Program pemberdayaan nasyarakat Rencana Kegiatan

bobot Kerusakan 0.6 Harga Pasa 0.086 Harga BBM 0.043 Penangkap 0.216 Hasil Produ 0.055 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 Kerusakan Ekosistem Laut akibat Penangkapan Destruktif Harga Pasar Ditentukan oleh Pihak Pengumpul Harga BBM Tinggi Penangkapan Ikan Tergantung pada Musim Hasil Produksi Berfluktuasi bobot Gambar 8, Prioritas komponen faktor ancaman dalam pemberdayaan nelayan.

4.5.3 Program pemberdayaan nasyarakat

Dari hasil analisis strategi pemberdayaan masyarakat nelayan, terumuskan strategi pemberdayaan masyarakat nelayan, kemudian dirumuskan beberapa program strategis untuk penanggulanan kemisikinan, sebagai berikut; 1 Peningkatan peran kelambagaan, 2 Peningkatan Produktivitas Nelayan, 3 Konservasi sumberdaya ikan. Rancangan program strategis ini kemudian dibuatkan matriks berganda yang mengacu pada tabel skala angka Saaty, dan kemudian diresponi oleh responden. Hasil penilaian masing-masing stakeholders ternyata memiliki pilihan prioritas program yang berbeda, seperti prioritas program dari pemerintah berbeda dengan prioritas program dari LSM maupun dari akademisi. Begitu juga sebaliknya, antara LSM dengan akademisi maupun pemerintah memiliki prioritas program yang berbeda. Setelah dilakukan analisis dengan A’WOT hasilnya menunjukkan bahwa komponen peningkatan produktifitas nelayan memiliki nilai bobot paling tinggi dalam pemilihan alternatif program strategis pemberdayaan masyarakat nelayan di desa Kusu Lovra, kemudian diikuti oleh program peningkatan peran kelembagaan lokal, dan konservasi sumberdaya ikan di sekitar perairan Teluk Kao dengan nilai bobot yang sama. Bobot dan prioritas dari masing-masing komponen tersebut dapat dilihat pada Gambar 9. Program bobot Peningkata 0.143 Peningkata 0.714 Konservasi 0.143 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 Peningkat an Peran Kelembagaan Lokal Peningkat an Produkt ivit as Nelayan Konservasi Sumberdaya Ikan bobot Gambar 9 Bobot dan Prioritas Program Strategis Pemberdayaan Nelayan diolah dari hasil A’WOT

4.5.4 Rencana Kegiatan

Agar program yang telah direncanakan berjalan sesuai dengan rencana, maka program kerja tersebut kemudian dituangkan dalam rencana pelaksanaan kegiatan, sebagaimana tertuang pada Tabel 5. Maksud utama dari penyusunan rencana strategi penanggulangan kemiskinan masyarakat nelayan di desa Kusu Lovra adalah untuk menggagas strategi utama dan program kerja yang perlu diambil untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan di desa Kusu Lovra. Hal ini juga dapat memberikan arahan dalam pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut secara optimal dan berkelanjutan guna peningkatan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat nelayan desa Kusu Lovra. Argumentasi utama dalam merumuskan rencana strategi ini, didasarkan pada kenyataan bahwa kabupaten Halmahera Utara memiliki sumberdaya pesisir dan laut yang cukup besar. Salah satu kunci keberhasilan dalam pemberdayaan masyarakat nelayan desa Kusu Lovra adalah partisipasi aktif dan dukungan penuh dari semua stakeholders yang sumber kehidupannya secara langsung bergantung pada hasil laut. Table 5. Rencana Kegiatan berdasarkan Bobot dan Prioritas Program Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Desa Kusu Lovra Program Kegiatan Bobot Prioritas Peningkatan Produktivitas Nelayan 1. Memfasilitasi kredit kepemilikan kapal bagi buruh nelayan 2. Membuka tabungan khusus untuk buruh nelayan 3. Mendorong Peran lembaga keuangan mikro dan koperasi 0,738 0,170 0,092 P1 P2 P3 Peningkatan Peran Kelembagaan Lokal 1. Membentuk kelompok usaha bersama bagi istri nelayan dan pendampingannya 2. Memberikan pelatihan diversifikasi usaha pengolahan ikan 0,167 0,833 P2 P1 Konservasi Sumberdaya Ikan 1. Pembangunan pos 2. Melakukan patrol rutin 3. Menambah armada patrol pengamanan laut 4. Melarang penangkapan ikan dengan bahan peledak 0,481 0,103 0,297 P1 P4 P2 0,119 P3 5 PEMBAHASAN

5.1 Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan