2.4 CSR Corporate Social Reponsibility
Konsep tanggung jawab sosial perusahaan telah dikenal sejak awal 1970, yang secara umum diartikan sebagai kumpulan kebijakan dan praktik yang
berhubungan dengan stakeholder, nilai-nilai, pemenuhan ketentuan hukum, penghargaan masyarakat, lingkungan, serta komitmen dunia usaha untuk
berkontribusi dalam pembangunan secara berkelanjutan Corporate Social Reponsibility CSR dan tidak hanya merupakan kegiatan kreatif perusahaan dan tidak
terbatas hanya pada pemenuhan aturan hukum semata, Chairil, 2007. Cook 1994 dalam Supriyanto 2004 menyatakan pembangunan masyarakat
merupakan konsep yang berkaitan dengan upaya peningkatan atau pengembangan masyarakat menuju kearah yang positif. Sedangkan Giarci 2001 dalam Supriyanto
2004 memandang community development sebagai suatu hal yang memiliki pusat perhatian dalam membantu masyarakat pada berbagai tingkatan umur untuk tumbuh
dan berkembang melalui berbagai fasilitasi dan dukungan agar mereka mampu memutuskan, merencanakan dan mengambil tindakan untuk mengelola dan
mengembangkan lingkungan fisiknya serta kesejahteraan sosialnya. Proses ini berlangsung dengan dukungan collective action dan networking yang dikembangkan
masyarakat. Bartle 2003 dalam Supriyanto 2004 mendefinisikan community development sebagai alat untuk menjadikan masyarakat semakin komplek dan kuat.
Ini merupakan suatu perubahan sosial dimana masyarakat menjadi lebih komplek, institusi lokal tumbuh, collective power-nya meningkat serta terjadi perubahan secara
kualitatif pada organisasinya.
2.5 Pendapatan
Ada beberapa definisi pengertian pendapatan dari para ahli antara lain Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers 1982: 20, pendapatan adalah seluruh
penerimaan baik berupa uang maupun barang baik dari pihak lain maupun dari hasil sendiri. Dengan dinilai sejumlah uang atas harga yang berlaku pada saat itu.
Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers 1982: 66 juga membedakan pendapatan menjadi dua yaitu pendapatan yang berupa uang dan pendapatan yang
berupa barang. Pendapatan yang berupa uang yaitu segala penghasilan yang berupa
uang yang sifatnya reguler dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau kontra prestasi, sumber-sumber utama adalah:
1 dari gaji dan upah yang diperoleh dari kerja pokok, kerja sampingan, kerja
lemburan, dan kerja kadang-kadang 2
dari usaha sendiri yang meliputi: hasil bersih dari usaha sendiri, komisi, dan penjualan dari kerajinan rumah
3 dari hasil investasi yakni pendapatan yang di peroleh dari hak milik tanah
4 keuntungan sosial, yakni pendapatan yang diperoleh dari kerja sosial.
Pendapatan yang berupa barang yaitu segala penghasilan yang sifatnya regular dan biasa akan tetapi tidak selalu berbentuk balas jasa dan diterimakan dalam
bentuk barang atau jasa. Pendapatan berupa : 1
Bagian pembayaran upah dan gaji yang dibentuk dalam beras, pengobatan, transportasi, perumahan, dan rekreasi.
2 Beras yang diproduksi dan dikonsumsi di rumah antara lain pemakaian barang
yang diproduksi di rumah, sewa yang seharusnya dikeluarkan terhadap rumah sendiri yang di tempati.
Pengertian pendapatan menurut Simanora dalam Astuti 2004: 28-29 adalah kenaikan aktiva perusahaan atau penurunan kewajiban perusahaan atau kombinasi
antara keduanya selama periode tertentu yang berasal dari pengiriman barang– barang, penyerahan jasa, atau kegiatan-kegiatan lainya yang merupakan kegiatan
sentral perusahaan. Menurut Tohar dalam Eko 2003:15 pendapatan perseorangan adalah jumlah
pendapatan yang diterima setiap orang dalam masyarakat yang sebelum dikurangi transfer payment. Transfer Payment yaitu pendapatan yang tidak berdasarkan balas
jasa dalam proses produksi dalam tahun yang bersangkutan. Tohar dalam Eko 2003 juga menambahkan bahwa pendapatan dibedakan
menjadi : 1
Pendapatan asli, yaitu pendapatan yang diterima oleh setiap orang yang langsung ikut serta dalam produksi barang
2 pendapatan turunan sekunder yaitu pendapatan dari golongan penduduk lainnya
yang tidak langsung ikut serta dalam produksi barang seperti dokter, ahli hukum dan pegawai negeri.
Sedangkan menurut Kasryno 1984: 263 pendapatan menurut perolehannya dibedakan menjadi:
1 Pendapatan kotor, yaitu pendapatan yang diperoleh sebelum dikurangi
pengeluaran dan biaya-biaya 2
Pendapatan bersih, yaitu pendapatan yang diperoleh sesudah dikurangi pengeluaran dan biaya-biaya
Pendapatan menurut bentuknya dibedakan menjadi: 1
Pendapatan berupa uang, adalah segala penghasilan yang sifatnya reguler dan yang diterima biasanya sebagai balasa jasa, sumber utamanya berupa gaji, upah,
bangunan, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan pendapatan dari penjualan seperti : hasil sewa, jaminan sosial, premi asuransi.
2 Pendapatan berupa uang, adalah segala penghasilan yang sifatnya reguler dan
biasanya tidak berbentuk balas jasa dan diterima dalam bentuk barang. Yudhohusodo dalam Aryani A. 2005 tingkat pendapatan seseorang dapat
digolongkan dalam 4 golongan yaitu: 1
Golongan yang berpenghasilan rendah low income group yaitu pendapatan rata- rata dari Rp. 150.000 perbulan
2 Golongan berpenghasilan sedang Moderate income group yaitu pendapatan
rata-rata Rp. 150.000 – Rp.450.000 perbulan 3
Golongan berpenghasilan menengah midle income group yaitu pendapatan rata- rata yang diterima Rp. 450.000 – Rp. 900.000 perbulan
4 Golongan yang berpenghasilan tinggi high income group yaitu rata-rata
pendapatan lebih dari Rp. 900.000.
2.7. Nelayan