapkan pokok pembicaraan yang akan disampaikan agar pembicaraan tidak melantur. 3 Pembicaraan dilakukan dengan singkat dan jelas. b. Jika kamu sebagai penerima telepon, hendaknya memerhatikan hal-hal berikut. 1 Memerhatikan keadaan dan berbicara dengan sopan serta ramah saat menerima telepon. 2 Menyediakan alat untuk men- catat saat menerima telepon jika ada hal-hal yang perlu dicatat. 3 Menyebutkan identitas diri. 4 Bertanya dengan sopan mak- sud penelepon. 5 Tidak menutup pembicaraan dalam telepon terlebih dahulu. Jika terpaksa menutup lebih dahulu, gunakan kata yang bijak. Misalnya, “Maaf, saya akhiri dulu pembicaraan ini, ya” Kesantunan berbahasa dalam bertelepon meliputi pilihan kata, ungkapan, ekspresi, dan susunan kalimat saat berbicara. Contoh kalimat yang efektif dan bahasa yang santun dalam bertelepon: 1. Halo, selamat siang. Bisa minta tolong bicara dengan Bapak Rudi? 2. Salah sambung? Oh, maaf kami telah mengganggu Bapak. Bagian-bagian dalam percakapan melalui telepon: 1. salam pembuka perkenalan diri, 2. pembuka percakapan, 3. inti pembicaraan 4. penutup, 5. salam penutup. Di unduh dari : Bukupaket.com 143 Teknologi Komunikasi Untuk itu, perhatikan contoh percakapan melalui telepon berikut. Pada hakikatnya, berkomunikasi melalui telepon sama dengan bercakap-cakap tatap muka, terutama dalam hal sopan santun berbahasa. Perhatikan kutipan berikut Sari : Mengangkat gagang telepon, lalu menekan nomor telepon. Terdengar bunyi “tut” panjang dan suara “halo”. “Ya, halo..., selamat sore. Di sini Sari, bisakah saya bicara dengan Lina?” Yang dituju : “Baik, tunggu sebentar.” diam sebentar Lina : “Halo, Sari, apa kabar?” Sari : “Baik-baik saja, Lin Oh ya, mengapa kamu juga belum datang? Kawan-kawan sudah lama menunggumu, mereka akan marah kalau kamu sampai tidak datang.” Lina : “Ya, tunggu sebentar, aku pasti datang. Mama menyuruhku pergi ke warung. Maklum, kami tidak punya pembantu. Maaf, tunggu dulu, ya” Sari : “Baiklah, aku tunggu. Jangan lama-lama, terima kasih.”

3. Memerankan Percakapan Melalui Telepon