Pencemaran dan Toksisitas Logam Berat

Darmono 1995 menyatakan pencemaran logam berat yang terjadi di wilayah estuaria, erat hubungannya dengan penggunaan logam tersebut oleh manusia. Pada air laut dilautan lepas kontaminasi logam berat biasanya terjadi secara langsung dari atmosfer atau karena tumpahan minyak dari kapal-kapal tanker yang melaluinya, sedangkan di daerah sekitar pantai kontaminasi logam kebanyakan berasal dari mulut sungai yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri atau pertambangan. Pada daerah-daerah perindustrian, sungai dan laut sekitarnya umumnya berangsur-angsur menerima tekanan terus menerus. Muara sungai umumnya merupakan alur perjalanan bahan cemaran yang dibawa melalui sungai dari aktivitas didarat ke laut Rochyatun et al . 2005. 2.4. Karakteristik Logam Berat 2.4.1. Merkuri Hg Merkuri hydrargyrum atau Hg memiliki nomor atom 80 dengan berat atom 200,59 gmol Cotton dan Wilkinson 1989. Sumber alami merkuri berasal dari pelapukan batuan dan erosi tanah yang mengandung HgS cinnabar Effendi 2003. Lu 2006 menambahkan kegiatan antropogenik seperti penambangan, peleburan bahan logam, pembakaran bahan bakar fosil, dan proses produksi baja, semen dan fosfat merupakan sumber merkuri yang dapat menambah keberadaannya di alam. Merkuri dan turunannya banyak dipakai dalam pembuatan cat, baterai, komponen listrik, ekstraksi emas dan perak, gigi palsu, senyawa anti karat anti fouling, serta fotografi dan elektronik. Pada industri kimia yang memproduksi gas klorin dan asam klorida juga menggunakan merkuri. Penggunaan merkuri dan komponen-komponennya juga sering dipakai sebagai pestisida Baird 1995; Darmono 1995; Effendi 2003; Fardiaz 2005. Logam merkuri sering dipakai sebagai katalis dalam proses di industri- industri kimia, terutama pada industri vinil khlorida yang merupakan bahan dasar dari berbagai plastik. Pada alat-alat pencatat suhu seperti termometer, cairan yang dipakai pada umumnya adalah logam merkuri karena bentuknya yang cair pada kisaran suhu yang luas, uniform, pemuaian serta konduktivitasnya tinggi Fardiaz 2005. Penggunaan merkuri terkait dengan sifat merkuri yang dijabarkan oleh Darmono 1995; Effendi 2003; Fardiaz 2005: 1. Berbentuk cair pada suhu kamar 25 o C dan memiliki titik beku yang paling rendah dibanding logam lainnya -39 o C. Dalam bentuk cair, merkuri memiliki kisaran suhu yang lebar 396 o C 2. Volatilitas yang tinggi dibanding logam lainnya 3. Konduktor yang baik dengan ketahanan listrik yang rendah 4. Mudah dicampur dengan logam lain menjadi logam campuran yang disebut logam campuran amalgamalloy; 5. Toksik terhadap semua makhluk hidup Toksisitas mekuri yang sangat tinggi, mengakibatkan hanya bakteri anaerobik saja yang dapat melakukan mobilisasi terhadap logam ini. Manahan 2001 menyatakan merkuri ditemukan sebagi trace komponen pada banyak mineral, dengan kandungan di bebatuan kurang lebih 80 ppb atau kurang. Cinnabar atau merkuri sulfida merah merupakan salah satu jenis merkuri yang sangat mahal. Fosil batu bara dan lignite mengandung merkuri kurang lebih 100 ppm atau lebih dari itu. Logam merkuri dihasilkan secara alamiah dari pengolahan bijihnya, cinnabar, dengan menggunakan oksigen melalui reaksi 1 dibawah ini: HgS + O 2 Hg + SO 2 ……….1 Logam merkuri yang dihasilkan ini, digunakan dalam sintesa senyawa- senyawa anorganik dan organik yang mengandung merkuri. Dalam kehidupan sehari-hari, merkuri berada dalam tiga bentuk dasar, yaitu merkuri metalik, merkuri anorganik dan merkuri organik. Di lingkungan perairan, merkuri organik dan anorganik paling mendominasi Fardiaz 2005; Lu 2006; Sanusi 2006, seperti dinyatakan sebagai berikut: a. Merkuri anorganik, ion logam merkuri Hg 2+ dan garam-garamnya seperti merkuri klorida HgCl 2 dan merkuri oksida HgO 2 ; b. Komponen merkuri organik:  Aril merkuri, mengandung hidrokarbon aromatik seperti fenil merkuri asetat  Alkil merkuri, mengandung hidrokarbon alifatik dan merupakan merkuri yang paling beracun, misalnya metil merkuri dan etil merkuri  Alkoksialkil merkuri R-O-Hg.