pencemaran perairan yang 3NO
3
, 4 PO
4
, 5 logam logam berat timah hitam
yang dapat terjadi pada seti
4.2.4.2. Simulasi Sub Mod
Simulasi model dil terdapat lima faktor yang
permukiman berkelanjutan antara lain : 1 beban ma
logam berat ke Teluk Jakar logam berat pada kerang hi
tersebut di masa yang akan Sub model beban pencemar
Gambar 17. Beban masuka
Gambar simulasi di a beban pencemaran limbah
NO
3 -
dan beban PO
4 3-
. ng masuk ke Teluk Jakarta, antara lain : 1
berat merkuri Hg, 6 logam berat kadmium Pb. Adapun simulasi untuk memperkiraka
etiap variabel yang diteliti, tersaji pada Gambar
odel Beban Pencemaran
dilakukan melalui kajian data yang disusun, di g paling berpengaruh terhadap model kebijak
an yang berbasis instalasi pengelolaan air asukan bahan organik ke Teluk Jakarta, 2
arta, 3 akumulasi logam berat pada sedimen da hijau serta 5 kapasitas asimilasi. Kondisi sta
an datang, dapat disusun pada simulasi yang m aran di masa datang disajikan pada Gambar 17
sukan ke Teluk Jakarta ditinjau dari BOD, COD
di atas memperlihatkan bahwa terjadi peningka h organic yang terlihat dari beban BOD, beba
Beban BOD dari tahun 2011 sebesar 3715
1 COD, 2 BOD, ium Cd dan 7
kan kemungkinan bar 16.
diketahui bahwa jakan pengelolaan
r limbah mandiri beban masukan
dan 4 akumulasi state
faktor-faktor g mungkin terjadi.
7.
D, NO
3
dan PO
4
gkatan tajam pada eban COD, beban
3715,53 tontahun
menjadi 11784,8 tontahun menjadi 30546,01 tontahun
beban COD, yang juga terus 2011 sebesar 33511,61 ton
menjadi 39893,14 tontahun NO
3
yakni sebesar 21,67 ton 2015 dan menjadi 20,22 ton
NO
3,
ternyata PO
4
pun me 8,33 tontahun menjadi 10,5
pada tahun 2020. Kondisi posfat, mengingat menurut
perbandingannya di luar da tingginya fosfor dapat m
memfiksasi nitrogen dari uda
Gambar 18. Beban masuka Pada simulasi Beba
memperlihatkan bahwa te organic yang terlihat dari
2011 sebesar 1,46 tonta
hun pada tahun 2015, kemudian cenderung t hun pada tahun 2020.
Demikian halnya ya erus meningkat dari tahun ke tahun, dalam ha
tontahun, menjadi 36351,36 tontahun pada t hun pada tahun 2020. Kondisi yang sama juga
tontahun pada tahun 2011, menjadi 20,7 tont tontahun pada tahun 2020. Seperti halnya B
engalami kondisi yang sama yakni pada tahun 10,5 tontahun pada tahun 2015 serta menjadi
isi tersebut sangat membahayakan, terutama b rut Odum 1996 imbangan antara nitrogen
r dari 16:1 akan menjadi faktor pembatas. mengakibatkan terjadinya blooming plankton
udara bebas.
sukan ke Teluk Jakarta ditinjau dari logam bera ban masukan logam berat Hg, Cd, Pb ke
terjadi peningkatan tajam pada beban penc ri beban logam berat Hg, Cd dan Pb. Beban
ontahun menjadi 1,66 tontahun pada tahun 201
terus meningkat yang terjadi pada
hal ini pada tahun da tahun 2015, dan
juga terjadi pada ontahun pada tahun
a BOD, COD dan ahun 2011 sebesar
di 13,22 tontahun a beban nitrat dan
n dan posfor jika .
Dalam hal ini nkton
yang dapat
rat Hg, Cd, Pb ke Teluk Jakarta
ncemaran limbah ban Hg pada tahun
2015, kemudian
cenderung terus meningkat menjadi 1,91 tontahun pada tahun 2020. Demikian halnya yang terjadi pada beban logam berat Cd, yang juga terus meningkat dari tahun ke tahun,
dalam hal ini pada tahun 2011 sebesar 0,15 tontahun, menjadi 0,58 tontahun pada tahun 2015, dan sangat meningkat tajam menjadi 2,68 tontahun pada tahun 2020.
Kondisi yang sama juga terjadi pada logam berat Pb yakni sebesar 1,9 tontahun pada tahun 2011, menjadi 2,01 tontahun pada tahun 2015 dan menjadi 2,22 tontahun pada
tahun 2020 Gambar 18.
4.2.4.3.Sub Model Akumulasi Logam Berat pada Sedimen dan Kerang Hijau
Sub model yang kedua bertujuan untuk mengetahui variabel akumulasi limbah logam berat yang terakumulasi pada sedimen dan pada kerang hijau di perairan Teluk
Jakarta. Pengaruh variabel tersebut digambarkan dalam diagram sebab akibat pada Gambar 19. Berdasarkan diagram sebab akibat causal loop di atas diketahui bahwa
sumber utama sub model akumulasi logam berat pada sedimen dan kerang hijau adalah konsentrasi logam berat yang ada di perairan laut Teluk Jakarta yang berasal dari
kegiatan industri dan kegiatan domestik, karena sifat kesetimbangan dampaknya terakumulasinya logam berat pada sedimen dan kemampuan penyerapan kerang hijau
terhadap pencemar yang sangat baik mengakibatkan akumulasi logam berat pada organ tubuhnya.
Akumulasi logam berat
di sedimen Akumulasi
logam berat di kerang hijau
Akumulasi logam berat
di kolom air konsentrasi
pencemar logam berat
+ +
+
+ +
+
Gambar 19. Diagram sebab akibat submodel akumulasi logam berat pada sedimen dan kerang hijau
Simulasi model dilakukan melalui kajian data yang disusun, diketahui terdapat variabel yang paling berpengaruh terhadap akumulasi logam berat pada sedimen dan
pada kerang hijau, antara lain : 1 logam berat merkuri Hg 2 logam berat cadmium